Roommate 👿

5.3K 492 20
                                    

Jeonghan langsung terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara kencang, kepalanya terasa sakit karena tiba-tiba terbangun. Setelah rasa sakit kepalanya reda, Jeonghan mengintip dari pinggir tempat tidurnya dan mendapati jika suara nyaring itu berasal dari namja di bawahnya.

"Aish jinjja!" Jeonghan turun dari tempat tidurnya untuk melihat jika suara nyaring itu berasal dari ponsel Seungcheol.

Roommate barunya itu tidur seperti orang mati, dia bahkan tidak terganggu sedikitpun dengan suara itu.

Jeonghan mengguncangkan tubuh Seungcheol berusaha membuat namja itu bangun, tapi semuanya terlihat percuma karena namja itu tidak bergerak sekalipun.

"Ya!!!! Choi Seungcheol!!!" Teriaknya berusaha membangunkan namja itu karena Jeonghan tak bisa menemukan dimana Seungcheol meletakkan ponselnya.

"Umma, biarkan aku tidur dulu. 5 menit"

"Aku bukan ummamu jadi sekarang bangun" teriak Jeonghan sekali lagi dan itu berhasil membuat Seungcheol bangun.

"Kau? Kenapa kau berteriak?"

"Lihat Ponselmu. Alarmmu berbunyi sejak tadi dan kau tidak bangun sama sekali, kau luar biasa tuan Choi. Membuat kepalaku sakit saja"

Jeonghan masuk ke kamar mandi meninggalkan Seungcheol terpaku di tempat tidurnya karena hal yang baru saja terjadi. Sudah lama ia tidak mendengar teriakan seperti itu, hal yang biasanya di lakukan ummanya dulu.

Seungcheol melihat kearah ponselnya dan ada panggilan telpon dari mingyu, mantan roommate ya dulu.

"Seungcheol ah, kau sudah bangun? Siapa roommate mu? Apa dia baik? Apa dia yang menbangunkanmu?"

"Tanya satu persatu mingyu ya. Ne, aku sudah bangun karena itu aku bisa mengangkat telponmu. Roommate ku Jeonghan dan dia membangunkanku atau lebih tepatnya, alarmku membangunkannya lalu dia membangunkanku"

"Syukurlah. Kau harus mulai memperbaiki kebiasaan burukmu itu, bagaimana kau bisa tidak terganggu dengan suara alarmmu sendiri?"

"Berhenti mengomel, ini masih pagi. Baiklah sampai nanti di cafetaria"

Sambil menunggu Jeonghan, Seungcheol memutuskan untuk memilih buku yang akan ia bawa juga menyiapkan seragamnya.

Jeonghan baru saja keluar dengan keadaan sudah siap, ia lalu kembali ke tempat tidurnya untuk mengambil ponselnya dan ia beruntung di sekolah ini masih boleh memiliki ponsel. Semenjak kepergian appa serta adiknya, Jeonghan selalu berusaha menghubungi ummanya, ia bahkan bisa menghubungi ummanya sampai 3 kali sehari.

"Ne Umma, aku sudah bangun dan bersiap untuk sarapan"

"........"

"Ini lumayan nyaman Umma. Umma jangan khawatir, disini ada Jungkook dan jika terjadi sesuatu, aku bisa meminta tolong padanya"

"..........."

"Jaga diri Umma, jangan lupa makan dan aku menyayangi Umma" ucap Jeonghan sebelum mematikan ponselnya.

Setelah itu Jeonghan mulai memasukkan buku-bukunya kedalam tas, lalu ia mulai memakai sepatunya.

"Yoon Jeonghan! Gomawo sudah membangunkanku, aku memang sedikit susah bangun"

"Gwenchana, tapi lain kali biar aku saja yang memasang alarm dan aku bisa membangunkamu" ucap Jeonghan.

"Baiklah, sekali lagi gomawo dan maaf"

"Sudahlah lupakan. Aku pergi dulu"

Jeonghan keluar dari kamarnya sambil memakai tasnya, ia harus segera sampai di cafetaria karena Jungkook sudah menunggunya disana.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang