Bel pulang sudah berbunyi 2 menit yang lalu, Alta sedari tadi menunggu Skalyn.
"Mana sih nih bocah?" Ucapnya untuk dirinya sendiri.
"Alta..." Alta langsung menoleh ke sumber suara. Ternyata itu Skalyn bersama Kiya.
"Akhirnya lu dateng juga, kirain, lu udah pulang duluan" ucapnya lega.
"Hahaha... enggak lah, Skalyn gak pernah ingkar janji" Skalyn terkekeh
"Lu bawa mobil atau motor?" Tanya Skalyn
"Hmm... mobil" jawab Alta
"Yaudah Kiya juga di ajak ya" pintanya, dan Alta membalas dengan anggukan dan senyuman.
"Emang gw gak repotin nih?" Tanya Kiya
"Enggak kok, gakpapa" jawab Alta dengan senyuman khas nya.
Mereka berjalan menuju ke parkiran, mobil hitam mengkilat, langsung menyala lampunya saat Alta menekan tombol di kunci mobilnya.
"Naik gih" Alta berjalan menuju pintu sebelah kanan.
Skalyn berjalan ke pintu sebelah kiri depan dan Kiya berjalan ke pintu belakang.
Setelah semua masuk ke dalam mobil, ia langsung menyalakan mesin mobilnya, dan melajukan mobilnya keluar sekolah.
"Jangan lupa tunjukin jalannya ya" ucap Alta dan di balas anggukan oleh Skalyn.
Kiya terlebih dahulu sampai, Alta sudah mengetahui rumah Kiya, karna dulu saat semester 1 dia pernah ke rumah Kiya mengantar temannya Marthin.
Selama perjalanan mereka berdua diam tak ada satu pun yang membuka suara.
"Gw mau bilang makasih buat yang tadi" ucap Skalyn membuka suara.
"Yang mana?" Tanya Alta.
"Yang di belakang sekolah" jawab Skalyn.
"Oh iya, sama-sama" Alta tersenyum tulus.
Sesampainya Skalyn di rumahnya, Skalyn langsung membuka pintu mobil hendak keluar mobil. Tetapi tangannya di genggam oleh Alta.
Skalyn membalikkan tubuhnya sambil mengangkat alisnya "kenapa?" Ucapnya setelah membalik tubuhnya.
"Hmm... mau gak gue jemput besok pagi?" Tanya Alta.
"Enggak usah" jawab Skalyn.
"Gakpapa, kasian kan supir lu bolak-balik"
"Enggak, besok gw berangkat sendiri bawa mobilnya, supir gw nganterin papa dan mama gw" ucap Skalyn
"Gak usah ya, gw masuk dulu, see you tomorrow" lanjut Skalyn, sambil berjalan memasuki rumah. Alta yang masih di dalam mobil, hanya tersenyum memandang punggu Skalyn yang lama-lama menghilang.
"Susah juga deketin dia" ucapnya terkekeh.
☆☆☆
"Skalyn datang!" teriaknya, suaranya menggema di rumahnya yang luas itu.
"Woi... jangan berisik!" balas Arka dengan teriakan juga.
Skalyn mencari arah suara itu. Ternyata arah di ruang keluarga. Arka sedang duduk membelakangi Skalyn. Skalyn mengendap-ngendap mendekati Arka, ia ingin mengejutkan Arka. Saat Skalyn mendekati Arka.
"Dor...!" Skalyn yang di kejutkan oleh Agas. Badan Skalyn seketika menegang, efek dari kejutan Agas.
"Agaaasss......!" teriak Skalyn setelah sadar. Skalyn dan Agas kejar-kejaran di rumahnya yang luas itu. Hingga mereka lelah, dan memilih untuk berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess VS Prince
Fiksi Remaja"Lu itu Bad Boy... Yakali gw bakal suka sama cowo kayak lu! Ngaca dong" ucap Skalyn sambil menunjuk-nunjuk wajah Anton "Oh... jadi gak suka cowo Bad boy? Sini gw bikin lu jadi suka sama Bad Boy di hadapan lu ini" balas Anton dengan pedenya "Coba aja...