kisah kisah lama

163 40 71
                                    

Makasih sebelumnya yang udah ngucapin ulang tahun , kemarin .

Khusunya para readers , doa kalian kado terindah buat aku 😘.
-----------

Seorang gadis cantik dengan kulit sawo matang , menangis tersedu sedu sambil meremas tangan renta ibunya .

"Yang kuat Bu " ucapnya lirih , air matanya lolos begitu saja .

Rasanya sakit , membayangkan sosok ibu yang melahirkan kita kedunia , meregang nyawa di depan kita.

"Nduk , ibu pamit ya " ucapnya lirih , tangannya sudah terkepal kuat menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

"Bu , jangan , Chaca mohon . Ya Allah Bu , doa Bu . " Chaca semakin histeris , berkali kali dia mencium kening ibunya .

Seolah olah itu adalah yang terakhir kalinya .

Dalam kondisi pikiran kalut , Chaca memutuskan untuk meminjam uang dengan majikan ibunya .

Meski dia harus merendahkan harga diri di depan majikannya , itu tidak masalah .

Yang penting ibu.

_____

"Nyonya , saya pi-njem uang untuk berobat ibu " ucap Chaca pelan , jantungnya berdebar kencang menanti jawaban Rena - majikannya .

Jika Rena menolak , maka harapan untuk ibunya hidup semakin tipis.

"Uang saya bukan untuk pengemis kaya kalian !" Hardik Rena , sambil menunjuk nunjuk Chaca .

"Ya Allah Bu , saya cuma sekali saja minjemnya . Dan lagi , ibu saya kerja disini . Bukan pengemis " harga diri Chaca sudah di injek injek , tapi dia harus kuat .

Orang tidak punya , dan tidak di pandang sepertinya harus menerima segala macam caci maki orang.

"Saya peduli gitu ? Sana deh pergi , saya cape ngurusin kamu " Rena mengibaskan tangannya ke udara.

" Tolong Bu , tolong . Saya mohon , ibu saya sekarat " Chaca bersujud dihadapan Rena , dengan linangan air mata yang semakin banyak.

Baru saja Rena ingin menjawab , lebih tepatnya kembali menghardik Chaca . Tapi , tangannya di goyang goyang kan seseorang.

"Mah " itu suara anaknya , dia bingung melihat Chaca temen sekolahnya , menangis di depan mamahnya .

"Ya sayang " Rena menendang Chaca agar menjauh , dan ditatapnya anak kesayangannya dengan lembut.

"Vian mau mobil mobilan seri terbaru dong " rajuknya dengan mata berbinar . Saking  inginnya membeli mobil itu , dia melupakan gadis yang sedang meraung Raung meminta bantuan.

"Pasti sayang , setoko tokonya kalau perlu " Rena melirik Chaca yang sedang mengepal kan ke 2 tangannya .

"Kamu liat kan ? Uang saya mau dipakai untuk beli mainan anak saya . Jadi buat ngasih kamu bantuan , kaya nya ga bisa deh " Rena memasang wajah so kecewa .

Dalam hati , Chaca mengucapkan sumpah serapah pada majikannya yang tidak punya hati itu.

"Bu --"

"Cukup , silahkan pergi . Kalau ibu kamu mati , yaitu udah jalannya " Rena tertawa kecil .

Disampingnya Vian menatap bingung ke 2 nya . Dia sama sekali tidak mengerti apa yang ibu , dan temannya katakan .

"Ada apa ini ! " Brian revansyah , segera datang saat mendengar suara ribut dari arah ruang tamu.

"Saya ingin minjem uang tuan . Ibu saya sekarat " Chaca kini Sujud di hadapan Brian .

im sorry [ sedang revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang