18

38.9K 3.1K 130
                                    

Joanna bersedekap memandang ke luar jendela. Ia meraba dadanya sendiri. Ada nyeri yang menggores di sana.

Apartemen mewah ini dibeli Richard untuknya. Laki-laki itu memintanya ehm, bukan. Lebih tepatnya memaksanya untuk tinggal di sini.

Joanna memejamkan matanya. Ingatan ucapan kakaknya, lalu pembicaraannya dengan Richard, kemudian kata-kata kakaknya kembali silih berganti berputar di otaknya.

'Dia laki-laki most wanted yang banyak dikejar dan dipuja para wanita saat ini'

'Aku lebih suka mendengar desahanmu'

'Sebelum semuanya terlanjur dan membuatmu sakit hati'

'Please be mine, Joanna'

'Akan mudah bagimu untuk melupakannya'

'aku harus memastikan bahwa tidak ada laki-laki lain yang akan mengambilmu dariku'

'Jangan katakan kalau aku tidak pernah memperingatkanmu'

Joanna mencengkeram kuat pinggiran kusen jendela. Kepalanya terasa pusing. Ia sadar bahwa ia mulai mempunyai perasaan khusus pada Richard. Tapi ia juga sadar bahwa apa yang dikatakan kakaknya benar. Ia bukanlah Leana yang sempurna. Ia hanya perempuan biasa saja. Pendek, tidak cantik, tidak pandai berdandan, galak dan tidak menarik.

Richard memang sering mengatakan mencintainya. Tapi apakah itu diucapkan dengan sungguh-sungguh? Bisa saja Richard terbiasa mengatakan cinta pada banyak wanita yang menginginkannya. Toh Joanna tidak mengerti sepak terjang Richard selama ini. Justru Leana-lah yang sudah malang melintang di dunia glamour yang pasti mengerti dan sangat mengenal siapa Richard Forrester, reputasi dan bagaimana kehidupan laki-laki itu di luar sana.

Dan apa yang ditawarkannya pada Richard kemarin sore? Menawarkan dirinya untuk mengetahui apakah perasaan Richard padanya itu hanya sebuah obsesi atau bukan?
Joanna menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Sepertinya ia sudah gila.
Ia masih bisa mengingat dengan baik bagaimana Richard marah karenanya.

Ponsel Joanna berbunyi.
Diraihnya dan dilihatnya beberapa chat di sana. Tiga dari Richard dan satu dari Ryu.

Digesernya layar smartphone-nya, lalu mengetuk nama Ryu di sana.

-----*-----

"Apa tunangan lo gak apa-apa kalau lo ketemuan sama gue?" tanya Ryu begitu Joanna duduk di hadapannya.

"Lo lupa bahwa gue sudah gak tinggal sama dia?" balik Joanna menaikkan alisnya.

Ryu tertawa menggeleng.

Seorang pelayan mengantar pesanan Ryu.

"Gue sudah pesankan kesukaan lo," ujar Ryu membuat Joanna tersenyum terharu dengan perhatian sahabatnya.

"Kenapa mau ketemu gue?" tanya Joanna setelah ia dan Ryu menghabiskan suapan pertama mereka.

"Hmm... pengen ketemu lo sekarang sulit. Sepertinya harus buat janji dulu," ujar Ryu mencibir.

"Gak usah lebay! Sekarang kita ketemu kan?"

"Gue ada dua tiket. Free pass. Mau nemenin gue gak?" Ryu menunjukkan dua tiket yang ia keluarkan dari sakunya.

"Apaan?"

"Fast & Furious 8."

"I love Vin Diesel," Joanna mengangguk dengan mata berbinar.

"Oke. Deal. Gue jemput besok jam tujuh," Ryu tersenyum lebar.

"Arjun dan Josh?"

Ryu mengedikkan bahu.

BILLIONAIRE'S LOVE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang