Bab 16 - Pacar

144 4 2
                                    

"Refan, gue laper," ujar Regan setengah berteriak. Mereka masih berada di atas motor Regan.

"Terus? Makanlah!"

"Makan dulu ya? Abis itu lo langsung gue anter balik,"

Kiara menimbang-nimbang.

"Hmm, boljug makan sama cowok ganteng," ucap Kiara pelan.

Heh? Siapa yang dia maksud cowok ganteng? Regan? Kiara salah ngomong.

"yaudah,"

Regan mengangguk, senyumnya merekah dan melajukan motornya ke warung langganannya.

"Misi, mpok Marni," sapa Regan ramah.

"Den Regan! Udah lama gak ke sini," sahut Mpok Marni, ia melirik ke arah Kiara, "eh ya ampun, lama gak ke sini udah boyong cewek baru ya, Den! Kapan nikah, Den?"

Cewek baru? Regan pernah ajak cewek ke sini selain gue? Siapa? Pikir Kiara.

"Eh? Apa sih, Mpok. Kita gak pacaran, dan Regan masih SMA kali, Mpok! Masa nikah," ucap Regan, sedikit tertawa.

"Dulu Mpok aja nikah umur 18,"

Kiara menahan tawanya, "beda zaman, Mpok,"

Mpok Marni tertawa, "ya sudah, mau makan apa?"

"Biasa, Mpok. Lo? Mau apa, Re?"

"Gue ikutin lo aja deh,"

"Oke,"

Tak lama, Mpok Marni datang dengan 2 piring di tangannya, "nih, Den, Neng, silahkan dimakan,"

"Makasih, Mpok," sahut mereka bersamaan.

"Re?!" pekik Kiara, "ini jengkol?!" Kiara melihat ke menu lain yang berada di atas piringnya, "pete?!"

Regan mengangguk sambil memasukkan lauk beserta nasi ke dalam mulutnya, "gue emang biasa pesen itu,"

"Lo gila.." ucap Kiara tak percaya.

"Kalo gak mau, sini buat gue. Lo makan tahu tempenya aja tuh,"

Kiara mengangguk setuju. Ia paling benci dengan jengkol dan pete. Baunya mana tahan!

"Neng ini namanya siapa?" tanya Mpok Marni.

"Ki–"

"Refan, Mpok,"

"Heh? Kok kaya nama cowok?"

Sebelum Regan sempat menjawab, Kiara buru-buru menjawab, "Kiara, Mpok! Bukan Refan. Regan emang suka aneh!"

"Oalah.. Jadi Refan tuh kaya panggilan sayang Den Regan yo? Rapopo lah, Neng. Den Regan sayang namanya," Mpok Marni mengedipkan sebelah matanya, "dah ya, Mpok tinggal ke dalem. Nanti uangnya taruh aja di meja,"

Sepeninggal Mpok Marni, terjadi keheningan di antara Regan dan Kiara. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Refan," panggil Regan.

"Hm?"

"Tau gak kenapa gue manggil lo Refan, bukan Kiara?"

Kiara mendengus, "karena gue kaya cowok. Bar-bar,"

Regan tertawa, "masih inget aja. Tapi ada alesan lain selain itu,"

Kiara menoleh seolah bertanya 'apa?'

"Biar nama kita kedengeran mirip," lalu Regan memalingkan wajahnya, melanjutkan acara makannya.

"Ih, merah.." kata Kiara jahil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REGANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang