Pernikahan Semu

29.9K 672 11
                                    

Lelah, satu kata yang mengakar di hati Laras saat dihadapkan pada pilihan yang begitu sulit dan menjadi penentu masa depannya. Kecelakaan yang menimpa sang Adik beberapa waktu lalu membuat Laras harus menggantikan posisinya dan menjadi pengantin wanita di acara sakral yang ia datangi hari ini, yaitu hari pernikahannya.

Laras tak tahu apakah keputusan ini merupakan hal yang tepat, saat orang tua Arga memintanya untuk menggantikan posisi Nadia adiknya sebagai pengantin wanita, alasanya pun karena mereka tak ingin keluarga besar mereka malu dengan batalnya pernikahan putra mereka Arga Altair Hazel, namun juga mengerti jika calon suaminya itu begitu mencintai adiknya yang masih terbaring koma di rumah sakit.

"Tuhan, apa memang aku harus menggantikan Nadia? Sedangkan aku tahu Arga begitu mencintainya," batin Laras gundah.

Tatapan tak bersahabat pun diberikan pemuda tampan dihadapannya, Laras sangat mengerti perasaan pemuda itu. Harusnya hari ini adalah hari yang paling membahagiakan untuknya dan sang Adik, Nadia. Namun harus berakhir mengecewakan saat tahu sang calon istri itu adalah dirinya.

"Aku gak memahami apa yang ada di benak mereka. Aku mencintai Nadia, bukan gadis ini. Orang yang sudah menghancurkan semuanya, dia yang paling bertanggung jawab atas kecelakaan maut yang menimpa Nadia, gadis yang sangat aku cintai," batin Arga begitu kecewa.

*

Para tamu pun telah berdatangan untuk menyaksikan janji suci pernikahan Laras dan Arga, para undangan pun terlihat antusias walau tak sedikit juga terdengar selentingan mengenai calon pengantin wanita yang berbeda dari sebelumnya. Laras hanya tertunduk mendengar ucapan mereka. Untuk menolak pernikahan ini pun merupakan keputusan yang terlambat saat semua undangan telah tersebar, begitu banyak konsekuensi yang harus di hadapi Laras, salah satunya sikap bertentangan yang ditunjukan sang Mama saat beliau mengetahui rencana pernikahan Arga dengannya, sedangkan beliau begitu meyakini jika adiknya itu akan kembali.

"Maafkan Laras Ma, andai Laras boleh memilih lebih baik Laras yang terbaring koma menggantikan Nadia di rumah sakit," lirih gadis itu dengan menyeka air matanya.

Langkah Laras pun begitu berat memasuki ballroom hotel yang telah dihadiri oleh ratusan tamu yang hadir, apa harus ia menunjukan rona bahagianya dihadapan mereka semua? Sedangkan hatinya saat ini begitu perih membayangkan kehidupan rumah tangga yang akan di jalani kedepannya.

Tatapan tak bersahabat dan penuh kebencian pun diberikan oleh calon suaminya, bagaimana tidak? Kecelakaan tragis yang membuat Nadia koma pun dianggap sebagai kesalahannya yang lalai dalam menjaga adiknya itu. Andai saja mereka semua tahu kejadian yang sebenarnya, mungkin tuduhan itu tak akan menyakitinya seperti ini. Apalagi ia harus mempertanggung jawabkannya pada janji suci pernikahan yang seharusnya bukan diikrarkan untuknya, tetapi buat Nadia sang Adik yang sekarang terbaring koma di rumah sakit.

"Bagaimana Mas Arga? Apa anda sudah siap untuk mengucapkan janji suci permikahanya sekarang," tanya penghulu di hadapan mereka. Raut datar pemuda itu seakan menunjukan keberatannya pada pernikahan ini yang membuat Laras semakin merasa bersalah, apalagi saat ia menatap kebencian yang selalu ditunjukan Arga padanya, apa mungkin semua ini adalah karma yang harus ia dapatkan karena kelalaiannya? Entahlah, Laras pun semakin bersalah jika mengingat kejadian itu.

"Ayo Arga, acaranya sudah dimulai. Kamu menunggu apalagi" tanya Irawan, Papa pemuda itu.

"Aku,"

"Arga jangan buat Mama malu ya, kamu lihat klien Papa sudah berdatangan di tempat ini. Jangan mencoreng nama baik keluarga kita, kamu masih beruntung karena Laras mau menggantikan posisi Nadia," ingat  Soraya pada putranya itu.

Keraguan pun terlihat jelas di mata elang Arga, air mata Laras pun perlahan mengalir. Apa mungkin ia harus mengorbankan hidupnya bersama pria yang tak mencintainya? Ia pun memahami reaksi Mamanya yang pasti sangat kecewa dengan pernikahan ini sedangkan orang yang ia sayangi itu sangat menginginkan adiknya bersama Arga. Hanya semangat dari Papanya lah yang membuat Laras lebih tegar, walau orang yang selalu mensupportnya itu bukan Papa kandungnya.

Coz, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang