Break apart

2.8K 334 38
                                    

Untuk kesekian kalinya, lapangan indoor zeus dipenuhi oleh para suporter kedua sekolah yang akan bertanding yaitu zeus School dan Ares School.

Jeonghan pernah mendengar sekolah itu, bukan hanya mendengar tapi pernah berhadapan langsung ketika kejuaraan sekolah di Jepang. Jeonghan sangat ingat dengan kapten sekolah mereka yang menyebalkan, Lee Jihoon, manusia baru tanpa ekspresi.

Namja mungil yang bahkan sudah menjadi kapten basket Ares School sejak di tingkat 1 itu selalu menjadikannya musuh.

"Wah, jadi sekarang Yoon Jeonghan sudah kembali ke negaranya. Tapi sayangnya, kau tidak lagi menjadi kapten sekarang" ucap Jihoon ketika kedua nya berhadapan di tengah lapangan.

"Tidak penting siapa yang menjadi kapten disini, karena apa? Karena kau akan ditakdirkan untuk kalah dariku" ucap Jeonghan.

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, cukup sekali aku kalah darimu"

"Kita lihat saja!!"

Jeonghan segera berbalik untuk berdiri di posisinya, tapi pandangannya tetap tertuju pada Jihoon. Dia akan membalas namja itu sekali lagi.

Jeonghan mendapatkan bolanya dari Jungkook, dia segera berlari ke lapangan lawan dalam sekejap tapi kini ia sudah kembali di hadang oleh Jihoon. Jeonghan mengoper kan bolanya pada Seungcheol yang berada tepat didepan ring.

"Zeus School 3 point" suara pengeras itu membuat para suporter dari zeus School juga Hera School bersorak keras.

"Aku memang bukan kapten, tapi aku masih menjadi pengatur strategi disini. Kau akan kalah dariku Jihoon ah"

Jeonghan kembali ke posisinya, ia lalu mulai mencari seseorang di bench, senyumannya melebar ketika melihat Seulgi juga Lisa bersama Wonwoo. Namja itu terlihat begitu tampan dengan tshirt hitam yang di padu dengan jaket berwarna hijau juga celana jeans hitam dan jangan lupakan kacamata bulat itu.

Setelah mengetahui Wonwoo datang, Jeonghan kembali fokus dengan pertandingannya. Ia berhasil menghalangi beberapa pemain ketika mereka akan mencetak point.

"Jungkook ah....mingyu ya..." Panggil Jeonghan pada dua pemain tertinggi mereka, ia lalu memberikan kode pada keduanya.

Mengerti dengan apa yang dimaksud Jeonghan, mereka segera berpencar. Jeonghan menjadikan mingyu sebagai center mengingat jika namja itu memiliki postur tubuh tinggi juga besar, ia yakin mingyu berhasil melakukan rebound dengan baik. Posisi anak forward ia berikan pada Jungkook, mengingat ia sangat pintar juga teknik yang hebat dalam mencetak angka.

Seungcheol sendiri menjadi shooting guard, selain karena ia sangat baik dalam mencetak angka, Seungcheol juga bisa bergerak cepat untuk mencari celah. Lalu Hansol tentu saja sebagai power forward, sedangkan dirinya sendiri menjadi point guard karena dia adalah pengatur serangan.

Jeonghan kembali mendapatkan bola, ia mendribble bola tapi ia langsung di hadang oleh Jihoon. Dengan cepat ia mempassing bola pada Jungkook, beberapa kali mereka mempassing bola ke Hansol seperti sebuah serangan yang di fokuskan pada ketiganya tanpa menyadari shooting guard mereka yang kini sangat bebas.

"Zeus School 3 point"

Sangat terlihat sekali bagaimana zeus memimpin jalannya permainan, meski beberapa kali Jeonghan berusaha menahan emosinya karena beberapa anggota Jihoon mulai menahannya dan melakukan kontak fisik yang bisa melukainya.

Jeonghan kini dihadang oleh dia orang namja bertubuh besar di arah depan juga belakangnya, seseorang menarik bajunya dengan keras hingga akhirnya ia tersungkur jatuh dengan lengan kanan yang membentur keras lantai.

"Argh!!!!!!"

"Jeonghan!!!!" Seungcheol segera berlari kearah Jeonghan, namja itu terlihat sangat kesakitan bahkan Seungcheol bisa melihat air mata keluar dari mata Jeonghan.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang