part 18

24.2K 1.2K 32
                                    

"Aku gak papa, jangan panggil dokter ya. Aku cuma mau kamu li, bukan dokter." Ucapan itu memang sangat lemah, tapi mampu membuat hati ali terenyuh.

"Tapi prilly.. kamu masih sakit, aku gak mau liat kamu sakit lagi." Ucap ali terlihat hawatir.
"Pliss.. aku cuma lagi mau sama kamu. Apa kamu gak mau ya sama aku lagi?" Tanya prilly melemah.

"Sutttt.. dengerin aku ya. Aku pernah bilang bahwa gak ada alesan aku buat benci sama kamu. Mau seburuk apapun kamu, ya kamu itu tetep istri aku. Tapi sayangnya kamu gak buruk tapi cantik pake banget malah. Hehe.."

Bluss.. hanya karna ucapan ali mampu membuat pipi prilly bersemu, membuat prilly berusaha mati matian menutupi pipinya.

"Aku gak pesen tomat loh.." goda ali sembari mencubit hidung prilly.

"Ihh ali.. tuh kan hidungnya juga ikutan merah." Rengek prilly manja.

"Ihh baru sembuh udah manja."
"Biarin kan manjanya cuma sama kamu." Prilly tak mau kalah sekarang, ia mencubit pipi ali, tanpa sengaja mengenai luka lebam dipipi ali. Membuat ali meringis kesakitan.

"Awww" ringis ali membuat prilly terbelakak, ia baru sadar bahwa wajah ali dipenuhi luka lebam.

"Maafin aku ya.. aku gak sengaja." Ucap prilly gerir menahan tangisnya.
"Gapapa kok, ini udah gak sakit. Jangan nangis ya." Ucap ali menghapus air mata prilly yang mulai menetes.

"Kamu kenapa?" Ucap prilly lihir, tangan halusnya menjelajahi lekuk wajah ali dan berakhir menggenggam tangan ali yang terbalut perban. Sedangkan ali hanya mampu memejamkan matanya, merasakan sentuhan yang sama sekali belum pernah iya rasakan sebelumnya. Sentuhan hangat yang mampu membus kulitnya.

"Aku gak papa kok, biasa lah resiko cowo ganteng mah gini, sampe tembok pun minta dicium sama tangan aku." Tangisan prilly kini tergantikan oleh gelak tawa akibat ulah ali.

"Aku minta maaf ya prill udah buat kamu kaya gini, aku udah jadi suami yang jahat ya? Biarin istrinya gak makan sampe kaya gini."

"Suttt.. kamu itu udah jadi yang terbaik buat aku li. Harusnya aku bersyukur punya suami yang perfect kaya kamu. Semua ini salah aku, aku baru sadar sama apa yang aku lakuin kekamu selama ini. Makasih kamu udah buat aku sadar dan mengerti bahwa apa yang aku lakuin itu membuat kamu sakit. Maafin aku ya li.. kalau kamu mau cari yang lebih baik, aku gak papa kok." Ucap prilly lihir.

"Kamu itu yang terbaik dari yang baik, kamu mau kan mulai semua nya dari awal?" Prilly mengangguk dengan senyumnya, sungguh ia tak percaya akan jadi seindah ini.

Entah kenapa tiba tiba bayangan aldo kembali muncul melintasi otak ali dan rasa takut kehilangan prilly lagi sangat mendera dihati kecil ali.

"Aku janji bakal berusa buat bahagiain kamu semampu aku. Apa kamu mau janji sama aku?" Tanya ali ragu.

"anything for you" ucap prilly begitu lembut ditenga ali.

Ali menyentuh mata prilly dengan lembut, membuat prilly terpejem.
"Mulai sekarang mata ini cuma punya aku. Aku harap mata yang teduh ini akan selalu memancarkan cinta hanya untukku dan anak anak kita nanti."

"Mulai sekarang hidung ini cuma punya aku. Aku harap hidung ini akan selalu mencium bau kewangian dari kisah cinta yang akan kita rajut bersama hingga akhir nanti."

"Mulai sekarang bibir ini cuma punya aku. Aku harap bibir ini akan selalu tersenyum kala melihat tumbuh kembang anak anak kita nanti, yang akan kita besarkan bersama."

"Mulai sekarang hati ini cuma punya aku. Aku harap hati ini akan terus mengukir nama dan kenangan kita bersama tanpa ada orang lain yang mencoba masuk kedalam nya, kecuali buah hati kita nanti. Yang menjadi saksi bisu perjalanan cibta kita."

Captain? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang