20 - Kelulusan

54 7 0
                                    

Dua hari kemudian.

Nichol menjemput Widi dengan motor agar berangkat bareng ke sekolah.

"Nic, kamu tau ga. Sebenernya aku ngajarin kamu private buat program loncat kelas aku tau." Ucap Widi yang setengah berteriak. Karena mereka sedang di perjalanan menuju sekolah.

"Oh ya? Pantesan. Berarti bentar lagi kita satu angkatan dong?" Tanya Nichol.

"Iya."

"Ya udah deh. Aku pindah jurusan aja biar satu kelas." Ucap Nichol.

"Ih. Apaan sih Nic. Emang kamu bisa tiba tiba berubah gitu jurusannya?" Tanya Widi.

"Bisa lah. Kamu lupa aku tuh siapanya sekolah?" Tanya Nichol.

"Iya deh. Cucu dari yang punya yayasan." Lagak Widi dengan malasnya.

"Nah, itu tau."

"Tapi emangnya kamu ga kewalahan kalau tiba tiba jurusannya IPA?" Tanya Widi lagi.

"Engga lah. Kan diajarin kamu." Ucap Nichol.

"Kan kalau program itu udah berhasil aku ga bakal ngajarin kamu lagi." Ucap Widi.

"Ya udah. Aku kan bisa les." Ucap Nichol.

"Iya deh iya. Mr.Toon" Ucap Widi.

"Oke deh Mrs.Toon" Ucap Nichol.

"Apaan sih Nic. Kan aku belum jadi Mrs.nya." Widi berdecak sebal.

"Tapi calon kan?" Tanya Nichol dengan nada yang menggoda.

"Iya deh iya. Terserah." Ucap Widi.

Tak terasa sekarang mereka sudah pembagian rapot.

Pengambilan rapot Nichol diambil oleh Bi Inuh, ditemani Priska. Saat di halaman sekolah, Priska sempat tatap tatapan dengan Alby. Alby tersenyum manis pada Priska, apalagi Priska. Senyum Priska sangat lebar sekali. Jujur, Alby semakin menyukai Priska.

Bi Inuh bangga pada Nichol, karena hasilnya memuaskan. Tak sia sia ia diajari oleh Widi.

Sedangkan, pengambilan rapot Widi diambil oleh mamanya sendiri. Hasilnya juga sangat memuaskan seperti biasanya. Widi pun berhasil loncat kelas. Dari kelas 10, sekarang dia langsung ke kelas 12. Widi memang anaknya rajin dan jenius dalam mata pelajaran.

"Yah Di. Kamu jadi loncat kelas deh." Ucap Ify sedih.

"Ih Ify. Kan aku udah bilang. Kamu ga usah sedih dong, kita kan masih bakalan sering ketemu. Dan itu harus.." Ucap Widi agar sahabatnya ini tidak sedih.

"Tapi nanti kalau kamu lulus, aku yang ditinggal." Ucap Ify.

"Engga kok. Seorang sahabat akan menjadi saudara saat kesukaran. Dan kamu udah kayak saudara aku. Jadi tenang aja. Kamu ya tetep Ify nya aku." Ucap Widi. Ify pun tersenyum senang.

"Fy, selama ini aku udah jadian sama Nichol tau." Ucap Widi.

Ify pun tercengang.

"Serius? Ya ampun sejak kapan?" Tanya Ify.

"Sejak beberapa bulan yang lalu." Jawab Widi.

"Ya ampun Di. Kamu mah gitu. Baru ceritanya sekarang." Ucap Ify.

"Ya maaf Fy."

"Ya udah. PJ nya jangan lupa yaaa..." Goda Ify.

"Iya.." Ucap Widi.

                        [[[♡]]]

"Eh bor. Emang lu beneran jadian sama si Widi?" Tanya Ray pada Nichol yang sedang berada di kantin bersama Rasya, Ayvan, dan Eyas.

Setengah Hati.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang