Lock

3.9K 444 16
                                    

Jeonghan masuk kedalam cafetaria dalam keadaan mengantuk, bahkan ia harus sedikit mengaburkan kantung matanya yang terlihat. Kondisinya benar-benar buruk, bahkan seragam yang ia gunakan tak terpasang dengan rapi. Ia segera menuju kearah Jungkook yang sudah ada disana dengan makanan mereka, dia memeluk Jungkook dengan sangat erat.

"Ada apa denganmu hyung? Kau terlihat buruk" tanya Jungkook.

"Aku tidak bisa tidur karena petir semalam. Aku bisa gila karena nya, untung saja tidak mati lampu"

"Kau tidak punya penutup telinga hyung?"

"Aku tidak membawanya"

"Nanti kita beli saat keluar dengan Lisa. Jadi klub mana yang akhirnya kau pilih hyung"

"B.R aku rasa karena itu yang paling mudah. Aku benar-benar mengantuk, aku ingin tidur"

"Jangan berfikir untuk membolos hyung"

"Aku tidak bisa berjanji, lagipula semua materi yang mereka ajarkan sudah aku pelajari sebelumnya. Aku harus tidur, sepertinya aku tahu dimana tempat yang cocok untukku membolos"

"Eodi?"

"Rahasia magnae ya"

Jeonghan memakan sarapannya dengan mata yang terpejam beberapa kali. Jeonghan memiliki phobia parah pada petir juga kegelapan, semalam hujan turun dengan begitu derasnya disertai petir yang terus bersahutan bahkan Jeonghan bisa merasakan dinding kamarnya sedikit bergetar. Dia sudah mengenakan earphonenya, tapi hal itu tidak menghalangi suara itu.

Jeonghan bahkan sempat melihat kearah tempat tidur Seungcheol, namja itu bahkan tidak bergerak sedikitpun.

Tidak ada yang terjadi pada keduanya selama mereka menjadi roommate, Jeonghan akan mengerjakan tugasnya atau bermain game di tempat tidurnya. Lalu Seungcheol sendiri, dia hanya berbaring atau memainkan gitar setelah mengerjakan tugasnya. Tak ada obrolan sedikitpun diantara keduanya, mereka terlalu sibuk dengan diri mereka sendiri.

Jeonghan bersembunyi di dalam salah satu bilik toilet, ia mendengar suara bel masuk dan tepat setelahnya Jeonghan keluar dari sana. Dia berjalan mengendap di lorong, hingga akhirnya dia membuka pintu BR dan menguncinya dari dalam.

"Kamjakkiya!!!" Seru Jeonghan ketika melihat Seungcheol berdiri tepat dibelakangnya.

"Kenapa kau berteriak?" Tanya Seungcheol.

"Itu karena kau tiba-tiba muncul di belakangku. Kenapa kau ada disini?"

"Harusnya aku menanyakan hal yang sama padamu. Kenapa kau disini?"

"Aku ingin tidur, karena semalam aku tidak tidur sama sekali"

Jeonghan duduk di salah kursi yang ada diluar ruang siaran, dia mulai meletakkan kepalanya di meja dan mulai memejamkan matanya.

"Ya!! Yoon Jeonghan! Kau mengunci pintunya?"

"Hmmm...." Gumam Jeonghan tanpa mendengarkan dengan baik ucapan Seungcheol.

"Kita terkunci Yoon Jeonghan!!!" Jeonghan langsung membuka kedua matanya saat mendengar ucapan Seungcheol.

"Mwo? Bagaimana bisa?"

"Itu karena kau mengunci pintunya. Pintu ini sudah bermasalah sejak semester lalu, aku juga heran kenapa Jun tidak memperbaikinya"

"Lalu bagaimana cara agar kita bisa keluar?"

"Hanya bisa menunggu sampai Jun datang"

"Lalu kenapa kau harus panik seperti tadi? Kau mengurangi jam tidurku Choi"

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang