elegi ; kenyataan pilu

164 36 38
                                    

aku punya ragamu , tapi tidak dengan hatimu


langkah fanya tidak tentu arah , matanya pun buram tertutup oleh selaput bening yang sebentar lagi akan tumpah . yang terpenting sekarang dia berjalan menjauh dari pesta itu , pulang dan melupakan semua yang telah terjadi.

" fan , fan !" persetan dengan niko yang terus memanggil fanya . gadis itu tetap berjalan , sepatu nya juga telah ia lepas , sehingga dengan mudahnya fanya dapat berlari. fanya menghapus air matanya yang berhasil lolos . tinggal sedikit lagi dia sampai di pinggir jalan untuk menyebrang , sebelum sebuah tangan kekar menahannya.

" kenapa lo lari ? lo harus terima kenyataan , jangan lari dari realita !" kata kata niko semakin memohok hatinya . selama ini , dia selalu berada dalam bunga tidur yang indah . jika selama ini fanya berada dalam bunga tidur yang indah , kenapa semua orang terus saja menariknya untuk bangun.

" gw mau pulang , ngantuk !" sebisa mungkin fanya tampak tenang . jauh di dalam hatinya dia sedang meurutuki dirinya yang terlalu berharap .

" fanya .." suara niko melembut , bahunya merosot . tak ada jawaban dari fanya , tangannya juga masih menggengam erat tangan dingin fanya . niko gagal menjaga fanya , dia gagal menjaga hati fanya agar tidak kembali hancur.

" gw mau pulang " untuk kali ini , fanya mengangkat wajahnya dan menatap wajah niko . senyum tipis terukir pada wajah fanya , senyum yang niko tau menyimpan luka . perlahan fanya melepaskan genggaman tangannya , dan kembali melanjutkan langkahnya .

bahunya bergetar , dia menangis . " cuma cewe gak punya harga diri yang ngejar cowo segitunya" batinnya berteriak .

" yang perlu lo tau , sampai detik ini , hati gw cuma buat satu orang !" kata kata niko yang keras membuat langkah fanya terhenti.

" mau gw sebagai vian , brian , atau niko . hati gw tetep buat lo !" perlu beberapa saat untuk mencerna kata kata niko . lagi - lagi hati fanya mencelos , dia benar benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang.

" gak perlu dijawab . gw cuma mau bilang , vian sayang fanya " air matanya lagi lagi terjatuh , setelah dipermainkan bisakah ia kembali percaya akan cinta? . fanya mengatupkan bibirnya berusaha meredam tangis .

ray pov

semua orang pasti menganggap gw tokoh antagonis . gw penghancur hidup orang , buat orang sakit hati , munafik , jahat . terserah lo semua mau mendeskripsikan gw seperti apa . dari dulu , gw terbiasa menjadi manusia terbuang . bahkan semua orang gak pernah berfikir , kenapa seorang tokoh bisa menjadi antagonis , atau apa yang sedang ia perjuangkan. gak ada yang berfikir seperti itu!

semua hanya akan berfikir cara melenyapkan tokoh antagonis itu . sama seperti semua orang akan berfikir untuk melenyapkan gw.

kalian tau ? gw sedih , gw hancur . nyakitin orang yang gw cintai ,  itu sama aja membunuh hati kita secara perlahan . cinta ? ya , gw cinta dia . sejak 7 tahun lalu , saat hujan pertama kali turun di bulan desember.

tapi semua permainan takdir ini , seakan akan membuat gw harus menjadi peran antagonis dan niko adalah sang peran protagonis. gw gak masalah , tapi semua orang juga berhak tau apa yang gw rasakan . bukan hanya apa yang mereka lihat.

keluarga gw dulunya harmonis sama seperti keluarga kebanyakan . gw makan masakan mamah tiap hari , main mobil mobilan bareng papah dan rendy . minum susu coklat panas buatan mamah tiap pagi . dulu , gw berfikir semua akan tetap sama .

tapi sayang pemikiran gw terlalu pendek . gw gak tau , bahwa sejatinya setiap orang akan berubah tiap waktunya . tapi kenapa harus keluarga gw !

perusahaan bokap ancur , di manipulasi rekan bisnisnya . lo tau siapa rekan bisnis bokap gw ? brian revansyah , pria terhormat yang pastinya niko banggakan . pria pembuat masalah hidup gw , brengsek .

im sorry [ sedang revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang