Fool's

2.8K 336 8
                                    

Jeonghan mengurung dirinya di kamar tepat setelah pulang sekolah, menghabiskan waktunya untuk menangis sambil memegangi kalung yang masih berada di lehernya.

Dia berusaha menata hatinya agar bisa bersikap dingin dan mengabaikan Seungcheol, tapi itu semua runtuh begitu saja saat melihat wajah Seungcheol. Meski hubungan mereka sangat singkat, Jeonghan tidak bisa berbohong kalau selama itu juga dia benar-benar mencintai Seungcheol sepenuhnya.

Sangat tidak masuk akal, bagaimana dia bisa mencintai Seungcheol hanya dalam waktu singkat.

Tok....tokkk....

Jeonghan segera beranjak duduk, ia menghapus air matanya berusaha menghilangkan jejak jika ia menangis.

"Masuk...."

Pintu itu terbuka dan terlihat Wonwoo masuk dengan masih mengenakan kemeja kerjanya. Namja itu tersenyum kearahnya sambil menunjukkan tas makan yang ada di tangan kanannya.

"Kau baru pulang hyung?" Tanya Jeonghan.

"Iya, appa tadi menghubungiku dan mengatakan jika kau tidak makan malam" ucap Wonwoo sambil duduk disamping Jeonghan.

"Apa ahjussi dan Umma sudah berangkat ke Jepang?"

"Baru saja mereka berangkat. Kenapa kau tidak makan? Karena itu aku pergi ke restoran sushi kesukaanmu dan membelikanmu ini"

"Gomawo hyung. Kau sudah lelah bekerja dan sekarang justru mengurusku seperti ini" ucap Jeonghan sambil mulai memakan sushi nya.

"Karena aku mengkhawatirkanmu. Ada apa sebenarnya denganmu? Semenjak kau pulang, kau selalu murung dan mengurung diri. Apa ada hubungannya dengan kekasihmu itu?"

"Aku hanya memikirkan perjodohan itu. Umma pasti sudah mempersiapkan semuanya, tapi di sisi lain aku masih belum benar-benar menerimanya. Aku bahkan tidak tahu siapa orang itu"

"Semua akan baik-baik saja. Eomoni tidak akan salah memilih orang untuk menjadi calon tunanganmu. Percaya padaku" Wonwoo mengacak rambut Jeonghan pelan, membuat namja cantik itu mendengus kesal.

"Lalu hyung, kapan kau akan menikah? Apa kau sudah memiliki calon hyung?"

"Aku punya banyak tanggung jawab sekarang. Mengurus perusahaan, mengurus eomoni juga appa, mengurus Jungkook dan yang paling penting adalah mengurusmu. Setelah itu semua, baru aku akan mengurus diriku sendiri karena bagiku kalian adalah hal yang terpenting" ucap Wonwoo.

"Eomoni pasti bangga memiliki putra tampan, pintar dan bertanggung jawab seperti hyung. Gomawo hyung, sudah menjadi hyung yang baik untukku"

"Sudah, habiskan makanmu lalu minum susumu. Aku akan kembali ke kamar untuk mandi dan istirahat" ucap Wonwoo.

"Arasseo....."

"Jangan terlambat bangun besok pagi"

Jeonghan kembali termenung setelah Wonwoo keluar, ia masih memikirkan ucapan Jungkook tadi siang di atap. Setelah dia mengatakan pada Jungkook tentang bagaimana perasaannya pada Seungcheol, ia mendengarkan semua ucapan Jungkook.

Memaafkannya? Melupakan semua hal yang terjadi dan memaafkan Seungcheol, Jeonghan terus mempertanyakan itu pada dirinya sendiri. Apakah ia akan bisa melakukan itu? Melupakan bagaimana rasa sakit hatinya atas kebohongan Seungcheol dan memulai kembali hubungan mereka.

"Apakah aku bisa? Kekecewaan serta rasa sakitku sudah sangat besar padanya"

.
.
.

Wonwoo melihat kearah Jeonghan yang masih terlihat mengantuk, namja itu sepertinya sangat kelelahan dan Wonwoo yakin jika Jeonghan pasti tidak tidur lagi semalaman.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang