"Kadang berpura - pura adalah hal yang paling tepat menyembunyikan kesedihan" - Alice
-----
Alice POVAku mengeringkan rambutku yang basah karena sehabis keramas menggunakan handuk putih milikku, aku pun duduk di kasur sambil melihat Instagram milikku. Dan secara tiba - tiba notif line masuk, dan aku segera membaca nya
Mama ❤️❤️❤️
Mama nanti mau ketemu sama kalian 😘😘😘Aku pun segera berdiri tegak, oh tidak hubungan ku dengan Gerald sedang sangat tidak baik sekarang. Duh kok datangnya mendadak begini sih, aku pun menaruk handuk ku di kasur lalu aku berlari keluar menuju Gerald.
Gerald sedang duduk di sofa sambil mata nya terlihat fokus melihat ke depan laptop, dia menggunakan kacamata yang membuatnya lebih wow. Belum lagi kaos yang mencetak tubuhnya sangat Perfect. Eh.. Fokus Alice
"Gerald, kamu tau mama, papa, ayah sama ibu akan datang kesini?" Tanya ku memandang nya
Dia pun meletakkan kacamata nya di meja, lalu menyandarkan tubuhnya. Lalu memijat pelipis nya.
"Kenapa kau baru kasih tau sekarang?" Tanya nya dengan nada kesal padaku
"Aku juga baru dikasih tau tadi" kata ku sambil memutar bola mataku
"Seperti perjanjian, kita harus akting bahwa kita ini pasangan. Gunakan baju yang lebih sopan, setidaknya aku ingin kau punya harga diri agar tidak menunjukkan bahwa kamu adlaah bitch"
Aku yang tanpa menjawab perkataan nya itu masuk ke kamar, dan menggunakan baju casual ku. Baju bewarna hitam dengan gambar bintang, disertai rok bewarna coklat bermotif.
Saat aku keluar kamar, aku melihat Gerald dnegan kaos putih polos dan celana panjang kain, simple tapi jika dia yang pakai rasanya liar biasa bagus dan Perfect nya.
Aku hanya bisa berdoa dalam hati, semoga saja akting kita berdua memuaskan. Ya walau terasa sakit di hati, mungkin aku belum cinta sama dia tetapi, dia kan masih berstatus tunangan ku. Siapa sih yang mau kejadian ini hanya fakta belaka?
Suara Ting tong pintu apartemen, membuatku sedikit terkejut. Gerald membuka pintu dan mereka pun masuk kedalam, aku langsung memasang senyum ceria dengan gula sekilo agar terlihat lebih manis. Aku menyiapkan jus jeruk untuk mereka. Dan kita sekarang duduk bersama, dan ini pertama kali nya aku duduk di sebelah Gerald. Wangi nya sungguh memabukkan.
"Jadi begini Gerald, kamu tau kan gosip kamu dengan Dea?" Tanya papa Gerald
Oh iya, Dea itu salah satu anak kolega bisnis keluarga Gerald, otomatis papa Gerald dan mama Gerald tau siapa itu Dea.
"Iya" kata nya dingin
"Itu bisa membuat hubungan rumah tangga kalian rusak Gerald, peka sedikit dong. Alice, kamu gak papa kan?"
"Gak papa kok bu, cuma masalah begini doang. Biasa lah namanya netizen" kata ku dengan santai
"Gerald, lain kali jangan jalan - jalan sama cewek lain" kata mama Gerald
"Kita hanya membahas bisnis ma"
"Ya mama tau, tapi perhatiin juga perasaan Alice"
"Ya Gerald janji gak bakalan ada gosip gak jelas lagi" kata Gerald malas
"Gimana kalian ada kemajuan gak? Mungkin tambah deket begitu" kata mama ku
"Tentu saja dekat lah ma, lihat"
Aku pun langsung memeluk Gerald, dan bergandengan tangan dengan dia, jujur saja perasaan ini tak menentu. Disisi lain aku senang mendapat pegangan nya walau ini cuma pura - pura, di sisi lain aku merasa canggung karena kemarin aja kita barusan bertengkar masa disuruh baik - baikan sih.
"Aduh jadi flashback" kata mama ku terlalu lebay
Tiba - tiba Gerald tanpa aba - aba, mencium pipiku dan jujur saja hatiku berdetak lebih cepat. Dan muka ku mulai memerah, Hello ini bukan akting ini sungguhan malu aku. Tapi, terlalu sakit mengingat ini hanya akting. Wow.. Gerald berbakat jadi aktor rupanya.
"Aduh romantis sekali sih kalian ini" kata papa ku sambil tersenyum hangat padaku
Aku pun membalas senyuman nya, pa maaf ya kita ini cuma pura - pura, tapi kalau mama maupun papa senang. Alice ikut senang Deh jadinya, walau senyuman ini menutupi kesedihan hatiku.
"Alice sayang, kamu lupa ya. Kamu kan mau nyiapin makanan buat mereka" kata Gerald smabil mengelus rambutku
"Eh.. Oh iya. Hehehe, permisi dulu ya"
Aku pun menuju dapur, dan mengambil makanan yang ternyata telah disiapkan Gerald.
"Aku tau ini akting, tapi bisakah aku menikmati momen ini untuk sebentar. Walau perasaan dia tak tulus, biarkan aku menganggap nya demikian" kata ku lirih sambil mengusap air mata ku yang tiba - tiba keluar
Aku menuju ruang tamu, dengan berbagai hidangan di tanganku. Aku kembali dengan senyum ceria (fake) dan menaruk semua hidangan itu di atas meja.
"Udah jadi istri yang baik ya sekarang" kata mama ku
"Apaan sih ma? Nggak kok, cuma dikit. Kan Gerald yang ngajar aku ma" kata ku dengan tersipu malu
"Kamu memang paling top sayang" kata Gerald mengecup bibir ku, walau sebentar rasanya itu sejuta gula. Manis, deg - degan, malu bercampur aduk. Aku benci berpura - pura, tapi aku menikmati semua adegan skanario ini.
Muka ku yang terus tersipu itu, selalu digoda oleh mama dan papa. Dan tingkat malu ku bertambah jauh, please dong jangan goda aku lagi. Aku capek tau, digoda karena hanya sebuah skanario bohongan. Terlalu menyakitkan bukan.
Semoga saja, skanario ini segera berakhir, aku terlalu capek untuk disini, berpura - pura membohongi semua nya. Tersenyumlah, agar kesedihan mu tertutupi.
---
Maaf atas ketelatan nya. Habis ngerjain pr gak kenal waktu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Teacher
Ficção Adolescente(Selesai) Diawali dengan perjodohan Alice dengan om - om, membuat Alice kesal setengah mati. Belum lagi om - om itu akan menjadi guru nya di sekolah, dia harus 1 rumah dengan om - om ini. Begitu banyak peraturan yang dibuat oleh guru yang dianggap...