part 15

23.4K 1.1K 79
                                    

Author pov

Matanya terus menjelajahi sekitar jalan yang masih tampak sepi, diatas motor besar yang sedang ia kendarai. Ya ali, pria yang sedang melajukan kendaraan nya dengan kecepatan melebihi batas normal.

Penampilan nya yang terlihat urak urakan, kantung mata yang menghitam, mata yang sembab, hidung yang merah. Tidak! Penampilan yang tak pernah dilihat sebelum nya dari seorang aliando syarief, seorang captan yang terkenal akan kerapihan dan kesopanannya.

Tapi sekarang? Ini sungguh bertolak belakan. Apa dia benar benar sekacau ini? Entahlah, tapi yang jelas cuma Prilly seorang yang dapat membuat ali berubah 180 derajat seperti sekarang.

Ali melirik arlojinya yang sedang melingkar manis dipergelangan tanganya. Waktu menunjukan pukul 04.30 subuh, pantas lah jalanan ibu kota yang terkenal macet ini masih sangat sepi.

Motor besar nya terus iya lajukan, hingga ali memarkirkan motor nya di depan sebuah alpartemen yang terlihat sangat mewah itu.

Pasti kalian bertanya kenapa alpartemen? Bukan nya disurat ali mengakatan ingin flight?

Ali tau dia memang salah, telah membohongi istrinya sendiri. Tapi percayalah bahwa ali melakukan semua ini untuk prilly juga. Ali hanya ingin prilly dan dia tak bertemu untuk sementara waktu. Ali hanya memberi kesempatan mereka untuk saling berfikir dengan jernih untuk memutuskan jalan keluar dari semua ini. Dan ali yakin ini dapat membuat keadaan mereda. Ali juga tak ingin emosinya kembali membuat prilly terluka, walau sesungguhnya ia lebih terluka.

"Selamat datang kembali pak ali."
"Selamat datang kembali tuan muda ali."
"Selamat datang pak bos ali."
Tegur sapa seluruh karyawan alpartemen itu tanpa terkecuali saat ali mulai memasuki pintu alpartemennya.

Ali hanya tersenyum tanpa membalan ucapan mereka dan berlalu begitu saja menuju ruangan pribadinya. Sontak seluruh karyawan yang melihat nya turut tercengang melihat sikap dan penampilan bos nya yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Biasanya ali selalu menyapa satu persatu karyawan yang ada di sana dan sedikit berbincang bincang dengan mereka sebelum dia memasuki ruangan nya. Tapi sekerang? Sungguh mereka tak habis pikir dengan semua ini. Apa yang membuat seorang captain ramah ini, menjadi seperti ini?

Yup! Ini adalah alpartemen milik ali sendiri. Ya ali, bukan keluarganya. Hasil jerih payah nya sendiri tanpa campur tangan orang tuanya sedikitpun. Hasil dari kerja kerasnya sebagai captain. Sungguh, ali bak paket lengkap bagi para wanita. Tapi mengapa cuma prilly yang bisa meluluhkan hati seorang ali? Mengapa ia masih bertahan walau sakit, padahal banyak wanita yang mengejar ngejarnya diluar sana?

Ali hanya tau dan yakin bahwa perbedaan itu bukan sebuah asalan untuk saling meninggalkan, tapi untuk saling memperkuat dan melengkapi ruang cinta yang membuat nya semakin terasa indah. Karna cinta memang seindah itu jika diperjuangkan dengan tulus.

Ali duduk di jendela balkon kamar pribadinya. Pandangan nya tertuju pada foto wanita yang sedang ia pandangi.

Ali pov

Foto yang terlihat indah. Foto dimana itu terjadi ketika hari paling bahagia untuk hidupku tapi mungkin sekaligus petaka untuk prilly.

Aku tersenyum getir mengingat semua itu. Manis sekaligus miris untukku ingat. Dia terlihat sangat cantik mengenakan gaun pengantin yang menjuntai panjang. Menambah aura cantik yang terpancar dari wajahnya.

Makasih prill.. kamu udah masuk  kedalam hidupku. Menciptakan warna baru untuk hariku. Wanita yang membuat ku belajar untuk mengerti arti sabar.

Cuma kamu yang buat aku jadi pengecut seperti sekarang. Terlalu bodoh mengingat kejadian itu yang sampai sekarang masih terngiang jelas dipikiran ku prill. Andai aja aku gak liat kejadian itu, mungkin kamu sekarang masih bahagia sama dia, bukan menangis karna aku. Aku terlalu egois ya prill? Melarang kamu bahagia, aku sadar aku gak bisa buat kamu bahagia. Aku jahat karna aku udah gelarang kamu bahagia sama dia. Aku sadar kok dimana posisi aku.

Captain? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang