Ketika saya menyebut kalau saya berasal dari Indonesia, banyak orang langsung berkata:
"Oh, yang banyak demo terus bawa-bawa agama itu." (Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia)
Miris.
Jika seharusnya Indonesia bisa dikenal dengan keramahan pribumi yang seperti dibicarakan dahulu, bisa juga dibilang negeri dengan ratusan wisata alam yang mempesona.
Namun kini, mindset orang luar pada Indonesia itu berubah. Hal tersebut membuat saya sebagai Warga Negara Indonesia merasa miris, bahkan terlalu greget dengan negeri ini.
Ramah dan baik,
mungkin hanya 10% orang ramah di Indonesia. Kalau di luar? Sebut saja negeri tetangga, saya sudah mencoba, dan semua orang random yang saya sapa dan mintai tolong itu membuat saya kagum.
Saya miris dengan kebanyakan orang yang berpikir kalau negeri ini harus didaulatkan karena mayoritas penduduk islam.
Ini politik, bukan rumah ibadah.
Politik itu membutuhkan bersih, jujur, bertanggung jawab, dan memihak rakyat.
Sayangnya, yang menegakkan keadilan malah dibuang gitu aja. Bahkan banyak mendapat kesialan.
Saya hanya dapat duduk dengan tertawa kecil. Katanya minta kerja nyata, tapi disuruh lihat yang benar malah keras kepala.
Pola pikir orang kita itu terlalu sempit. Bahkan terlalu dikotaki!
Kita itu sudah terlalu lama menghancurkan negeri kita sendiri, dengan atas nama apapun.
Rusak saja terus, kita lihat sampai kapan negara ini bisa bener di mata orang. Saya merasa watir kalau istilahnya. Bukannya kita ini Bhinekka Tunggal Ika? Eh, salah, sepertinya itu tulisan di bungkus kacang yang siap dibuang ya?
×××
Silakan kalau mau debat :)
Kita orang Indonesia boleh kan mencurahkan pemikiran? :))
Kritik dan saran diterima
Fala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nusantara Menangis
شِعرSebuah tumpahan pikiran perihal Nusantara, Bumi Pertiwi, Indonesia. Tentang Nusantara yang seharusnya menangis.