Gerald POV
Seperti kemarin, aku tidur bersama Alice, tapi disaat aku terbangun, Alice sudha tidak ada disampingku. DNA sudah ku pastikan ia pasti memasak kali ini, melihat nya memasak membuat hatiku bergembira.
Aku segera bangkit dari tidurku menuju dapur, benar saja punggung nya terlihat. Bau masakannya segera tercium ke linang hidungku, melihat punggung nya itu seakan - akan menarik ku untuk terus memeluknya. Jujur saja aku juga tidak tau apa yang merasuki, aku hanya ingin berduaan dengannya.
Dan badan Ku bergerak memeluknya dari belakang, segera ku cium baunya yang memang menjadi canduk untukku. Bau Alice itu seakan narkoba untukku.
"Pagi sayang, padahal aku saat aku terbangun, aku ingi melihat mu disamping ku" kata ku manja
"Mendengar mu Memanggilku sayang, itu sangat membuatku merinding"
"Jangan begitu sayang karna kau harus terbiasa, kamu hari ini jangan pergi kemana - mana dulu, aku sudah mengajak Poppy kemari"
"Eh kenapa aku gak boleh pergi?"
"Dea itu ancaman, lagipula ini demi kebaikan mu juga Alice. Dia pasti berbuat lebih bahaya daripada kemarin"
"Ya ya, sudha sana, pergi mandi dan Berangkatlah ke kantor"
Aku mencium pipinya dan masuk ke kamar untuk mandi. Selesai mandi aku segera menggunakan jas hitam yang seperti aku biasa pakai. Setelah semua siap, aku keluar dari kamar dan mencium bibirnya sekilas. Kalau lama nanti aku ditolak lagi, sedihnya.
Aku sudha tidak sabar melihat nya menggunakan baju pengantin lagi, terus saat di kamar tak sabar untuk membuka gaunnya dan --- (tidak boleh dilanjutkan, nanti ceritanya jad 18+)
Kantor...
"Dre, segeralah kemari. Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan pada mu" kata ku lewat telepon yang tertuju pada Andre
"Jangan bilang ini tentang Dea" jawab nya
"Sayangnya ini memang tentang nya, tebakan mu 100 % benar"
"Baiklah"
Tak lama kemudian, Andre sudah dtanag Dan duduk di hadapanku. Ia mengambil kertas dan juga bolpen, sekana - akan ia siap mencatat.
"Apa yang dia lakukan pada Alice?" Tanya nya
"Bagaiman bisa kau tau ini juga menyangkut Alice?"
"Dia itu wanita gila, dan tentu saja segala sesuatu yang bersangkutan dengan Dea pasti buruk. Jadi?"
"Pertama, dia menyusup ke apartemen, aku gak tau bagaiman bisa dia masuk, password sudah kuganti. Dan dia menjambak Alice. Kedua, dia hendak menabrak Alice saat Alice pulang dari supermarket. Jadi apa pikiran mu sama seperti ku?"
"Memasukkan Dea ke penjara, hal yang selalu ku inginkan sejak dulu" kata Andre smabil tersenyum sinis
"Alice hendak ditabrak di jalan ----, disana pasti ada CCTV kan. Kita butuh plat nomor sebagai barang bukti"
Tenang aja Andre ini jenius, tapi TETEP jenius an aku dong. Andre pernah berlatih seperti ini saat SMA, belum lagi ayahnya adalah mantan FBI walau sekarang sudah almarhum. Tak sampai satu jam, Andre berhasil mengambil data dari CCTV disana. Aku melihat video itu dengan tempo yang diperlambat.
"Dia lebih cerdik dari dugaan ku" kata ku pelan
"Ada apa?" Tanya Andre, pendengaran nya tajam juga
"Plat nomor nya beda, dia pasti sudah mengganti nya. Udah gitu, gak kelihatan bahwa Dea yang mengendarai mobil." Kata ku kesal
"Dia emang cerdik, tapi kita berdua jenius. Kita harus bisa memasukkan Dea ke penjara sebelum dia berbuat lebih gila lagi"
Aku segera memikirkan bagaiman caranya memasukkan Dea ke penjara, aish... Kepalaku sampai pusing karna terus memikirkannya. Tapi, ini semua demi Alice. Jika Dea tak dimasukkan ke penjara, Dea bisa melukai Alice lagi. Tunggu, sebuah ide cermelang datang ke otak ku.
"Kau ingat saat kita liburan, dan Dea mendorong Alice ke kolam renang, kita bisa gunakan cara itu" kata ku
"Darimana kau tau Dea yang mendorong nya?" Kata Andre, ups aku lupa saat itu aku terus menyangkal diriku
"Aku sudha disana sebelum Dea datang, dan aku ingat dengan jelas disana ada CCTV. Kau pasti bisa kan?"
"Akan kucoba, hotel itu termasuk hotel yang terkenal. Dinding pertahan nya pasti banyak"
Dan aku hanya bisa menunggu, mungkin sekitar 1 jam - an. Dan Andre berhasil, akhirnya penantian ku memuaskan. Setelah kulihat video itu, dan benar saja itu Dea. Tapi, bagaiman kalau polisi tidak percaya dnegan video ini. Bisa video kan bisa direkayasa, kalau disogok mah gak mungkin, secara aku lebih kaya dari Dea (bukan bermaksud sombong)
"Kiat harus coba, akan kucari bukti lainnya. Kejahatan Dea pasti bukan satu" kata Andre
Aku segera membuat laporan penuntutan, dan menyerahkan nya ke polisi berserta bukti video yang ada. Ternyata Andre lebih cepat dari dugaan ku, beberapa bukti sudha terkumpulkan. Tinggal tunggu waktu persidangan.
"Kau mengirim bukti apa?" Tanya ku ke Andre
"Aku satu sekoalh dengan Dea saat SMA, aku sering melihatnya membuli dan menyogok para guru"
"Kau teman yang sangat berguna"
Akhirnya hari persidangan dimulai, Dea terlihat kesal. Dia duduk di sebelah pengacara nya. Entah mengapa aku bahagia melihat Dea disini, mungkin karna aku terlalu yakin untuk memenjarakan nya, dan aku belum memberitau Alice sama sekali. Dan Bal bla bla...
(Author gak ngerti sidang - sidang begitu, jadi langsung skip)Dan terbukti, bahwa Dea bersalah dan Dea akan dimasukkan penjara dnegan 10 tahun penjara. Kesalahannya kan gak cuma satu, tapi ada beribu - ribu.
"Gerald, bantu aku. Aku pacarmu kan, kamu gak boleh memutuskan ku. Kita akan nikah Dan punya anak" teriak Dea saat diseret oleh penjaga, well dia 100% gila
Entah mengapa, dia memang gila. Dia terlihat tak peduli lagi dnegan mukanya, pokoknya mengerikan Deh. Dia terus aja meneriakkan nama ku, membuatku memandang nya aneh. Dan aku segera pergi dari sana
Kantor...
Disaat kubuka ruangan ku, aku melihat Alice sedang duduk di sofa dengan nyaman. Dan disaat ia melihatku, ia mengangkat setengah alis nya DAn tersenyum sinis.
"Kenapa kau gak bilang mau memasukan Dea ke penjara?" Tanya nya
"Aku tak ingin membuat ini menjadi beban untuk mu, apa kau tak mau melihat Dea di penjara?" kata ku lembut
"Bukan begitu, aku senang pakek banget malahan. Tapi, aku belum balas dendam padanya" kata nya kejam
"Jangan balas dendam sayang, kau anak baik - baik, lagipula dia sudah mendapatkan balasannya"
"OK lah, ku iklas kan"
"Kak Andre" lanjutnya setelah melihat Andre, kenapa dia terus dekat dengan Andre sih?
Sebelum dia memeluknya, seperti yang terjadi di bandara, aku segera menariknya ke belakang, hanya aku yang boleh menyentuhnya.
"Jangan peluk dia sayang, aku jadi kangen dengan mu" kata ku lalu segera mencium bibirnya
Awalnya sih di berontak, mungkin karna malu ada Andre disini. Tapi, akhirnya dia membalas ciuman ku. Dan aku sempat mendengar Andre menghela nafasnya. Akhirnya masalah ini selesai. Alice, aku akan menjaga mu dengan sepenuh hatiku.
----
1 part lagi 👏👏👏
Mohon ditunggu lanjutannya😄😄
Sedih gak? Gak ya, ya sudahlah nasib 😝😝😝
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Teacher
Novela Juvenil(Selesai) Diawali dengan perjodohan Alice dengan om - om, membuat Alice kesal setengah mati. Belum lagi om - om itu akan menjadi guru nya di sekolah, dia harus 1 rumah dengan om - om ini. Begitu banyak peraturan yang dibuat oleh guru yang dianggap...