5 ● Ring

7.4K 1.2K 142
                                    

                  

DORR!

"AAAA!" teriakanku menggema begitu saja kala mendengar bunyi tembakan. Rasa takut akan kematian tiba-tiba menyeruak dan memaksaku untuk pasrah. Tubuhku lemas, aku ingin pingsan tapi tak ada yang terjadi, aku tidak merasa sakit sama sekali.

Apakah kematian secepat ini?

Aku bahkan tak merasakan adanya peluru yang menembus kulitku. Aku hanya merasa ditarik entah ke mana oleh seseorang yang tak berani kulihat karena refleks menutup mata setelah mendengar tembakan tadi.

DORR!

DORR!

DORR!

Kali ini tidak hanya satu kali tembakan, tapi berkali-kali! Aku makin ketakutan dan berharap masih memiliki kesempatan kedua untuk hidup!

Namun ada hal lain yang lebih kuinginkan, yaitu keselamatan Baekhyun. Aku takut mereka melukai Baekhyun atau yang terparah membunuhnya. Aku takut kehilangan Baekhyun untuk yang kedua kali. Aku....aku benar-benar takut saat ini...

"Buka matamu!" perintah seseorang padaku, namun aku tak menggubrisnya dan terus menutup mata ketakutan.

"Buka matamu! Kau masih hidup!"

Baekhyun?

Aku membuka kedua mata perlahan, tubuhku lemas namun tertahan oleh kedua lengan seseorang yang kuyakini adalah Baekhyun. Ya, pria itu tengah menatapku datar lalu beberapa detik kemudian matanya menyipit.

Aku tidak tahu apa arti dari pandangannya, yang kutahu dia menyelamatkanku. Entah bagaimana caranya Baekhyun bisa melepaskan diri dari orang-orang yang menodongkan pistol ke arahnya.

"Hahahahahaha!"

Sekali lagi seseorang membuyarkan pikiranku. Aku segera berdiri tegak dan mendapati Suho yang tengah tertawa begitu keras sambil menepuk-nepukan kedua tangannya bahagia.

"Bagus Baek, keberadaanmu hari ini rupanya berguna juga," pujinya lalu kembali tertawa.

Baekhyun tidak menjawab, ia hanya terkikik pelan dan kembali melirikku yang menatapnya penuh tanya. Jujur, aku bingung dengan suasana saat ini. Sebenarnya apa yang terjadi?

"Baiklah, kita lanjutkan pelelangan hari ini. Marcus, Christian kalian bisa membersihkan mayat orang-orang tak berguna ini dari hadapanku, bukan?"

Selang beberapa detik kemudian dua orang pria mulai menyeret paksa mayat orang-orang yang tadi sempat berusaha mengambil barang Suho. Omong-omong, ucapan Suho beberapa waktu lalu, ya, saat dia bilang bahwa dirinya memiliki banyak gadis sepertiku... itu apa?

Apa dia tipikal pria yang tidak segan membiarkan orang-orangnya mati? Maksudku, ini tidak aneh bukan? Mengingat Suho sangat sering membuka lowongan pekerjaan sebagai asisten dan bodyguard-nya.

Tunggu, seingatku dulu Suho menanyakan apakah keahlianku dan bisakah aku menggunakan pistol. Aku menjawab tidak bisa menggunakan barang seperti itu dulu, lalu... apakah ia sengaja memilih gadis tanpa keahlian beladiri maupun bersenjata?

Kalau memang iya, apa alasannya?





Pukul sepuluh malam. Aku belum mandi, masih mengenakan pakaian yang sama namun di tempat berbeda. Di antara orang-orang kaya yang tengah berpesta pora. Suho asik bersama gadis-gadis cantik, sementara aku hanya berdiri kaku menikmati martini di belakangnya.

Baekhyun?

Dia turun di bandara tadi, sepertinya menjemput seseorang karena ia tak membawa barang sedikitpun, jadi tidak mungkin Baekhyun berniat pergi ke tempat lain.

OBLIVIATE - BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang