Terluka

7.1K 319 7
                                    

"Aku pasti akan pergi dari hidup kamu, aku akan pergi untuk selamanya. Aku mohon kamu kembali Ga, kamu minta maaf sama Mama kamu, aku tahu aku salah. Aku yang sudah menyebabkan kamu menderita dan kehilangan kebahagiaan kamu, tapi ini gak akan lama. Setelah Nadia sadar dari komanya kamu boleh menceraikan aku dan aku akan mempertanggung jawabkan semua tuduhan kamu terhadap aku, aku janji," lirih Laras dengan air mata berurai.

"Permintaan maaf kamu itu gak akan mengembalikan keadaan seperti semula Ras, yang kamu lakukan terhadap Nadia itu sudah terlalu menyakitkan aku. Entah dosa apa yang sudah aku lakukan sampai Tuhan menghukum aku dengan menikahi gadis pembunuh seperti kamu!"

"Arga! Mama minta kamu berhenti menyudutkan Laras seperti itu," ucap Soraya dengan lugas.

"Mama,"

"Kamu masih berani memanggil Mama disaat kamu sudah menyakiti perasaan hati istri kamu, harusnya kamu buka mata kamu. Laras begitu tulus sama kamu sedang kamu sendiri harus bersikap kayak gini dengan dia, dimana hati kamu Arga?" ucap Soraya dengan kecewa pada putranya itu."Laras, kamu gak perlu melakukan itu semua. Kamu gak usah memberikan tawaran apapun juga dengan Arga. Mama lebih baik kehilangan anak yang fikirannya selalu dibutakan oleh kebencian, daripada kehilangan menantu yang tulus seperti kamu. Sekarang terserah kamu Ga, mau sekuat apapun juga kamu ingin berpisah dengan Laras, dia akan tetap menjadi menantu Mama, paham kamu!" ujar wanita itu dengan emosional.

Arga pun terdiam mendengarnya, bibirnya terkunci rapat saat orang yang begitu ia hormati itu terus menyalahkannya.

"Mama menampar kamu karena Mama terlalu sayang sama kamu, Mama gak mau putra yang Mama besarkan selama ini harus hidup dengan penuh kebencian, padahal tuduhan kamu itu gak benar untuk Laras. Ayo Ras lebih baik kamu kembali ke ruangan kamu, gak usah mendengarkan ucapan suami kamu yang gak tahu berterima kasih ini," ajak Soraya pada menantunya itu.

"Tapi Ma Arga,"

"Kamu gak perlu memikirkan tentang aku Ras! Drama kamu luar biasa hebat. Asal kamu tahu, satu hal yang aku sesali di dunia ini yaitu menikahi gadis pembunuh seperti kamu!" ujar Arga dengan lugas yang membuat air mata Laras kembali mengalir. Mama pemuda itu pun begitu syok mendengar ucapan Arga.

"Arga kamu,"

"Kenapa Ma? Mama mau menampar aku lagi demi gadis ini. Silakan Ma, tapi yang perlu Mama tahu Arga gak akan pernah mau menerima dia sebagai istri Arga. Gak akan pernah Ma!" ucap pemuda itu dengan kesal. Arga pun berlalu meninggalkan Mamanya dan Laras.

Tatapan Laras terlihat nanar memandangi kepergian suaminya itu yang perlahan menghilang dari pandangannya.

"Kamu akan menyesal Ga, suatu saat nanti kamu akan menyesal sudah berbicara seperti itu dengan istri kamu," batin Soraya menyesali sikap putranya itu. Ia pun memeluk erat Laras yang begitu terpukul karena ucapan Arga.

"Sudah sayang, kami gak perlu menanggapi ucapan suami kamu. Arga belum memahami keadaan yang sebenarnya, suatu saat nanti dia akan menyesal karena bersikap seperti ini dengan kamu,"

"Maafin aku Ma, semua ini terjadi karena kehadiran aku, masalah ini muncul karena keteledoran aku dalam kecelakan itu," tangis Laras.

"Gak sayang, kamu gak salah karena yang terjadi dengan Nadia itu adalah musibah, Mama minta kamu jangan terlalu memikirkan semua ucapan Arga, kondisi kamu juga belum sepenuhnya pulih. Lebih baik kamu istirahat ya," bujuk mertuanya.

"Ambil saja nyawaku Tuhan, jika aku hanya menjadi beban untuknya. Aku gak sanggup berada disituasi seperti ini, aku gak bisa menghadapi semuanya seorang diri," batin Laras dengan sesak. Setiap ucapan Arga yang menyakitkankan pun terekam jelas di hati Laras, entah sampai kapan suaminya itu terus membencinya seperti ini.

Coz, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang