"Apa yang membuat nya berubah?" ~ Alice
---
Alice POVAku menyisir rambutku di depan cermin, setelah semuanya siap, aku segera memasukkan semua barang yang kubawa untuk ke kantor ke dalam tas. Aku keluar dari apartemen, menuju lobi menggunakan lift. Tapi, tepat di depan, aku melihat sebuah mobil hitam pekat, sangat mewah
Kaca mobil itu perlahan menurun, dan terlihat Gerald menggunakan jas hitam, terlihat formal dan menawan, sangat cocok dipakai nya.
"Aku akan mengantar mu" kata Gerald yang membuatku terkejut
"Tak perlu, aku akan menggunakan bis" kata ku lalu pergi dari sana
Tapi, sebuah tangan menangkap tanganku, membuat langkah ku berhenti dan menoleh kepada nya. Dia langsung menggendong ku dengan gaya bridal style dan dia mendudukkan ku di kursi mobilnya.
Mobil nya mulai berjalan ke kantor tempat aku magang, aku hanya diam saja menunggu dia membuka pembicaraan, tapi saat dia datang di apartemen ku saja sudah membuatku kaget. Mungkin dia kerasukan sebentar, toh bentar lagi dia bakalan balik sama Dea.
Kantor...
"Aku mohon sama kamu, saat kita masuk anggap saja kita tak saling mengenal" kata ku sambil menutup pintu mobilnya dan masuk ke kantor tanpa terjadi apa - apa
Tapi, sesampainya aku di meja, beberapa orang ber kerumunan disana yang membuatku kebingungan. Aku juga melihat kak Ria yang sedang melihat ke arah mejaku. Aku pun berdesakan masuk ke dalam kerumunan, dan tepat di depan mejaku, aku menutup mata mereda kan amarah ku yang menjadi - jadi
Bucket berisi bunga warna - warni, dengan coklat di sisi nya, dan tulisan lebar ada disana.
"Aku minta maaf"
Itulah tulisan yang tertera disana, tentu aku tau siapa, siapa lagi kalau bukan Gerald? Pertama dia sudah nganter aku ke kantor, kedua dia memberiku bunga dan coklat. Apa sih mau nya dia?
"Bubar semua" teriak ku yang membuat kerumunan itu balik ke tempat masing - masing
"Ya ampun, siapa yang mengirim mu ini? Romantis banget" kata kak Ria saat semua orang telah pergi
"Entah, aku mau buang bunga nya, kakak mau ambil coklat nya?" Tanya ku sambil membawa bucket bunga itu
"Tentu saja" kata kak Ria sambil mengambil coklat nya
Saat aku membuang semua bunga itu, Gerald telah berdiri di depanku, parfum yang dia gunakan langsung masuk ke hidung ku, membuatku kangen akan bau nya. Dan perasaan itu yang membuatku marah pada diri ku sendiri
"Senang dengan hadiah nya?" Tanya nya
"Buat apa kamu kasih aku itu? Malu - maluin diri ku" kata ku ketus
"Aku ingin semua balik seperti semula, aku ingin kamu kembali Alice" kata nya memohon dan untung saja disini masih sepi
"Kembali semula? Kau merusak nya dan datang secara tiba - tiba, lalu meminta jadi semula. Aku baru tau pikiran mu sedangkan ini, kamu minta aku jadi orang yang tersakiti lagi. Kenapa sih kamu gak pergi aja? Toh kamu lebih bahagia jika aku gak ada" kata ku kesal lalu pergi dari sana
"Beri aku kesempatan lagi" kata Gerald sambil memgang erat pergelangan tangan ku
"Buat apa? Toh pada akhirnya kita gak bakalan bersama" kata ku smabil melepaskan pegangan nya
Aku kembali ke mejaku, dan melanjutkan pekerjaan ku. Tapi, tetap saja pikiran ku terus tertuju pada Gerald. Entah mengapa ada sesuatu di dalam diriku yang memberikan kesempatan pada Gerald, sesuatu yang membuatku tertarik lagi kepada Gerald.aku memohon dalam hati agar semua ini bisa cepat selesai
Pulang kantor...
Aku membereskan semua barang ku, berpamitan kepada kak Ria dan keluar dari kantor. Melangkahkan kaki ku ke bis, tapi seseorang berdiri di depan ku, menghalangi jalan ku yang tentu saja itu Gerald
"Akan aku antar pulang, sekalian aku ingin meluruskan semua nya" kata Gerald dengan pandangan yang tak bisa ku artikan
Dalam otak ku, aku berpikir untuk menolaknya. Tetapi, dalam hati ku, aku ingin menerima nya. Aku tak ingin jauh dari Gerald, tapi di sisi lain, aku takut untuk kecewa kedua kalinya.
"Baiklah" kata ku yang bahkan aku bingung kenapa mengucapkan kata tersebut
Aku masuk ke dalam mobilnya, dan mobil nya berlaju di jalanan. Dia dalam mobil sangat canggung, tidak ada dari kita yang membuka pembicaraan, hanya musik yang disetel menghiasi kesunyian ini.
"Kita makan dulu" kata Gerald yang akhirnya memulai pembicaraan
Sesampainya di restoran, kita berdua memesan makanan, dan disaat pelayan itu pergi, keadaan menjadi canggung kembali. Bahkan aku tak bisa menatap wajahnya walaupun cuma sekilas
"Alice, aku tau aku pernah salah dulu, aku ingin minta maaf pada mu dan meminta mu untuk kembali" kata Gerald
"Kenapa? Kau datang, memintaku kembali padahal dulu kau sangat benci pada ku, kau ingin aku pergi, kau selalu memarahi ku. Tapi, kenapa kau menyesal?" Tanya ku kecewa
"Karna dulu aku begitu bodoh sampai aku tak mengenal diri ku"
Aku melihat pandangan Gerald, pandangan nya terlihat sedih, kecewa, marah, dan perasaan lainnya. Semua itu bercampur aduk. Aku juga melihat keseriusan saat dia mengucapkan kalimat itu, dan juga pandangan yang serius.
"Kamu sudah nikah sama Dea, kamu sudah punya Dea. Kenapa kau masih menginginkan ku?"
"Aku sudah putus dengan Dea, lagipula aku tak pernah nikah dengan Dea, aku hanya ingin kamu Alice"
"Lalu kenapa kau menggunakan cincin itu? Aku masih ingat dengan jelas bahwa kau ingin memberikan nya lada Dea"
"Darimana kau tau ini untuk Dea? Ini untuk mu" kata Gerald sambil menatap mata ku
Perkataan nya membuatku terkejut, apa maksud dari semua ini? Kenapa ini semua sangat susah? Terlalu rumit untuk dijelaskan. Sebelum makanan itu datang, aku beranjak dari duduk ku
"Biarkan aku sendirian, aku butuh menenangkan diriku" kata ku lalu pergi dari restoran itu
Aku segera menaiki bis, dan sesampainya di apartemen ku, aku membuka kamarku dan berbaring di kasurku. Menutup mata ku dan berusaha menjernihkan pikiran ku khususnya perkataan dia secara Tiba - tiba itu
"Apa aku harus percaya pada Gerald?" Tanya ku pada diri sendiri
"Dia terlihat sangat yakin, tapi.. Aku takut"
Aku mataku mulai berkaca - kaca, dan sampai aku tak tahan, air mata itu mulai menetes dari kedua mataku. Rasa sedih yang tiba - tiba datang, rasa sakit yang pernah kurasakan.
"Kenapa ini semua jadi rumit?"
"Apa yang sebenarnya terjadi pada mu, Gerald?'
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Teacher
Fiksi Remaja(Selesai) Diawali dengan perjodohan Alice dengan om - om, membuat Alice kesal setengah mati. Belum lagi om - om itu akan menjadi guru nya di sekolah, dia harus 1 rumah dengan om - om ini. Begitu banyak peraturan yang dibuat oleh guru yang dianggap...