Don't forget to Vote & Play the music!
***
"Saya tidak akan segan menuntut kamu Acheilles ! " Ucap wanita karier itu.
Aku dan Acheilles pun tertegun mendengarnya.
" Baiklah bu, Kalau begitu silahkan saja ibu tuntut saya, Saya tidak takut. " Lelaki itu menjawabnya dengan tenang.
" Baiklah, Kalau begitu kita lihat saja nanti, "
Wanita itu pun langsung pergi meninggalkan ruang BK tanpa pamit sama sekali.
Akhirnya kami pun di perintahkan untuk tidak menceritakan kasus ini kesiapa siapa selain orangtua sendiri. Karena ini demi menjaga nama sekolah, agar tidak menyebar sebuah gossip yang selalu saja melenceng.
Kami pun pergi dari ruang BK setelah berpamit kepada guru-guru, Dan aku pun berjalan ber-iring iringan dengan Acheilles. Aku merasa sangat kasihan dengannya, Aku yakin dia pasti tidak akan melakukan hal-hal keji seperti itu.
" Ace, Beli telur gulung di pakuan yuk ,"
Aku pun kaget mendengar apa yang ia ucapkan barusan, Padahal baru saja ia di tuduh dan dituntut oleh ibunya Galih, Tapi tetap saja di saat saat menegangkan seperti ini, Ia masih memikirkan telur gulung?!
" Heh, Lu teh kaga punya otak ya? Masih aja mikirin makanan ! ," Balas ku jengkel.
Ia pun memberikan senyum smirk nya yang khas dari wajahnya itu, Ditambah oleh matanya yang mulai tengil itu.
" Yaelah, Gua gasalah kali-- Lagian gua laper luteh dengerin emak emak ngoceh,"
" Anjir, Parah banget sih lu idiot, "
"Alah lu juga pasti mau ikut kan hayooo,"
"Bacot diem lu sipit ," Jawabku dengan malas.
" GUE GAK SIPIT ," Teriak nya sambil memelototi ku dan yang pasti ia ingin menunjukan bahwa dia tidak sipit. "Udeh buruan! Ikut lu, " Lanjutnya lagi.
"IYA BAWEL, " Jawabku kesal mendengar ocehannya.
Lelaki itu pun mengambil motor vespa matic nya yang berwarna abu abu classic itu. Dan menyuruh ku untuk duduk di belakang nya.
" Pegangan buru nanti lu terbang kek kertas, "
Aku yang mendengarnya merasa malu, Tapi di sisi lain aku merasa terhina karena dianggap remeh oleh nya. Dikiranya tubuhku ini kurus kering?!
" Bacot, jalan aja buru. " Balas ku singkat tidak mau terlihat kalau diriku ini dibuat malu olehnya.
Lelaki itu pun hanya tertawa sambil melihat ke kaca spion nya yang berbentuk lingkaran, Dan seperti biasa dia memberikan senyum legendaris itu! Memang weirdo nya itu tidak pernah hilang.
Seperti biasa kami melewati ramainya jalan di kota Bogor, Melewati angkot angkot yang selalu membuat macet karena supir nya yang selalu membuat angkot berhenti di tengah jalan, Ugal-ugalan, dan ngetem yang sampai berjam jam. Memang benar Bogor itu kota hijau. Bukan, bukan karena tentang pepohonannya, Tapi karena maraknya angkot yang berwarna hijau disini. Unik sekali.
Akhirnya kami pun sampai di sebuah jembatan dekat dengan sebuah universitas yang memiliki tempat jajanan pinggir jalan. Mulai dari Seblak, Telur gulung, Cilor, Cimol, dan masih banyak lagi makanan yang tidak ku kenali nama dan bahan bahan yang dipakai untuk membuat makanan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Split Love // On Going
Teen Fiction[ Beberapa part di private acak, Silahkan follow dulu sebelum baca] Sebuah cerita tentang seorang perempuan bernama Acelin Angela yang baru saja pindah ke Bogor, Dan ia bertemu dengan seorang lelaki yang mengidap sebuah penyakit yang unik, Unik seka...