Aku sama dia nggak ada apa-apa dan nggak akan pernah ada apa-apa. Can you live with that? ---KTH
Aku nggak tahu. Kalo emang dia beneran suka, aku bakalan mundur dan ngerelain perasaanku. Tapi kalo sebaliknya yang terjadi, aku bakalan kejar sampai dapat. ---OSH
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Apalagi Salahku?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hal pertama yang Sehun lakukan ketika masuk ke kamar Hoseok adalah menghempaskan pantatnya di atas tempat tidur. Badan Sehun lengket karena keringat, menyebabkan kaus yang ia kenakan ikutan basah. Hoseok yang melihat seprai bermotif Barcelona miliknya sebentar lagi akan menyerap keringat milik cowok berkulit pucat itu, langsung menariknya hingga turun dari atas kasurnya dengan wajah cemberut.
"Kuda! Aku capek, mau bobok," ucap Sehun sambil berusaha naik lagi ke kasur Hoseok. Namun, Hoseok tetap berusaha menyelamatkan seprainya dari keringat Sehun. Masalahnya, Mamanya Hoseok baru saja mengganti seprai kesayangannya itu pagi tadi.
"Ya, kamu kalau mau tidur, kira-kira dikitlah! Keringat banjir gitu. Mandi dulu, kek!" omel Hoseok. Sehun hanya mencebikkan bibirnya sambil berpindah merebahkan tubuhnya ke atas karpet di depan TV.
"Namanya juga habis dari latihan futsal," gerutu Sehun sambil merentangkan tangannya lebar-lebar, merasakan sejuknya pendingin ruangan kamar Hoseok.
"Kuda, aku munafik banget, ya?" tanya Sehun tiba-tiba. Hoseok yang memindai channel TV, berhenti sejenak. kemudian, ia melanjutkan kegiatannya tanpa mempedulikan tingkah Sehun yang menatap langit-langit kamarnya dengan tangan kanan mengacung ke atas.
"Munafik bagaimana?" tanya Hoseok setelah ia sudah menemukan channel TV favoritnya kemudian mengambil toples berisi keripik kentang di meja belajarnya.
Sehun menarik napas dan menghembuskannya. "Ya, aku sok-sok an kayak nggak ada apa-apa sama Taehyung. Padahal, aku cemburu banget sama dia. Munafik, kan, namanya?"
Hoseok tertawa mendengar ucapan Sehun. "Kamu alay banget, sih, vampir. Kalau menurutku, ya. Hal yang kayak gini tu, udah biasa terjadi di antara persahabatan cowok-cowok. Udah lumrah. Naksir orang yang sama. Klasik."
Sehun memejamkan matanya, frustasi. Sebenarnya, apa yang Hoseok katakan memang benar. Hal semacam ini sudah sangat klasik dan seharusnya bisa membuat Sehun jauh lebih santai. Tapi, masalahnya, dalam persahabatan mereka bertiga, ini kali pertama. Terlebih, sepertinya Jungkook adalah cinta pertamanya Taehyung, kalau benar Taehyung ada rasa juga dengan Jungkook. Sehun terlalu menyayangi Taehyung untuk mengedepankan egonya dan mendapatkan hati Jungkook.
"Aku nggak tega. Kalo beneran Taehyung naksir Jungkook juga, ini berarti cinta pertamanya dia."
Ucapan Sehun seakan menyadarkan Hoseok. Meskipun Sehun memiliki segudang tabiat dan seakan tidak peduli pada keadaan sekitarnya, cowok tampan itu punya rasa solidaritas yang tinggi. Dan, seberapa tengilnya Sehun terhadap dia dan Taehyung, Sehun sebenarnya menyayangi mereka berdua bagai saudara kandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You and Goodbye [TaeKook / VKook]
FanficCinta punya banyak definisi. Ia indah, seindah salju pertama yang turun dari langit. Dan seperti halnya salju itu, cinta ini begitu dingin. Menggigil aku ketika mendekatimu. Namun aku tetap bertahan, terus bertahan. Walau perlahan tapi pasti luka it...