im sorry [ sedang revisi]

boleh gw masuk ke hidup lo ? - damar

fanya menatap  dirinya di dalam pantulan cermin kamarnya , pakaiannya yang simple dengan rambut yang di kepang satu . serta polesan make up yang natural membuat fanya tampak manis .

" masa gw jalan sama ade kelas sih " gumam fanya sambil membenarkan sedikit tatanan rambutnya

"kasian , sekali kali aja " lanjutnya lalu tersenyum tipis

pintu kamar fanya di ketok kencang dari luar , hampir menyerupai  gebrakan . " fanya , fanya gila . !"  ya , fanya tau pasti dino yang menggebrak pintunya dari luar .

" masuk " teriaknya

dino masuk dengan tatapan tajamnya , fanya tidak mengerti dengan tatapan itu . perasaan , dia tidak melakukan salah apapun pada dino . sekarang dia juga tidak menggunakan hp dino untuk spam like fotonya di instagram .

lalu kenapa dino menatapnya tajam?

" apasih lo ,sinis banget " cibir fanya , cowo itu tetap menatap fanya dengan tajam . " lo jalan sama damar ?" tanya dino dingin

fanya mengernyit bingung , dari mana dino bisa mengenal damar ? " tau dari mana bang , namanya damar ?" tanya fanya dengan hati hati.

pasalnya aura dino menyeramkan , tidak seperti biasanya . fanya takut saat melihat dino mengamuk . tunggu , dino mengamuk ? apa jangan jangan damar adalah orang yang disukai dino , sehingga abangnya itu cemburu saat melihat dirinya pergi dengan damar.

fanya menggeleng gelengkan kepalanya , mencoba mengenyahkan pikiran aneh dalam otaknya.

" lo ga boleh jalan sama dia !" nada suaranya dingin tidak seperti biasanya

" lo cemburu , gebetannya di ambil gw ?" goda fanya pada dino

dino menatap fanya tajam membuat gadis itu mengangkat kedua tangannya . tanda ' ok gw cuma becanda' .

" udahlah sekali kali aja , kasian kan dia " ujar fanya

" terserah" dino mendengus kesal lalu keluar dari kamar fanya dengan perasaan kesal

" wah abang gw , jangan jangan waria . sukanya sama cowo . ck ck ck " gumam fanya sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

*****

fanya heran , kenapa damar menatapnya tanpa berkedip . padahal fanya merasa dandannya biasa saja , malah fanya sengaja memilih outfit yang santai agar terkesan tidak niat jalan dengan damar.

" cantik fan " ujar damar , sambil mengamit tangan fanya menuju mobilnya .

" ga usah pegang pegang , nyucinya susah harus pake tanah !"  sinisnya sambil mencoba melepaskan genggaman tangan damar .

bukannya melepas genggamannya , damar malah mengeratkan genggamannya untuk menetralkan detak jantungnya yang berdebar tak karuan . fanya pasrah , dan membiarkan damar memegang tangannya .