Luka Terdalam

9.9K 321 2
                                    

Teriakan Arga menggema di dalam mobil, emosinya kembali memuncak saat Nadia memilih untuk mengakhiri hubungan mereka, tentu ia begitu kecewa dengan sikap gadis itu.

"Semua gara-gara kamu Ras, kekacauan ini terjadi karena kamu. Aku gak tau sampai kapan karma ini harus aku jalani, perbuatan kamu dan kehadiran kamu di hidup aku sudah membuat cinta dan impian bahagia aku bersama Nadia hancur"

"Sampai kapan pun aku gak akan pernah memaafkan kamu dan kebencian ini gak akan pernah hilang untuk kamu" umpat Arga dengan berteriak meluapkan kemarahannya, ia pun memutuskan untuk menenangkan diri di club malam, mungkin hanya itu cara satu-satunya yang bisa ia lakukan untuk menghilangkan kekecewaannya.

*

Laras semakin erat memeluk lututnya, saat tubuhnya terasa begitu dingin. Ia pun menyesali semua keputusan bodoh yang hampir saja ia lakukan, andai saja Gio tak mencegahnya mungkin ia sudah melakukan tindakan berdosa itu.

"Maafin aku Tuhan, gak seharusnya aku bersikap putus asa seperti ini" Laras menyeka air matanya yang masih berlinang.

"Kamu minum dulu Ras, ini bisa menghangatkan tubuh kamu" tawar Gio memberikan secangkir teh hangat untuk Laras.

"Terima kasih Gio"

"Hmm iya sama-sama" ucap pemuda itu seraya menyesap teh hangatnya, pandangan Gio terlihat sendu memandangi wajah Laras yang begitu pucat, andai saja ia tak melewati jembatan itu entah apa yang terjadi dengan istri sepupunya ini. Gio sangat prihatin mendengar tangisan Laras dan semua kesedihannya terhadap pernikahannya dan Arga.

"Jangan menangis Ras, aku gak mau melihat air mata di wajah kamu" Gio menyeka air mata Laras, ia menangkup wajah Laras seraya memandangi kedua matanya yang meredup saat kesedihan masih terlihat jelas disana, andai saja ia bisa membantu gadis ini untuk mengurangi bebannya mungkin sudah ia lakukan, namun Gio juga tak ingin terlibat terlalu jauh di kehidupan rumah tangga Arga dan Laras.

"Maaf Gio kalau aku terlalu sering merepotkan kamu mungkin benar yang di bilang Arga selama ini aku cuma bisa menyusahkan orang-orang di sekitar aku"

"Ssstt kamu jangan berbicara seperti itu Ras, kamu itu istri dari sepupu aku sudah seharusnya aku menolong kamu. Kamu harus yakin masalah seberat apapun yang kamu hadapi semua akan terlewati dengan mudah asal kamu gak putus asa, jangan menyerah dengan keadaan"

"Aku gak tau sampai kapan aku kuat menjalani kehidupan seperti ini, Nadia kehilangan kedua penglihatannya karena kelalaian aku. Mama aku gak pernah menginginkan kehadiran aku bahkan aku masih gak menyangka Mama mengatakan aku anak haram. Apa memang aku gak pernah di inginkan di dunia ini Gio? Dan suami aku, orang yang harusnya bisa memberikan aku kebahagiaan justru sangat membenci aku. Apa aku terlalu hina sampai orang-orang yang aku sayangi begitu membenci aku, kenapa mereka yang gak pernah menginginkan kehadiran aku"

"Gak Ras, kamu gadis yang sangat baik. Kamu tulus dan gak semua orang memiliki sifat seperti kamu walau aku belum terlalu lama mengenal kamu tapi aku juga bisa merasakan ketulusan kamu. Aku minta kamu tegar jangan menyerah apapun yang terjadi, mungkin saat ini terasa sullit buat kamu menjalani semuanya tapi kamu harus kuat melawan keegoisan dari orang-orang yang kamu sayangi karena akan meruntuhkan kebencian, kamu harus yakin itu"

"Arga mencintai Nadia Gio, Arga gak pernah menganggap aku ada. Dia sangat menginginkan kepergian aku dari hidupnya, aku juga gak bisa memaksa Arga untuk mencintai aku. Aku tau dimana posisi aku, aku cuma mimpi buruk untuk dia yang hanya bisa merusak kebahagiaan dia walau sebenarnya aku"

"Kamu sangat mencintai dia kan dan cinta yang kamu miliki jauh lebih besar dari cinta kamu terhadap diri kamu sendiri" ucap Gio membuat Laras terdiam mendengarnya.

Coz, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang