12.) Canda

24 2 0
                                        

Beberapa menit yang lalu bel pulang sekolah sudah berbunyi. Semua siswa langsung berhamburan keluar kelas. Skalyn masih duduk di bangkunya, memandang semua siswa yang berhamburan keluar kelas.

"Kamu gak pulang?" Tanya Bu Ella. Guru yang barusan mengajarnya.

"Hehehe, iya bu. Bentar lagi" Skalyn terkekeh.

"Yaudah, ibu duluan ya, jangan pulang sore-sore" Bu Ella pun keluar kelas sambil membawa buku-buku pelajaran di tangannya.

"Iya bu" jawab Skalyn, entah di dengar Bu Ella atau tidak.

Skalyn menghela nafas kasar. Ia memasukkan buku-buku pelajarannya ke dalam tas. Skalyn sudah menyampirkan tasnya di bahu. Namun dia belum ingin beranjak dari tempatnya.

"Terlalu malas untuk pulang" gumamnya pada diri sendiri. Skalyn berdiri. Baru saja beberapa langkah meninggalkan mejanya, tiba-tiba muncul seseorang di depan kelasnya.

"Oh lu di sini?" Alta menghampiri Skalyn yang masih berdiri di dekat mejanya.

"Mau ngapain ke sini?" Tanya Skalyn.

"Hmm... nyariin lu" ucap Alta yang sekarang sudah berdiri di depan Skalyn.

"Kenapa nyariin gw?"

"Mau ngajak pulang bareng" Skalyn langsung menaikkan alisnya.

"Ayo" Alta langsung menarik tangan Skalyn. Skalyn hanya diam, dan membiarkan Alta membawanya ke parkiran.

Setelah sampai di parkiran yang sudah lumayan sepi. Alta langsung melepas genggaman tangannya.

"Eh... bentar, gw kasih tau supir gw dulu" Skalyn mengeluarkan ponsel di saku roknya dan pergi menjauh untung menelpon supirnya.

Selesai menelpon, Skalyn langsung menghampiri Alta.

"Udah?" Tanya Alta, tangan kanannya sudah memegang helm.

"Udah" jawab Skalyn sambil tersenyum. Alta memberikan helm pada Skalyn. Skalyn pun menerimanya dan memakainya.

"Mau langsung pulang?" Alta sudah naik di atas motornya.

"Hmm... emang lu mau kemana?" Skalyn masih berdiri di samping motor Alta.

"Ke... Cafe?" Ucap Alta ragu.

"Boleh deh, lagi pengen es coklat" Skalyn pun duduk di belakang Alta. Setelah Skalyn siap, Alta langsung melajukan motornya.

---

Sesampainnya di cafe Bintang, Alta langsung memarkirkan motornya setelah Skalyn turun dari motor.

Ting!

Suara bel khas Cafe ini berbunyi, menandakan seseorang datang.

"Selamat Siang" ucap salah satu pelayang di samping pintu masuk. Skalyn dan Alta tersenyum ramah.

Keadaan Cafe lumayan sepi, Alta dan Skalyn memilih duduk di samping jendela cafe.

"Mau pesan apa?" Pelayan cafe menghampiri mereka setelah mereka duduk.

"Ice Chocolatte satu" ucap Skalyn, pelayan itu langsung menulis pesanannya di atas secarik kertas.

"Saya, Ice Mocha satu" ucap Alta. Pelayan itu pergi setelah menulis pesanan Alta.

Tak ada satu pun yang membuka suara. Hanya terdengar orang berbincang dari meja lain.

Princess VS PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang