part 21

22K 1K 27
                                    

Kini ali dan prilly tengah berada di salah satu hotel yang konon katanya teromantis didunia, lake palace hotel.

"Sayang, apa semua ini gak berlebihan ya? Aku memang wanita yang ingin dimanja seperti wanita pada umumnya. Tapi aku tau batasannya ko. Ini terlalu mahal sayang. Aku gak papa kalau harus menginap dihotel biasa." Ucap prilly sambil merebahkan kepalanya untuk bersandar di lengan ali.

"Gak ada yang mahal buat kamu sayang. Bagi aku, harta yang termahal itu senyum dan kebahagiaan kamu. Cita citaku sekarang cuma ingin bahagiain kamu. Jika kamu sudah ngerasa bahagia, itu tandanya aku udah sukses jadi suami yang baik buat kamu." Ujar ali.

"Makasih pelukan ini, kehangatan ini, makasih jadi tempat ternyaman untuk ku. Tak perlu yang mewah untuk semua karna dekapanmu sudah cukup beri rasa lebih."

"Udah ahh kita tidur yuu. Nanti besok kita harus terbang lagi." Ucap ali.
"Yah udahan ya? Kita pulang sama yang lain?" Ucap prilly tampak kecewa.
"Yang lain udah pulang ke indo dari tadi sayang."
"Hah? Kenapa? Kok kita gak bareng aja sama mereka?" Prilly sontak kaget mendengar semua ini.
"Emang siapa yang bilang kita mau pulang ke indo?" Goda ali.
Prilly masih tak mengerti apa yang ali ucapkan.

"Terus kita mau kenama?" Tanya prilly bingung.
"Liat aja besok. Udah ah aku mau tidur." Ucap ali sambil merebahkan badanya pura pura tertidur membuat prilly menggerutu. Dan menimpukan bantal kearah muka ali.
"Ahh ali.. tanggung jawab gak? Kamu udah buat kepo aku kambuh tau!"
"Biarin wleee.." goda ali dan kembali tertidur.

Prilly yang melihat ali sudah terlebih dulu tertidur, akhirnya menyusul ali untuk tidur.

"Selamat bobo sayang. Mimpi indahnya. Siap siap ya buat besok yaa. I love you." Ali mengecup kening prilly singkat walaupun prilly sudah tertidur. Ternyata dugaan prilly salah soal ali yang sudah tertidur dahulu.

Ali memeluk prilly dan kembali memejamkan matanya.

***

"Ahh ali kita kesiangan, ini udah jam 9 pagi. Cepet bangun!" Pekik prilly. Saat melihat jam dan melihat ali yang sama sekali belum terbangun. Prilly segera manarik selimut yang ali gunakan untuk menutupi mukanya.

"Kenapa sayang?" Logat ali yang khas bangun tidur.
"Katanya kita mau terbang sekarang? Buruan bangun ini udah siang!" Omel prilly, prilly langsung berlari menuju kamar mandi untuk membersihakan dirinya.

Sedangkan ali hanya bisa tertawa melihat tingkah istrinya itu. Emang dia tau mau terbang kemana?

Mata prilly terbelakak melihat ali yang malah melanjutkan tidurnya. Sedangkan dia yang malah sekarang gelapakan sendiri.
"Aliiiiiii! Bangun gak! Aku banjur nih!" Ancam prilly membuat ali langsung terlonjak dari kasurnya.
"Iya.. iya ampun mak, entong bangun."
"Nah gitu dong. Buruan mandi dulu gih. Aku buatin sarapan buat kamu." Ucap prilly.
"Emang kamu bisa masak?" Goda ali.
"Aku kan belajar jadi istri yang terbaik buat kamu."
"Makasih ya" ucap ali tulus sambil mengecup prilly singkat.
"Ihh cium cium belum mandi juga. Bau asem tau!"
"Biarin. Kan kamu suka sama ketek aku yang asem." Balas ali dan langsung berlalu pergi untuk mandi.

Sedangkan prilly hanya tersipu malu menyadari semua itu. Entah prilly pun tak mengerti mangapa kebiasana konyol itu sangat disukainya.

***

"Yah sayang maafin aku ya.. aku lupa! Gimana mau masak orang bahan masakan nya aja gak ada hehehe.." ucap prilly dengan tertawa pelan.
"Ya udah gak papa.. kita keresto dulu yuu.." ajak ali yang sedang mengemasi barang barangnya.
"Yeee makan enak." Prilly sungguh terlihat seperti anak kecil yang ingin dibelikan permen dimata ali.

Saat sudah sampai di resto. Sungguh pemandanganya yang disuguhkan sangat laur biasa indahnya. Pemandangan laut yang terhampar luas, mampu memanjakan pasang mata yang melihatnya.

Captain? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang