4.) Why Me?

40 5 5
                                    

Seperti biasa, setelah sampai di rumah, Skalyn langsung masuk ke dalam kamar dan mendengarkan musik. Kali ini dia tidak tertidur, karna ada yang ia pikirkan, bukan memikirkan si Anton, ia memikirkan si Alta, siswa yang aneh, warna rambutnya sedikit coklat, matanya pun juga, dan memiliki kemampuan membaca pikiran. Mungkin.

"Siapa ya si Alta itu?" Gumamnya. Entah kenapa, Skalyn ingin tau tentang Alta. Alta membuatnya penasaran.

Tok...tok...tok

Ketokan pintu yang tidak di dengar Skalyn, karna telinganya di sumpal earphone dan menaikkan volume cukup tinggi. Arka langsung masuk untuk melihat adik perempuannya itu. Skalyn yang menyadari kehadiran Arka, langsung melepas earphonenya dan mengubah posisinya tidurnya menjadi duduk.

"Ada apa kak Arka?" Tanya Skalyn dengan wajah polosnya.

"Gapapa, cuman mau liat lu, dah pulang atau belom" jawab Arka dan di balas 'oh' oleh Skalyn.

"Pulang sekolah tuh mandi, ganti baju, belajar, malah main handphone, sambil dengerin lagu lagi" oceh Arka yang di balas senyuman oleh Skalyn.

"Iya kak" ucap Skalyn singkat, sambil mengibas-ngibaskan tangannya, menyuruh Arka untuk keluar. Setelah Arka keluar dan menutup kembali pintu kamar Skalyn, Skalyn berdiri, berjalan menuju lemari, memilih baju tidur yang akan di pakainya dan pergi ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi, Skalyn kembali ke aktifitasnya, apalagi kalo bukan main handphone dan dengerin lagu. Kini handphonenya melantunkan lagu "Me, Myself & I - G-Eazy; Bebe Rexha"

Skalyn menyenandungkan lagu itu sambil memejamkan mata, tenggelam dalam nada yang ia dengar sekarang. Seketika ia merasa bosan, Skalyn berniat untuk ke meja belajarnya dan membuka buku-buku pelajaran yang tadi ia pelajari. Membuka earphone yang menancap pada handphonenya dan telinganya, ia simpan di rak meja belajarnya. Rasa bosan membuat Skalyn ingin belajar, menonton televisi di bawah, atau menggambar di buku gambarnya lagi. Tapi saat ini ia memilih untuk belajar.

"Skalyn! Ke bawah, makanan dah siap" teriakan dari arah bawah membuat Skalyn menutup buku pelajarannnya dan pergi menuju bawah. "Iya kak, aku ke sana!" Jawabnya sambil menuruni tangga.

"Wah...! Ada makanan apa aja nih Bi?" Tanyanya sambil duduk di kursinya.
"Ada... nasi goreng non, sama ayam goreng" jawab Bi Heni.
"Hmm... enak nih kayaknya, dari baunya udah kecium" ucap Skalyn.
"Iyalah, Bi Heni" ucap Arka. Mereka pun memakan makanan yang sudah di siapkan.

☆☆☆

Setelah acara makan malam, Skalyn tidak kembali ke dalam kamarnya, ia memilih untuk duduk di ruang keluarga. "Kak nonton televisi yuk ama gw" ajak Skalyn dan di balas anggukan oleh Arka. "Yuk lah, mumpung kakak lagi gak ada kerjaan" ucap Arka dan di balas senyuman bahagia oleh Skalyn.

"Gimana di sekolah baru lu?" Arka membuka suara lebih dulu, di saat mereka sedang serius menonton televisi.

"Hmm, ya kayak biasa, belajar, istirahat, ya gitu" jawabnya.

Arka memukul lengan Skalyn pelan. "Aduh, apa sih kak?" Tanya Skalyn sambil meringis.

"Gw tau, maksud gw, lu nyaman gak? Punya temen kagak di sana? Gak ada yang ganggu lu kan?" Tanya Arka, yang berhasil membuat Skalyn mengerutkan keningnya, karna banyak pertanyaan yang di lontarkan.

"Hmm, satu-satu kali kak nanyanya" Skalyn memutar bola matanya malas.

"Udah jawab aja, nyaman gak lu di sana? Punya temen kan? Ada yang ganggu lu?" Tanya Arka lagi.

"Iya iya, nyaman kok gw di sana, punya temen paling temen sebangku dan temen lama gw yang dulu 1 SMP, kalo masalah pengganggu..." Skalyn belom ingin menceritakan tentang Anton, kecuali jika Anton sudah kelewatan batas.

Princess VS PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang