4 [Terjatuh]

1.4K 185 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Begitu polos. Kelinci ini begitu polos dan menggemaskan. ---- KTH.

Aku rela harus merasakan sakit seperti ini, jika ada dirimu yang mengkhawatirkanku dan merawatku sepenuh hati. Aku rela bahkan jika harus merasakan lumpuh sekalipun. --- JJK

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terjatuh

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“Aku duluan ya, Kook. Udah dijemput soalnya.”

Jungkook mengangguk menanggapi ucapan Jimin dari balik pintu kelas. Keduanya memang tidak sekelas. Jungkook berada di kelas 2A sementara Jimin di 2B. Jadi, otomatis mereka tidak sekelas, tapi bersebelahan. Ruangan kelas Jimin tepat berada setelah kelasnya jika kalian masuk dari tangga penghubung lantai dasar dengan lantai dua. Di sekolah Jungkook maupun Jimin, tiap lantai menandakan tingkatan kelas. Lantai teratas diperuntukkan untuk siswa kelas satu, sementara lantai dua untuk siswa kelas dua, dan yang paling bawah adalah lantainya para senior alias kelas tiga.

Di tiap-tiap lantai sudah disediakan laboratorium khusus pada setiap tingkatan. Jadi, tidak akan ada yang namanya pergantian pemakaian lab antara anak kelas satu, dua, maupun tiga. Kecuali lapangan, aula, dan kolam renang sekolah, maupun gedung klub. Ketiga fasilitas tersebut diperuntukkan untuk semua kelas, tanpa terkecuali.

Pihak sekolah sendiri menyediakan banyak sekali club yang bisa dipilih oleh semua siswa. Jungkook sendiri memilih club photografi, sementara Jimin memilih club dance. Jika kalian bertanya kenapa Jungkook memilih club tersebut adalah karena pertama kali saat dia masuk ke sekolah ini, Jungkook langsung dibuat terpukau dengan hasil jepretan seseorang tentang salah satu keindahan gunung Halla. Photo yang diberi judul “Pilar Cahaya Penopang Surga” itu benar-benar membuatnya terbius dan tak bisa memalingkan wajahnya sedetikpun dari photo tersebut. Bagaimana cantiknya fenomena light pillar yang seakan-akan benar-benar menopang langit di malam hari. Photo yang memberikan banyak kisah yang menakjubkan dibalik jepretannya yang memukau. Jungkook langsung jatuh cinta pada photografi saat itu juga.

“Kamu ngga apa-apa, kan. Kutinggal sendiri.” Ucap Jimin khawatir. Lagi-lagi Jungkook mengangguk sebagai jawaban.

“Beneran, nih?”

“Hm...”

“Yakin?”

“Hm..”

“Sumpah?”

“Hm....” kali ini suara Jungkook sedikit meninggi.

“Nggak bakal takut, kan?”

“Ya!” Jungkook meenggeram kesal akibat pertanyaan Jimin yang berulang-ulang kali, padahal Jungkook sudah memberikan jawaban yang sama. Jimin tersenyum sambil menggaruk-garuk pelan dagu Jungkook.

Thank You and Goodbye [TaeKook / VKook] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang