BAB 5

111 16 0
                                    

Entah mengapa aku sangatlah lelah, Ingin rasanya tidur lagi, lagi, dan lagi. Tapi kupaksakan untuk mengerjakan tugas tugas yang menumpuk untuk besok. Saat ku hampir menyelesaikan PR Kimia, Terdengar notifikasi line. Dan aku pun membuka handphone ku;

Fauzi Syaidan Added you as a friend

"Ah mau apalagi ini cowo", Gumamku sendiri.

🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜
Fauzi Syaidan

Hei ace!

Iya knp?

Gua kan ada lintas minat bio,
jadi.
Kan lu pasti PR bio tentang soal
plantae udah kan yang 5 soal?

Iya udah

Okey yang no 1 sama 5
jawabannya a sama c kan?

Iya bener kokk

okey mksh ace!

🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜

Lalu aku pun melanjutkan PR Kimia ku lagi. Setelah itu aku memilih untuk berbaring di kasur dan menyetel lagu favoritku, Seperti biasa-- Yaitu 'payung teduh' , Alunan musik yang mereka bawa membuat jiwa ini tenang dan membawa diri ini berlanjut ke sebuah pulau kapuk yang membiuskan tubuh serta pikiran ini.

🌜Split Love🌛

Saat pertama kali aku mendengar anak pindahan itu, Benar kata orang lain. Dia sangatlah cantik dan juga manis. Aku senang bisa berkenalan dan juga mendapatkan kontak line nya bahkan bisa sekalian untuk modus juga hahaha.
Aku mengerjakan PR Lintas Minat Biologi ku sampai senja, tepatnya pukul 1 pagi. Berat sekali mata ini ingin rasanya kupejamkan, Tetapi yang namanya juga Pekerjaan Rumah jadi aku tetap harus mengerjakannya dirumah walaupun harus mengerjakan sampai pukul 5 pagi. PR ini seakan akan menghantui diriku.

*ssk* ssk*

Aku mendengar ada suara dari luar jendela kamarku, seperti ada seseorang berada diluar jendela . Aku pun mendekati jendela itu.

"Aduh", Gumam ku sambil kesakitan serta kaget karena ada sesuatu yang jatuh ke atas kepalaku.
Saat ku lihat barang yang jatuh dari ventilasi jendela , Ternyata itu adalah sepucuk surat putih, Tanpa nama si pengirim. Langsung saja ku buka isi dari amplop itu, Awalnya ku kira mungkin ini adalah sebuah surat cinta, Tapi nyatanya adalah sepucuk kertas dengan sebuah tulisan.

"Tidak usah anda dekat dekat lagi dengan perempuan yang bernama ace, Seandainya anda mendekatinya lagi. Anda akan mendapatkan akibat nya."

Aku pun terkejut membaca nya dan yang membingungkannya lagi, Tulisan yang berada di kertas ini bukanlah tulisan tangan, Melainkan sebuah potongan potongan kertas koran dan juga dari majalah. Saat selesai membaca surat itu, Aku langsung bergegas membuka jendela dan mencari seseorang yang mengirim surat itu.
"Keluar dong lo! Jangan jadi pengecut!", Teriak ku dengan geram.
Tetapi nihil tidak ada seorang pun yang muncul, Aku pun merasa takut dan segera menutup jendela ku dengan kencang dan melapisinya lagi dengan horden merah.
Aku merasa paranoid. Entah mengapa ini cukup mengerikan. Tapi, Aku tau, Ini pasti ulah si bipolar itu. Siapa lagi bukan yang tidak suka aku dekat dekat dengan ace?

Langsung ku masukan barang bukti itu kedalam tas ku. Dan melanjutkan untuk mengistirahatkan mata, badan, dan juga pikiran.

Split Love // On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang