13

45.1K 3.8K 267
                                    

"Maaf Jo terlambat, kak," ujar Joanna begitu ia duduk di hadapan Leana.

"Tidak apa," Leana tersenyum lega melihat kedatangan adiknya.

"Ada apa ya Kak?" tanya Joanna langsung setelah ia dan Leana mendapatkan pesanan mereka setelah berbasa-basi sebentar.

"Kau benar akan bertunangan dengan Richard Forrester?"

Pertanyaan Leana membuat Joanna tertegun. Tidak biasanya Leana mau repot mencampuri urusannya.
Ini benar-benar mengejutkannya. Ada apa ini? Pasti ada sesuatu di balik ini semua.

"Kau tau siapa Richard Forrester, Jo? Dia laki-laki most wanted yang banyak dikejar dan dipuja para wanita saat ini. Mereka akan dengan senang hati dan sukarela memberikan apapun yang mereka punya jika pria itu inginkan asal mereka bisa bersamanya," Leana memberondong Joanna dengan kata-katanya ketika ia mendapati adiknya diam saja.

"Aku tau," hanya itu reaksi Joanna. Ia masih bingung dengan ucapan kakaknya. Seorang Leana mau bersusah payah bertemu dengan Joanna yang tidak ada apa-apanya hanya untuk menanyakan pria yang diketahuinya sebagai calon tunangan adiknya?

"Euhm, Jo? Apakah kau yakin akan meneruskan hubunganmu dengannya? Apa kau tidak takut ia akan bosan dan mencampakkanmu? Kau tau, wanita-wanita di sekelilingnya cantik-cantik, kaya, berkelas," seru Leana sedikit menyipit, seolah ingin Joanna mempercayainya.

"Aku...."

"Sebelum semuanya terlanjur dan membuatmu sakit hati, Jo. Kau adikku. Kupikir hubungan kalian masih terbilang baru. Jadi akan mudah bagimu untuk melupakannya," potong Leana bersemangat melihat keraguan di mata Joanna.

Joanna menatap kakaknya sambil mengerutkan keningnya berpikir. Selintas dugaan menghampirinya. Fakta bahwa kakaknya menaruh minat pada Richard. Tiba-tiba ia teringat ketika makan malam bersama. Kakaknya berulang kali mencuri pandang pada Richard.

"Aku tau aku tidak pantas untuknya, Kak. Ia terlalu sempurna untukku," ujar Joanna menekan perasaannya.

"Nah, syukurlah kau menyadarinya, Jo. Daripada kau sakit hati nantinya," Leana tersenyum manis.

Joanna menarik nafas panjang. Ia tidak akan melakukan apapun. Toh selama ini hubungannya dengan Richard hanya sebatas pekerjaan. Kalaupun Richard selalu menggoda dan berusaha mendekatinya, Joanna pikir itu hanya keisengan Richard.

-----*-----

Richard mengernyit memandang gadis galak yang sudah membuat hatinya jungkir balik. Joanna tampak sering melamun akhir-akhir ini.

"Jo? Apakah ada kesulitan?" tanya Richard mendekat.

Joanna terlonjak, menoleh cepat memandang pada Richard yang berdiri bersandar di kusen pintu penghubung ruangan mereka.

"Astaga! Sejak kapan kau di situ? Kau mengagetkanku!" seru Joanna mengusap dadanya sesaat, meredakan debar jantungnya yang meningkat secara mendadak.

"Aku sudah mengetuk pintu dan memanggilmu. Tapi kau tampaknya tidak mendengar," sahut Richard mengamati. Benar. Gadis itu melamun.

"Maaf. Aku tidak mendengar. Ada apa?" Joanna menunduk, pura-pura meraih kertas-kertas yang berserakan di mejanya dan melihatnya seolah sedang menelitinya.

"Apakah kau sudah menemui Bian? Dia yang akan mengawasi secara langsung pengerjaan Resort di Ubud," tanya Richard menarik kursi di hadapan Joanna dan duduk menatap gadis itu. Hmm... semakin sexy dimatanya.

"Sudah. Kami akan berangkat besok. Dia sudah melaporkannya padamu kan?"

"Sudah. Tapi aku tidak ingin kau ikut, Sweetheart," Richard menyandarkan punggungnya.

BILLIONAIRE'S LOVE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang