Kali ini, biarlah kata-kataku yang menjauhkan.
Sebab senyum tak mampu mengembalikan.
Aku paham betul bagaimana seharusnya kalimatku dirangkai,
Tanpa menunggu ditampar oleh kalimatmu.
Kamu tahu,
Jalan pulang yang kamu rindukan adalah luka.
Sebab kepergianku benar-benar harus dilakukan,
Sebelum aku benar-benar pulang ke luka itu.
Kamu semestinya mengerti tentang plotmu sendiri,
Begitupun plot yang kubuat dengan menambahkan dirimu sebagai pemeran utama.
Tapi kurasa kamu belum mengerti alur skenarioku yang membuat diriku benar-benar ingin pergi.
Ini sama sekali bukan tentang kebencian.
Sungguh!
Namun, terserah kamu saja ingin menyebutnya apa.
Biarlah dingin menyerang kerinduan pada kalimatmu selanjutnya.
Sebab kalimat itu butuh mati berkali-kali sebelum benar-benar hidup pada malammu.
Kamu memilih bercengkrama dengan bintang,
Namun bulan tak merestui percakapanmu.
Setiap waktu aku bertemu bulan.
Ketika kutanya tentang dirimu,
Ia menjawabku pada malam-malam selanjutnya.
Begitupun seterusnya.
Hingga aku lupa bahwa aku harus pergi meninggalkan malam itu,
Dan bertemu fajar.
Menyublim bersama kawanan embun.
Jeon Jungkook
Sebuah catatan yang tak sengaja terbaca dalam kertas di balik ponsel milik seseorang bermarga Kim sebelum penerbangan pria itu ke New Zealand
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You and Goodbye [TaeKook / VKook]
FanficCinta punya banyak definisi. Ia indah, seindah salju pertama yang turun dari langit. Dan seperti halnya salju itu, cinta ini begitu dingin. Menggigil aku ketika mendekatimu. Namun aku tetap bertahan, terus bertahan. Walau perlahan tapi pasti luka it...