part 23

22.9K 1K 27
                                    

Taksi yang mereka tunggangi kini berhenti tepat didepan rumah mereka. Yup! Indonesia.
Ali memutuskan untuk segera pulang mengetahui keadaan prilly yang sedang hamil. Ia tak mau berlama lama disana, ali tak ingin prilly terlalu kelelahan.

"Turun yu, udah nyampe!" Pekik ali.
"Gendong!" Ucap manja prilly.
"Hey liat, ini udah didepan rumah sayang. Berapa langkah juga nyampe."
"Gak mau tau, pokoknya gendong!" Paksa prilly.
"Nanti barang barangnya gimana?"

"Nanti aku pinjemin kaki aku buat mereka, biar mereka jalan sendiri." Ucap konyol prilly.
"Ya udah aku siapin gergajinya dulu ya buat motong kaki kamu." Canda ali membuat mata prilly membulat.

"Ahhh! Gak mau! Kan aku cuma becanda!"
"Abisnya kamu becandanya gak karuan!"
"Ya aku kan cape, gimana kalau kaki aku biru semua hayo?" Rengek prilly manja.
"Aku ganti pake kaki ayam, gampang kan hahaha." Ali tak tahan lagi melihat raut wajah prilly yang tak bisa diartikan itu.
"Siap siap aja malem tidur dilantai!" Ancamnya.

"Maaf mas, mba.. kapan mau turun nya? Makin lama becanda disini argonya terus jalan loh mba, nanti biayanya makin mahal loh mas." Ucap supir taksi membuat ali dan prilly tersadar, membuat mereka harus menahan malunya.

"Hah? Oh emm iya pak, kami akan turun." Ucap ali yang keliatan bingung, sedangkan prilly yang sekarang gantian tertawa melihat ali yang salah tingkah.

"Ciee yang salah tingkah sama pak supir hahaha" bisik prilly.
"Apaan sih kamu, udah buruan aku gendong, naik!" Ucap ali menyuruh prilly menaiki punggungnya.
"Yeeee sayang kamu minta digendong ya sama daddy?" Ucap prilly sambil mengelus perutnya yang masih rata itu.

Ali yang mulai mengendong prilly, memasuki rumah.
"Iklas gak nih!" Gerutu prilly.
"Uhh iklas.. iklas banget malah. Paling kalo tulang aku ancur semua, aku minta bonus mijetin doang kok hehehe"

"Beres deh, tinggal aku kasih minyak gosok terus aku tinggal tidur." Ucap santai prilly.
"Kok tinggal tidur? Kapan mijetinnya dong?"
"Kan diiklan juga gitu, minyak bisa mijetin sendiri. Nanti kamu tinggal bilang, sayang makasih ya udah dipijetin, nanti aku jawab, minyak gosok pah... beres kan hahaha" tawa prilly.
"Huh korban iklan_-" jawab ali malas.

"Siapa sih yang pagi pagi udah terik teriak!" Gerutu seseorang dari dalam rumah, saat mereka telah sampai diambang pintung.

"Tuh kan kamu sih ketawanya kenceng banget!" Omel ali.
"Ya gak bisa ditahan sayang, itu udah jadi rutinitas 4sehat 5sempurna." Bisik prilly.

"Loh? Kok kalian udah pulang? Cepet banget kalian pulang? Pesenan yang bunda minta udah jadi belum?" Ucap ully yang baru saya keluar dari dapur.
"Dikira adonan apa bun udah jadi. Hehehe.." Ucap prilly dengan malu.

"Kamu ngapain digendong ali. Liat tuh kasian ali nya baru pulang udah bawa dua beban. Barang barang plusss badan kamu yang pasti berat!" Omel ully pada anaknya sendiri.
"Ihh bundaa.. aku kan udah diet jadi sedikit ringan, tapi lebih banyak beratnya sih hahaha.. biarin ali suruh bawa 3 beban, dari pada aku kecapean. Iya kan sayang?" Ucap prilly dengan paksaan.
"Hah? Ya yaudah lah iya aja deh.." ucap ali pasrah. Kasian banget ali..

"Hah 3? Apa aja? Oh iya badannya ali sendiri ya." Ucap ully ber ohria.
"Ihh bunda salah! Sama ini ni." Prilly menunjuk perutnya yang sama sekali belum terlihat perbedaannya.
"Hah bujel kamu kenapa prill?" Tanya ully yang tak mengerti apa yang prilly maksud.

"Aduhh bunda... dia udah tumbuh.. pesenan bunda sama mamah lagi tumbuh dan berkembang disana.. yang sehat ya nak, ada mommy, daddy sama Oma disini." Dengan senyum bahagianya prilly mengelus perutnya dengan penuh kasih sayang.

Ully masih saja terpaku mendengar apa yang putrinya ucapkan.
"Ali? Dia gak lagi becanda kan li?"
Ali yang sedang bengong akibat tak kunjung diajak bicara pun akhirnya terkejut oleh pertanyaan tiba tiba ully.
"Hah? Iya bun.. prilly udah ngandung anak ali, cucu bunda, cicit nenek, buy.." belum sempat ali melanjutkan ucapan kereta apinya, sudah berhasil dipotong oleh prilly.
"Stop! Tuh kan bener, masa bunda gak percaya sama anak bunda sendiri_-"

Captain? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang