15

10 2 0
                                    

" Ok....kalau lo mau gue ga ikut campur tentang masalah lo. Gue akan pergi " .

Rhein hanya bisa diam dalam emosinya....padahal ia sama sekali tidak ingin membentaknya. Tapi entah kenapa rasanya sangat sulit untuk mengendalikan emosinya.

Sementara Kanaya, dirinya sendiri masih tidak percaya kalau Rhein kini sudah benar benar berubah. Ditambah lagi Rhein sudah berani membentaknya.

Di lain sisi...Audi yang baru saja menyaksikan kejadian itu merasa sangat puas.
" Rhein....aku heran padamu. Kenapa kau membentak gadis itu ? " .
" Bukan urusan mu... dan tolong jangan panggil aku dengan sebutan 'mu'. Aku malas mendengarnya " .
" Ok....kalau gitu gue mau nanya..Apa lo suka sama perempuan itu ? "

Pertanyaan Audi sukses membuatnya diam seribu bahasa tidak bergeming
" Kenapa lo diem ? Kalau lo diem...itu gue anggap benar " .
" Ya ! Gue memang suka sama dia. Lalu kenapa ? " .
" Lo yakin ? Tapi dari mata lo kelihatan kalau itu semua bohong " .
" Bohong ? Tapi jika itu benar bagaimana " .
" Maksud lo ? ".
" Ayolah Audiii....lo ga bodoh kan ? Sekarang gue tanya apa ada seseorang yang berbohong dengan mengatakan kalau dia menyukai seorang perempuan ? "
" Ga! Lo ga mungkin suka sama cewek itu " .
" Udah lahh gua males bicara sama lo " . sambil berlalu pergi
                                ***
Rhein masih bingung....bagaimana kata kata itu bisa keluar dari mulutnya begitu saja. Suka? Apa itu yang selama ini dia rasakan ?

Dia tidak mungkin suka dengan cewek keras kepala seperti Kanaya. Tapi hatinya tidak bisa dibohongi, jika melihat ia bersama Jason. Hatinya terasa seperti ada yang mengganjal.

Tapi kalau benar ia suka dengan Kanaya. Itu berarti dia akan kalah dengan taruhan yang ia buat sendiri.

Skip

Tidak terasa sekarang sudah jam pulang sekolah....semua murid langung berlarian keluar kelas seperti burung yang lepas dari kandangnya.

Sama seperti Kanaya dirinya juga langsung keluar kelas dengan sangat gembira. Karena hari ini Jason akan mengajaknya jalan jalan.

Sesampainya di depan gerbang, dirinya belum melihat tanda tanda kedatangan Jason.

" Dia mana si...katanya suruh tunggu di depan gerbang " .
" Lagi nunggu siapa ? " . tanya Rhein dari belakang

Kanaya sangat familiar dengan suara itu. Dia pun lantas berbalik menatap orang yang memiliki suara tersebut

" Buka urusan lo " . jawabnya ketus
" Lo masih marah sama gue ? " .
" Menurut lo sendiri aja gimana " .
" Gue mau minta maaf soal kejadian tadi "

Mendengar pernyataan Rhein....itu langsung membuat Kanaya mengerjapkan matanya
" Rhein, lo ga sakit kan ? " . sambil memegang dahi laki laki tersebut
" Gue sehat kok...dan untuk yang satu ini gue serius " . sambil menatap mata Kanaya dalam

Kanaya merasa heran dengan sikap Rhein yang tiba tiba meminta maaf. Karena selama ini yang ia tau...Rhein adalah orang yang paling sensitif dengan kata kata ' maaf ' .

" Apa lo mau maafin gue ? " .
" Gue ragu....karena yang gua tau setelah orang itu salah dan minta maaf. Orang itu pasti akan melakukan kesalahan lagi dan kemudian minta maaf " .
" Gue seriuss Nay. Apa lo ga lihat ketulusan dari mata gue " .

Kanaya masih terdiam. Dia masih bingung. Sebenarnya ada apa dengan laki laki yang ada di hadapannya sekarang. Tapi lain sisi, dirinya merasa senang karena lama kelamaan Rhein sudah mulai berubah.

Rhein hanya mengamati gadis yang sedang terdiam itu, dan tanpa ragu lagi ia menarik Kanaya dalam pelukannya

Kanaya begitu terkejut dengan Rhein yang langsung memeluknya tiba tiba, tapi anehnya tanpa disadari ia balas memeluknya. Disaat yang bersamaan pula timbulah rasa nyaman dan hangat yang menjalar dihatinya.
" Gue minta maaf " . bisik Rhein tepat ditelinga Kanaya

Sementara Rhein makin mempererat pelukannya, rasanya ia sangat takut akan kehilangan Kanaya.

Sepertinya rasa takut itu muncul ketika Jason mulai masuk kedalam kehidupan Kanaya. Mereka terlihat begitu akrab dan seperti sudah mengenal sejak lama.

" Rhein...tolong lepasin...gue ga bisa nafas " .
" Sebentar lagi...gue mohon " .
" Sebenernya lo kenapa si? Mau minta maaf sampai kayak begini " .
" Gue ga mau kehilangan lo " .
" Kehilangan? Emang gue mau pergi kemana ? Aneh aneh aja " .

Entah sudah berapa lama mereka berada dalam posisi seperti itu, dan tanpa disadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.
                              ***

You Change My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang