Di pagi hari yang cerah, Aku merasa tubuh ini sudah siap untuk berangkat menuntut ilmu di sekolah. Bagai tubuh yang terlahir kembali dari sebuah keremukan.
Ya betul, Kemarin aku sempat sakit. Mungkin karena terlalu capek dan banyak pikiran, sampai- sampai badan ku panas seperti wajan yang dipakai untuk menggoreng telur mata sapi.
Aku pun mengambil sesuap sereal dengan campuran susu Stawberry di mangkok ku dan memasukannya kedalam mulut. Aneh bukan? Orang-orang biasanya memakai susu putih, tapi aku memakai susu stawberry. Karena aku suka hal-hal yang berbeda, dan stawberry adalah buah kesukaan ku.*bzzt bzzt*
"You have a new message"
Melihat notifikasi dari line di handphone ku, segera ku buka dan mencari tau dari siapakah pesan yang baru saja masuk.
"Ace, Apa kabar?"
Sempat aku tersedak oleh sereal yang sedang ku makan, Segera ku ambil segelas air putih dan ku minum pelan pelan untuk meredakan tenggorokan ku.
Tentu saja aku terkejut, pesan yang baru saja aku dapat itu dari mantan ku di Surabaya. Selalu saja teringat apa yang telah Arsyad lakukan kepadaku. Itu sangat menyebalkan.🌜Split Love🌛
Surabaya, 2016
"Lu serius mau pindah ke Bogor?! " Tanya Arsyad kepadaku sambil membanting sendok nya ke mangkok bakso yang sedang dimakannya.
"Iya syad-- Gimana ya?" Jawabku dengan gugup, tidak berani menatap wajahnya.
"Ah! Ngapain sih pindah? ," Lanjutnya lagi sambil mengacak-acak rambutnya yang agak gondrong itu.
"Udah syad, Lanjutin dulu makannya... ," Balasku lagi dengan menyuapi nya satu sendok bakso.
Ia hanya diam dan membuka mulutnya agar bakso yang kusuapi masuk kedalam mulutnya yang lebar itu. Sepertinya ia sangat tidak suka dengan berita ini, Tapi di sisi lain sebenarnya aku senang jauh darinya, karena aku merasa terlalu dikekang olehnya. Tapi bagaimanapun, aku tidak berani jika dia sudah marah-marah, bagaikan mahluk yang telah dirasuki oleh setan.
Kami pun akhirnya menghabiskan bakso yang telah kami pesan dan menuju sebuah halte bus untuk pulang ke rumah, seperti biasa Arsyad selalu mengantar ku pulang, Aku itu bagaikan sebuah anjing yang diikat oleh majikannya agar ia tidak pergi kemana-mana dan selalu bersama.
Di bus saat itu sedang kosong, tidak terlalu banyak penumpang. Ini adalah kejadian yang langka, biasanya jam- jam segini adalah jam sibuk dan biasanya pasti akan penuh oleh orang-orang yang ingin pulang kerumah juga.
Kami memilih tempat duduk di paling belakang, Karena disitulah tempat biasanya kami pilih untuk berbicara tentang apapun tanpa menganggu penumpang yang lain." Masih marah syad? ," Tanyaku yang membuka pembicaraan dalam keheningan bus ini.
" Gatau, Gua masih kaget aja gitu," Katanya sambil menatap kaca.
Dalam hati ku sebenarnya merasa iba juga, Tapi bagaimapun juga ia harus mendengarkan keputusan ku ini.
"Kalau gitu kita putus ya syad? ," Kataku dengan pelan sambil melihat ke wajahnya. "Masalahnya kalau LDR juga pasti susah--," lanjutku lagi.
" Yasudah ," Jawabnya dengan singkat,padat, dan jelas, tanpa melihat diriku sama sekali.
Aku kaget, Mengapa ia sama sekali tidak merasa sedih, atau pun kesal? Seperti tidak ada yang terjadi dalam hidup nya. Mungkin memang benar, Semua lelaki itu sama saja.
Aku pun hanya diam, bungkam. Rasanya tidak ingin melihat mukanya sama sekali, Langsung ku ambil handphoneku dan menyibukan diri untuk melupakan Arsyad. Sampai akhirnya halte tujuan ku pun sampai, Aku langsung berdiri dan meninggalkannya di bus. Aku tidak peduli sama sekali. Benci, Sangat benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Split Love // On Going
Teen Fiction[ Beberapa part di private acak, Silahkan follow dulu sebelum baca] Sebuah cerita tentang seorang perempuan bernama Acelin Angela yang baru saja pindah ke Bogor, Dan ia bertemu dengan seorang lelaki yang mengidap sebuah penyakit yang unik, Unik seka...