Worse

3.4K 367 15
                                    

Malam menjadi hal yang menakutkan bagi Jeonghan, mimpi buruknya kini semakin menjadi bahkan ia lebih memilih untuk tidak tidur. Jungkook menyadari bagaimana kantung mata di mata Jeonghan semakin besar juga hitam, bahkan kini Jeonghan harus menggunakan kacamata untuk sedikit menutupi kantung matanya.

"Hyung, kau bisa sakit jika terus seperti ini. Kau butuh tidur" ucap Jungkook ketika mendatangi Jeonghan di ruangannya.

Jeonghan hanya meminum susu pisang yang dibawakan Jungkook serta memakan bekal yang tadi ia bawa. Jeonghan sangat jarang meninggalkan kelasnya kecuali saat dia harus siaran, karena kurang tidur, dia menjadi sangat sensitif.

"Aku bisa apa Jungkook ah, jika aku tidur maka mimpi itu akan hadir dan akan menghantui hari-hari ku. Aku tidak bisa"

"Bagaimana kalau kau ijin dari sekolah dan pergi menemui Seokmin hyung? Sungguh hyung, aku tidak bisa melihatmu seperti ini"

"Aku masih bisa bertahan sampai akhir minggu ini. Hanya tinggal hari ini saja, lalu besok aku bisa menemui Seokmin hyung. Hanya tinggal hari ini saja" ucap Jeonghan dengan sangat lirih.

Jeonghan menaruh kepalanya diatas meja hingga Jungkook menggenggam tangan hyungnya itu. Mata Jeonghan semakin terpejam, ia juga mengeratkan genggamannya ditangan Jungkook.

"Aku hanya ingin tidur sebentar saja" gumam Jeonghan.

Setiap hari Jumat setelah makan siang, biasanya tidak akan ada lagi jadwal pelajaran, mereka akan dibebaskan hingga sore nanti untuk melakukan kegiatan klub mereka. Wajah itu terlihat begitu tenang, Jungkook tahu jika ketakutan jeonghan lah yang menyebabkan mimpi buruk itu. Ketakutan jika tidak ada orang yang akan membantunya

"Jungkook ah, kau disini. Jeonghan tidur? Akhirnya aku bisa melihatnya tidur setelah beberapa hari ini dia sepertinya hanya duduk saja di tempat tidurnya"

"Iya hyung, dia mengalami mimpi buruk karena itu dia tidak mau tidur"

"Apa mimpinya itu berhubungan dengan semua gambar yang ia buat di sketsanya? Itu terlihat menyeramkan" ucap Seungcheol.

"Tidak hyung. Jeonghan hyung hanya suka menggambar dan tidak ada hubungannya dengan mimpinya. Hyung, apa aku bisa meminta tolong padamu? Tolong temani Jeonghan hyung disini sebentar saja, aku mau menghubungi Seulgi noona dan mengabari keadaan Jeonghan hyung"

"Baiklah, dia sepertinya juga tidur dengan nyenyak"

"Yeah semoga saja. Jika dia mulai gelisah, bangunkan saja dia. Aku mohon hyung"

"Baiklah" Setelah Jungkook pergi, Seungcheol duduk di tempatnya di samping Jeonghan.

Seungcheol yang sedang memainkan ponselnya sedikit teralih saat mendengar Jeonghan menggumamkan sebuah nama.

"Wonwoo hyung..." Gumaman itu terus terjadi diikuti dengan keringat yang mulai membasahi dahi Jeonghan bahkan tubuh itu mulai bergetar.

"Jeonghan ah....ya!!! Yoon Jeonghan" Seungcheol terus menggoyangkan tubuh itu hingga akhirnya Jeonghan membuka kedua matanya diiringi dengan nafasnya yang terengah-engah.

"Seungcheol ah"

"Kau bermimpi buruk lagi. Apa kau baik-baik saja? Kau bisa kembali ke asrama jika kau mau"

"Tidak apa, aku baik-baik saja. Mana Jungkook?"

"Kau yakin? Dia sedang menghubungi Seulgi"

Jeonghan segera berdiri untuk mencari Jungkook, tapi namja itu justru muncul kembali ke dalam kelasnya.

"Kau menghubungi Seulgi? Apa kau memberitahu Seulgi tentang hal ini?" Tanya Jeonghan.

"Seulgi noona sudah mengetahuinya terlebih dahulu dari eomoni, ia lalu memintaku untuk menceritakan semuanya. Maafkan aku hyung"

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang