Follow me on Instagram : heenaprk
Line@ : @fbo0434t
.
.
.
Don't forget to leave a comment.
.
.
.
Yejin langsung menghamburkan diri dalam pelukan Baekhyun begitu mengetahui bahwa sang calon suami telah kembali dengan selamat. Suho, Katrina, dan Mingyu nampak lega setelah seharian mencari keberadaan Baekhyun dan Mia.
"Apa yang terjadi padamu? Kami menemukan mobil yang kalian gunakan di pinggir jalan. Kau hampir membuatku terkena serangan jantung, Byun Baekyun!" protes Yejin kesal. Ia memukul dada Baekhyun sekali dan kembali menenggelamkan diri dalam pelukannya.
Aneh rasanya setelah mengingat apa yang terjadi antara keluarganya dan keluarga Yejin selama ini. Rasa sakit hati yang tak pernah terlintas dikala ia melupakan segalanya, kini muncul kembali. Tapi Baekhyun tak bisa berbuat apa-apa, ia harus memaksakan diri untuk bersandiwara jika tidak ingin membahayakan nyawanya dan Mia.
Baekhyun menarik ujung bibir kirinya, berusaha senatural mungkin untuk tersenyum tipis dan mengusap punggung Yejin lembut. "Maafkan aku. Segerombolan orang menabrak mobil kami dan berusaha menculik Hailey, tidak hanya itu, mereka juga sepertinya berniat membunuhku."
Air muka Suho berubah, keningnya mengerut. "Lalu, bagaimana dengan Hailey? Apakah dia selamat... atau?"
"Hailey mengalami luka yang cukup serius di punggungnya, tapi tidak masalah, aku sudah meminta dokter untuk mengobatinya tadi."
Jawaban Baekhyun sepertinya berhasil membuat Suho lega. Diam-diam ia mengamati Suho dengan cermat, mencoba mencari tahu apakah Suho benar-benar tertarik pada Mia atau tidak. Jujur saja, terkadang Baekhyun bisa menangkap sinyal berbeda yang diberikan Suho pada Mia. Tentu saja hal ini cukup mengganggu pikirannya, apalagi Baekhyun telah mengingat masa lalunya dengan jelas, ia tidak ingin Suho mengambil Mia dari pelukannya.
"Mingyu bilang kau menerima telepon dariku sebelumnya?" Suho kembali bertanya, kali ini suaranya terdengar lebih serius.
Masih dalam posisi yang sama—memeluk Yejin dan membiarkan gadis itu menenggelamkan wajah di dadanya—Baekhyun mengangguk cepat. "Ya, kau memintaku untuk datang ke rapat pemegang saham menggantikanmu, dan kami mengalami kecelak—"
"Aku tidak pernah menghubungimu."
Seketika tubuhnya membatu, perlahan kening pria itu mengerut seolah menyangkal pernyataan Suho. "Apa maksudmu? Kau jelas-jelas menghubungiku kemarin." Baekhyun melepaskan pelukannya dari Yejin dan berjalan mendekati Suho.
"Aku sungguh-sungguh tidak menghubungimu kemarin. Seharian aku pergi bersama Dr. Green. Lagipula, rapat pemegang saham diundur dua hari ke depan." Ia berhenti sebentar dan mengepalkan tangan. "Aku yakin semua ini adalah jebakan. Dia bahkan menghubungimu menggunakan nomorku, apakah kau yakin bahwa suaraku lah yang kau dengar?"
Baekhyun yakin seratus persen bahwa orang yang menghubunginya saat itu memang Suho. Tapi kenapa dia mengelaknya? Jika dilihat dari cara Suho berkata barusan, ia memang terdengar meyakinkan. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
"Aku yakin mendengar suaramu, tapi kenapa... aku benar-benar tidak mengerti dengan semua ini."
Mingyu yang semula diam kini mulai mengeluarkan pendapatnya, "Aku yakin seseorang telah merencanakan semua ini. Nomor telepon, suara, seseorang pasti telah memanipulasi keadaan atau bahkan menggunakan alat yang tidak kita ketahui untuk membuat suaranya terdengar seperti Suho hyeong. Terakhir, mungkin saja salah satu dari mereka berada di antara kita, seseorang yang tahu dengan baik tentang apa saja yang terjadi di tempat ini, dia bahkan tahu soal rapat pemegang saham yang dibatalkan, padahal Suho hyeong hanya memberitahu orang-orang yang terlibat dalam rapat tersebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
OBLIVIATE - Baekhyun
FanfictionAku menjalani tiga tahun belakangan dengan penuh pengorbanan, menahan rasa sakit juga kekecewaan demi Baekhyun yang telah pergi. Tidak, ia tidak pergi meninggalkanku begitu saja, melainkan dimanipulasi sedemikian rupa hingga melupakan segalanya. Mel...