Chapter 1 "Beginning Of the Story"

101K 7.7K 124
                                    

*Sudah direvisi*

Villaint' POV

"Tenggg!! Tenggg!! Tenggg!!"
Selalu kudengar suara besi panas yang sedang kupukul.
Setiap hari aku melakukannya, karena ini menyangkut keberlangsungan hidupku.

"Villiant!" Terdengar suara ayah yang memanggilku,
"Ya ayah" jawabku, dengan cepat Aku menaruh besi itu lalu bergegas mencuci tangan.

"Cepat kemari" dengan suara yang agak keras,"Baik ayah" jawabku

Aku mempunyai Ayah tetapi Dia bukan Ayah kandungku, tepatnya Dia ayah Angkatku, Aku hanya seorang anak yatim yang dibuang didalam hutan belantara, dan beruntungnya diriku yang bertemu dengan seorang manusia yang mau mengurusku, yaitu Ayah angkatku.

Aku pun beranjak pergi kedalam untuk menemui Ayah.
"Nak apakah kamu tahu, hari apakah besok?" Tanyanya

"Hari sabtu ayah, memangnya kenapa" jawabku
"bukan itu maksud ayah, apakah kau tahu tentang hari takdir" Sambil menatap diriku

"Ya aku tahu, bukankah itu hari dimana para remaja telah ditentukan takdirnya?" Menjawab sambil bertanya
"Ya kau betul, tapi ayah sangat mencemaskanmu villiant" dengan wajah cemas.

"Apa yang harus dicemaskan ayah" dengan wajahku yang sangat heran
"Besok Ayah tidak tahu, apakah kamu akan menghilang atau tidak nak" dengan tatapan yang sayu disertai air mata yang mengalir

"Bagaimana bisa?' Tanyaku dengan wajah sedih yang hampir sama "Semua remaja manusia selalu takut dengan hari itu, dimana selama tiga tahun sekali, banyak remaja yang hilang dari Desa, Kota maupun Negara!"

"Besok adalah takdirmu untuk meninggalkan dunia ini atau tidak nak" lanjutnya

Akhirnya Akupun memeluk Ayahku, Aku tidak tahu apakah ini akan menjadi pelukan terakhir.
Ya! Hari takdir adalah hari dimana para remaja akan pergi menghilang, lebih tepatnya ditarik kedalam dunia lain yang tidak tahu entah ada dimana, walaupun Kamu bersembunyi di kolong kasur, diloteng, digudang sekalipun di dalam sumur, jika takdirmu pergi ya kamu akan pergi, tidak ada yang bisa menolak hal itu.

Keesokan harinya aku terbangun dengan mata yang langsung terbelalak, melihat 2 prajurit yang sedang menungguku untuk bangun.


"Saatnya bangun nak kamu harus siap siap dengan takdirmu" dengan nada tegas.

Akupun memanggil ayahku, tapi tidak ada sahutan sama sekali

"Tidak biasanya rumah sepi seperti ini" ucap pelanku
"Ayahmu sudah ada di pusat kota" jawab prajurit itu, dengan segera Aku beranjak bangun dan pergi keluar.

Di Jalanan akupun melihat remaja yang bernasib sama denganku, mereka dikawal oleh prajurit.

Hari takdir ini sudah seperti tradisi, tidak bisa dihindari sejak pemerintah berganti pemimpin, para remaja selalu didata untuk memastikan jumlah kependudukan yang ada.

Setelah sampai di pusat kota, Aku melihat banyak sekali remaja yang sebaya denganku, mereka semua tampak sedih terdiam diri, memikirkan hal apa yang akan terjadi, apakah mereka akan ke surga atau kah ke neraka terlebih dahulu.

Ketika matahari berada pas ditengah langit, tiba-tiba muncullah sebuah lingkaran ungu gelap yang menutupi matahari yang tidak lain adalah portal dimensi, seketika itu satu persatu para remaja itu bersinar, tubuh mereka mengeluarkan cahaya dan berubah menjadi sebuah serpihan cahaya lalu masuk ke dimensi itu, aku dapat melihat cahaya yang begitu banyak masuk dan sepertinya itu dari negara lain.


Kupikir aku tidak akan pergi kesana, tiba-tiba tubuhku bersinar seperti yang lainnya, sebelum itu aku menyempatkan diriku untuk menatap Ayahku yang terlihat sedang menahan air matanya untuk keluar, dan terakhir kalinya Dia melihatku yang tidak akan ada lagi disampingnya

seketika itupun aku masuk ke portal dimensi itu dan Aku tidak pernah tau apa yang akan terjadi padaku selanjutnya.

***
Jangan lupa tanda ★

Sorry cerita nya pendek, karena cerita ini masih cerita pertama

Jika kalian penasaran, kalian bisa next ke chapter selanjutnya

Typo berserakan dimana-mana
Jadi tolong di maklumi.

Daftar Karakter
*Villaint-karangan

Kamsahamnida......

Descendants Of Seventh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang