Jangan lupa tinggalkan komentar ya! :)
.
.
.
.
.
.
Sesampainya di markas, segera kuberikan data tersebut pada Agen Kang. Awalnya, aku berniat ikut melihat apa isi folder-folder tersebut, sayangnya Jeffrey mengunci folder tersebut sehingga kami harus melakukan hacking untuk membukanya. Ditambah lagi, waktu yang kupunya semakin menipis. Aku harus segera pulang sebelum Suho marah karena salah satu asistennya tidak ada di sana.
Terpaksa kuputuskan untuk kembali, lagipula Siwon akan memberitahu hasilnya padaku nanti.
Mulanya tidak ada pembicaraan yang berat selama kami berada dalam perjalanan. Tapi segalanya berubah saat Siwon tiba-tiba mengubah topik, ia mulai menyinggung soal masa depanku dan Baekhyun.
"Kau sudah tahu penyebab dan cara menyembuhkannya. Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?"
Aku menunduk, tidak begitu yakin dengan pilihanku, tapi mau bagaimana lagi? Yang bisa kulakukan hanya berusaha dan berharap keajaiban akan datang.
"Memang apa yang bisa kulakukan selain berusaha?" Aku terdiam sebentar dan menatap kosong ke depan. "Setiap kali aku melihat Baekhyun dan Yejin bersama, kadang terlintas keinginan untuk menyerah. Bukan karena takut dia tidak akan kembali mengingatku, tapi takut jika ia benar-benar mencintai Yejin meskipun suatu hari nanti ingatannya telah kembali."
Aku mendesah pelan dan tersenyum perih. "Aku takut kebersamaan mereka berhasil mengubah perasaan Baekhyun. Aku takut jika nantinya kehadiranku hanya akan menjadi penghalang di antara mereka."
Aku bisa melihat sorot mata Siwon ikut meredup, mungkin ia tengah mengasihaniku sekarang. Yah, aku tidak akan protes karena nyatanya kisah cintaanku dan Baekhyun memang seperti tragedi.
Bibirku bergetar pelan. "Aku takut jika saat itu tiba dan aku belum bisa merelakannya bahagia dengan gadis lain. Aku takut menjadi egois dan melukai perasaan banyak orang."
Tepat setelah mengucapkan kalimat barusan, air mataku mengalir begitu saja. Membayangkan kehilangan Baekhyun terasa bagaikan mimpi buruk bagiku. Melihatnya bersama Yejin saja sudah membunuhku perlahan, apalagi jika harus membiarkannya dimiliki sepenuhnya oleh gadis lain. Rasanya sama saja dengan dibakar hidup-hidup.
Melihat tangisanku semakin tak terkontrol, Siwon menepikan mobil dan menarikku dalam dekapannya. Ia membiarkan air mataku terjatuh dan membasahi kausnya.
"Aku tidak ingin kehilangan dia, aku tidak ingin melanjutkan hidup tanpa Baekhyun. Aku takut perasaan Baekhyun pada Yejin lebih besar daripada rasa cintanya padaku, aku takut segala pengorbananku berakhir sia-sia..."
Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, aku menunjukkan sisi terlemahku pada seseorang. Aku terlalu bingung harus bersikap bagaimana, aku lelah menanggung semua rasa sakit ini. Aku lelah, aku sangat lelah. Aku ingin Baekhyun kembali dan memberikan kekuatan, setidaknya... aku ingin dia menunjukkan kemajuan soal ingatannya.
Aku benar-benar ingin menyerah, tapi aku tidak bisa. Hati dan logikaku saling bertolak belakang. Pikiranku kacau, hatiku kacau, hidupku kacau, aku ingin mengakhiri segalanya dan pergi dari dunia yang rumit ini, tapi aku tidak bisa... aku tidak bisa meninggalkan Baekhyun begitu saja...
KAMU SEDANG MEMBACA
OBLIVIATE - Baekhyun
Fiksi PenggemarAku menjalani tiga tahun belakangan dengan penuh pengorbanan, menahan rasa sakit juga kekecewaan demi Baekhyun yang telah pergi. Tidak, ia tidak pergi meninggalkanku begitu saja, melainkan dimanipulasi sedemikian rupa hingga melupakan segalanya. Mel...