Aku menjalani tiga tahun belakangan dengan penuh pengorbanan, menahan rasa sakit juga kekecewaan demi Baekhyun yang telah pergi. Tidak, ia tidak pergi meninggalkanku begitu saja, melainkan dimanipulasi sedemikian rupa hingga melupakan segalanya.
Mel...
Sekembalinya Suho dari Busan, aku bekerja seperti biasa. Aku menemani pria itu menemui beberapa pembeli yang merupakan ketua organisasi pembunuh bayaran.
Ia juga tidak curiga dengan apa yang kulakukan kemarin malam. Sepertinya, ia memang belum kembali ke ruang bawah tanah dan lagi, aku yakin seratus persen kalau meninggalkan semuanya dengan rapi.
Aku juga sudah meminta izin untuk keluar besok pagi. Meskipun awalnya Suho nampak tidak suka dengan apa yang kukatakan, tapi dia tidak punya pilihan lain kecuali membiarkanku pergi. Toh dalam kontrak tertulis bahwa setelah melewati seminggu percobaan, aku bisa keluar-masuk rumah sesuka hati seperti pekerja pada umumnya.
Hari berikutnya, seperti apa yang tertulis di kalender, Suho pergi bersama Katrina entah ke mana—yang kuduga menemui Jeffrey—tanpa Baekhyun ataupun Yejin.
Sementara itu, aku bersiap untuk rencana hari ini, kemudian menunggu Siwon datang. Ia bilang akan segera menjemputku tiga puluh menit lagi. Agar benar-benar terlihat seperti seseorang yang berkencan, aku memutuskan untuk mengenakan jumpsuit hitam dan heels senada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selang beberapa menit, aku mendengar klakson dari luar. Kulihat Siwon keluar dari sedan putih dengan pakaian kasual yang membuat kami benar-benar terlihat seperti pasangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Segera aku berlari menghampiri dan langsung memeluk leher Siwon erat—layaknya pasangan. Di samping mobilnya terlihat dua orang penjaga keamanan masih berusaha memastikan bahwa Siwon benar-benar tidak membawa alat berbahaya.
Meskipun mereka tidak begitu berpengaruh, kami tetap melanjutkan sandiwara demi berjalannya rencana dengan baik.
"Sudah berapa lama kita tidak bertemu? Aku sangat merindukanmu, honey," ucap Siwon tanpa melepaskan pelukannya.
Aku menggeleng manja. "Entahlah, aku juga sangat merindukanmu," jawabku sembari menyentuh ujung hidung pria itu dengan jari telunjuk, kemudian kami terkikik pelan.
Siwon menengok ke arah penjaga keamanan dan bertanya, "Apa kalian sudah selesai? Kami bisa pergi sekarang?"
Kedua penjaga keamanan tersebut mengangguk, salah satu dari mereka menjawab, "Ya, kami sudah selesai. Silakan digunakan kembali."
