Warning

2.4K 236 12
                                    

Jeonghan yang mendapatkan pesan dari mingyu langsung meninggalkan rapat miliknya dan meminta sekretarisnya untuk mengurus hal itu, ia tidak peduli jika proyek itu berhasil atau tidak karena baginya Lisa lebih penting dari apapun.

Saat ia akan masuk kedalam lift, tangannya di tahan oleh Wonwoo.

"Kau mau kemana?"

"Mencari Lisa, hyung. Aku tidak akan membiarkannya seperti ini, dia pasti ketakutan saat ini hyung"

"Aku tahu kau ingin mencarinya tapi aku tidak akan membiarkanmu pergi sendiri. Seungcheol akan datang, kau akan mencari Lisa dengannya"

"Tapi hyung....."

"Tidak, karena ini sangat berbahaya untukmu. Seulgi mencari Lisa bersama mingyu, Jungkook juga sudah pergi dan aku menyuruh beberapa orang untuk mencari lisa. Tunggu Seungcheol, karena jika kau terluka maka kami akan benar-benar hancur" ujar Wonwoo penuh dengan penekanan.

"Baiklah hyung..."

"Aku akan mengantarmu ke bawah"

Jeonghan terus memperhatikan ponselnya dimana yang lain terus memberi kabar dimana mereka akan mencari Lisa.

"Jeonghan ah...." Ucap Seungcheol yang menghentikan mobilnya di depan Jeonghan.

"Kita pergi sekarang cheol ah, kami akan mengabarimu nanti hyung dan kalau ada info beritahu aku"

"Pergilah......"

Jeonghan langsung masuk kedalam mobil, hingga Seungcheol langsung mengendarai mobil nya.

"Kita cari kemana cheol ah" tanya Jeonghan.

"Entahlah, kita cari saja di tempat-tempat sepi dan tidak terpakai. Hansol sedang berusaha mencari mereka dengan mengakses seluruh kamera lalu lintas kepolisian. Dia menemukan rekaman saat Lisa dibawa oleh dua orang namja dengan sebuah mobil, dia masih berusaha mencari dimana mobil itu sekarang"

"Kenapa? Kenapa harus uri magnae cheol ah?"

"Mereka hanya ingin menakuti kita, tidak akan terjadi apa-apa pada Lisa"

Kelompok besar itu mulai mencari Lisa hampir di seluruh distrik di Seoul, gang sempit, bangunan tua dan tak terpakai, mereka memasuki hampir semuanya tapi tak ada satupun tanda-tanda keberadaan Lisa. Jeonghan sangat khawatir, ditambah lagi saat mendengar Imo nya menangis dan memintanya untuk segera menemukan Lisa.

"Ne mingyu ya, kau menemukannya?" Jeonghan terus mendengarkan pertanyaan yang Seungcheol berikan pada mingyu.

"Aniya hyung. Tapi Jungkook menghubungiku tadi dan mengatakan kalau dia menemukan Lisa, kondisinya tidak baik hyung. Mereka sudah dalam perjalanan ke Seoul university of hospital"

"Baik, kita bertemu disana"

"Cheol ah, bagaimana aku menghadapi Imo dan samchon?" Tanya Jeonghan.

"Tenang sayang, jika kau seperti ini maka kita akan jauh lebih khawatir. Aku yang akan bicara dengan mereka, tenanglah"

Keduanya sampai di rumah sakit dan segera menuju ruang ICU, Jeonghan melihat Jungkook disana. Duduk di lantai dengan punggung bersandar ke dinding, memandangi kedua tangannya yang berdarah. Jeonghan bisa melihat banyaknya darah disana juga sebagian kemeja Jungkook yang terkena darah, ia menghentikan langkahnya membiarkan Seungcheol mendekati Jungkook.

"Bagaimana keadaan Lisa? Dimana kau menemukannya Jungkook ah?" Tanya Seungcheol.

"Hyung aku....aku mencarinya ke Incheon. Aku menemukannya di sebuah lokasi dimana gedung baru JK telcom yang akan kami kerjakan berada. Dia terluka parah hyung, tubuhnya tertimbun dengan beberapa bata dan batu. Mereka memukulinya hyung, rubuhnya dipenuhi luka dan darah keluar dari kepalanya. Mereka melukai adikku hyung" Jungkook mengucapkannya dengan nada yang bergetar dan wajah yang tidak berani menatap Seungcheol.

"Tenanglah, hyung sudah ada disini. Semua akan baik-baik saja"

Seungcheol mengalihkan pandangannya pada Jeonghan yang masih diam terpaku disana, ia menyadari jika ini juga sangat melukai namja itu. Bagi Jeonghan, Lisa adalah kesayangannya, ia menjaga adiknya dengan sangat baik bahkan ia tidak akan rmmbiatkan Lisa terluka meski hanya sedikit saja.

Seungcheol mendekati Jeonghan dan membawanya kedalam pelukannya, lalu tangis itu pecah. Jeonghan membenamkan wajahnya di bahu Seungcheol.

"Dia baik-baik saja. Aku pastikan itu sayang"

Semua orang mulai berdatangan termasuk orang tua Lisa, para orangtua mulai mengkhawatirkan keselamatan anak-anak mereka.

"Kalian harus berhati-hati mulai sekarang, jangan pergi sendiri. Balas dendam mereka kali ini akan jauh lebih berbahaya" ujar appa Lisa.

Jeonghan hanya diam disamping Seungcheol, pandangannya terus jatuh pada Lisa yang masih tak sadarkan diri.

"Yoon Jeonghan. Kau mendengarkan samchon kan?" Tanya appa Lisa.

"Nde samchon. Malam ini biar aku yang menjaga Lisa, kalian bisa pulang"

"Tidak, lebih baik kau pulang hyung. Biar aku yang menjaga Lisa" ucap mingyu.

"Tapi aku....."

"Yoon Jeonghan, kau tidak boleh berada disini sendiri. Kau harus pulang" ucap Seulgi dan Jeonghan tahu itu bukanlah pernyataan tapi sebuah perintah.

"Baiklah...."

"Good!!" Ucap Seulgi.

Setelah mengucapkan perpisahan, Jeonghan lalu pergi bersama Seungcheol untuk kembali ke rumah. Ada begitu banyak hal yang tidak ia pahami, siapa yang melakukan ini pada Lisa dan kenapa? Jika memang benar Sinbi, bukankah seharusnya yeoja itu menyakitinya dan bukannya Lisa.

"Apa yang kau fikirkan?" Tanya Seungcheol sambil mengelus kepala Jeonghan.

"Apa benar Sinbi yang melakukan ini? Tapi kenapa Lisa?"

"Jika mendengar apa yang dia katakan beberapa hari lalu pada Seulgi, aku yakin ini memang dia. Untuk alasan kenapa dia memilih Lisa, karena dia tahu kelemahan terbesar kami adalah saat kau disakiti sedangkan kelemahan terbesarmu adalah saat kami yang tersakiti. Dengan langsung menyakitimu, itu tidak akan membalaskan semua dendam dan amarahnya, tapi jika dia menyakiti satu persatu dari kami maka dia pasti akan sangat menyakitimu sebelum akhirnya benar-benar menyakitimu secara fisik" jelas Seungcheol yang berusaha membuat Jeonghan setidaknya memahami semua keadaan yang ada.

"Lalu apa yang harus aku lakukan untuk mengakhiri ini?"

"Tidak ada. Kau tidak bisa mengakhiri semua masalah ini sendiri, kita harus bersama-sama dalam menghadapinya"

"Tapi cheol ah....."

"Tidak ada tapi Yoon Jeonghan. Kita fokus dengan terapimu terlebih dahulu, aku tidak ingin kau terganggu dengan masalah ini. Kita bersama-sama, ada begitu banyak orang dan aku yakin kita akan enenmukan caranya cepat atau lambat. Pasti akan ada cara"

Jeonghan membuka katalk miliknya, disana ia melihat pesan dari nomor pribadi. Ketika ia membukanya ternyata itu adalah sebuah link video, tanpa menunggu lagi ia membuka video itu dan video dari penyekapan serta kekerasan pada Jeonghan.

"Ada apa Hannie ya?" Seungcheol menghentikan mobilnya saat melihat Jeonghan yang semakin pucat.

Jeonghan memberikan ponselnya pada Seungcheol dan membiarkan kekasihnya itu untuk melihat sendiri video itu.

"Dia benar-benar gila, bagaimana mereka bisa menyakiti seorang gadis seperti ini?"

"Itu sudah berlebihan cheol ah. Kali ini memang Lisa dan beruntung dia bisa selamat, tapi bagaimana jika ini terjadi pada keluarg- besarku, semua sahabatku, pada Seulgi dan padamu. Aku tidak akan bisa hidup cheol ah"

"Tidak akan terjadi apa-apa. Percaya padaku sayang, aku disini. Kita hadapi semuanya bersama"

Jeonghan beralih memeluk Seungcheol dengan erat, tubuh itu bergetar hebat dan Seungcheol hanya bisa mengeratkan pelukannya.



Update tapi sorry pendek. Ditunggunya vomentnya yeadeura

Oh iya untuk ff A secret, mungkin agak lama updatenya karena aku kekurangan foto jeongcheol yang imut.

Kalau kalian punya foto candid jeongcheol tolong bagi-bagi di line ku xxxsisca1102

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang