14 - Berubah

59 4 0
                                    

"Permisi Tante..." Ucap Widi sopan pada Bi Inuh.

Btw, kalian ga lupa kan Bi Inuh siapa? Bi Inuh tuh mama aslinya Nichol yang nyamar kalau depan Priska doang. Lain kali jangan lupa lagi ya guys.. hehe

"Iya. Di. Kamu jangan manggil tante ya. Ada Iska di dalem." Bisik Bi Inuh pada Widi.

"Oke Tan. Maaf ya Tan. Eh maksudnya Bu Inuh." Ucap Widi.

"Ya udah ayo masuk.. Sebenernya Nichol belum pulang sih, tapi mungkin kamu bisa ngobrol sama Iska dulu sambil nunggu." Ajak Bi Inuh.

"Oke Bu.. Ehehe..." Ucap Widi.
Widi pun masuk ke dalam.

"Hai Kakak..." Sapa Priska sesampainya Widi di dalam. Priska langsung menghamburkam pelukannya kepada Widi. Ini sudah beberapa kali sebetulnya Widi mendapat perlakuan yang seperti ini.

"Iya. Kenapa sih? Bahagia banget kayaknya hari ini?" Tanya Widi sambil mengelus rambut Priska.

"Kak. Aku seneng banget bisa kayak dulu lagi sama Kak Nichol. Kak Widi TE.O.PE banget deh pokoknya." Puji Priska.
Priska duduk disusul oleh Widi.

"Oh iya Kak. Aku mau nanya sesuatu dong. Jadi gini nihh..." Ucap Priska sambil mengambil buku dari dalam tasnya.

"Ada pr yang engga aku ngerti. Kakak bantuin aku ya... tolong.." Pinta Priska.

"Ya udah, mana sini.." Jawab Widi.

Saat Widi sedang menjelaskan materi, ia baru tersadar bahwa sedari tadi Priska bukan melihat bukunya namun malah memandang wajahnya.

"Kamu kenapa?" Tanya Widi yany memberhentikan penjelasannya.

"Kak, kayaknya jerawat kakak udah ngilang gitu. Kok bisa sih?" Tanya Priska.

Widi agak tidak percaya dengan ucapan Priska, karena pasalnya muka Widi memang jerawatan karena hormon keremajaannya itu.

"Kak. Tapi Kakak makin cantik tau..." Puji Priska.

"By the way, kakak udah jadian belum sih sama Bang Nichol?"

Jleebbb..
Widi tertegun seketika.

Ia pun sadar diri.
Mana mau Nichol sama kamu Di. Rutuk Widi dalam hati.

Widi hanya menggeleng untuk menjawab pertanyaan Priska.

"Ya udah.. Gimana kalau nanti pr ku udah selesai, aku bantuin Kakak buat belajar dandan. Seengganya buat jadi lebih keren gitu." Ucap Priska.

"Kakak itu sebenernya cantik banget lho, hitem manis terus body goals lagi. Cuman style kakak aja yang ketuaan!" Ledek Priska setelah memuji Widi.

Sebenarnya Widi agak blushing, tapi dia agak nyesek juga saat dibilang style nya ketuaan.

"Ih anak kecil. Baru aja SMP udah main dandan dandanan aja. Emang kamu tau apa ciii?" Ledek Widi.

"Tau lah Kak. Daripada udah pas umur tapi style ketuaan gini." Ledek Priska balik.

"Hmm yaudahlah de, semerdekamu aja." Jawab Widi pasrah.

Memang benar yang dikatakan Priska. Priska menepati janjinya. Selesai belajar, Priska langsung menunjukkan cara menata diri kepada Widi. Widi mengakui bahwa Priska memang ahli dalam bidang ini. Terlihat sekali saat Priska yang piawai mengajarkan cara berdandan. Simple namun terkesan menarik. Dan juga membuat jadi lebih keren.

Widi paham dengan setiap metode yang diajarkan Priska.

Keesokan harinya, Widi mendandani dirinya sama seperti apa yang diajarkan Priska.

Semua tatap mata kagum pada sosok Widi. Widi tampak sangat cantik hari ini. Mungkin bukan hari ini saja, namun besok, dan selamanya.

Widi tampak beda dengan softlens biru tua kristalnya. Atas usul Priska, Widi juga jadi sering menggerai rambut dan tidak memakai

Setengah Hati.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang