Chapter 10

6.4K 531 6
                                    

"Astaga, Ruko apa yang terjadi padamu? "
"Aku tidak apa apa kaa-san, hanya kecelakaan kecil "
"Tapi..."
"Kaa-san! Aku sudah lelah, aku ingin istirahat "
"Baik, istirahatlah " ucap Kushina sambil mengusap kepalanya.
Naruko pergi menaiki tangga meninggalkan ibunya yang memandang dengan tatapan sendu. Naruko tidak menyadari pancaran kasih sayang dari orang tuanya karena dibutakan oleh perasaan iri dan benci terhadap saudari kembarnya.
Sesaat setelah sampai di kamarnya, dia melihat Naru sudah tidur sambil memunggunginya.
Diapun mengambil botol kecil pemberian wanita miaterius itu dan menyimpanya didalam laci samping tempat tidurnya, lalu diapun tidur menyusul saudaranya yang sudah menyebrangi alam mimpi.

Sudah beberapa hari Hinata tidak masuk sekolah, dia tidak pernah keluar kamar sejak hari itu, dia selalu di hantui rasa bersalah, dia tidak mungkin menceritakan pada orang tuanya, rasa takut terus menghantui dalam mimpinya. Hal itu membuat ayahnya menjadi cemas, sehingga Hiashi meminta bantuan kepada keponakanya Neji untuk membujuk Hinata.
Sekarang Neji berada di depan pintu kamar Hinata.
"Tok tok tok "
"Hinata! Ini aku Neji, boleh aku masuk "
Tidak ada tanggapan dari Hinata, tapi terdengar suara kunci pintu terbuka.
Nejipun masuk
"Hinata ku baik baik saja? "
"Ya, Neji-nii "
"Kau yakin? Tapi kenapa kau mengurung diri di kamar? "
"Itu.....ano.."
Hinata bimbang, apakah dia harus menceritakannya atau tidak, dia takut Neji marah dan berci padanya, karena yang Neji tau kalau dirinya adalah gadis yang baik dan tidak akan menyakiti orang lain, walaupun dia berteman dengan Sakura yang suka membuli orang yang lemah, tapi Hinata tidak pernah mengikuti perbuatan buruk temanya. Inipun baru sekali ini dia melakukan perbuatan jahat itu sarena di ancam Sakura.
Setelah meneguhkan hatiya Hinatapun mulai bicara.
"Nii-san sebenarnya...aku..yang mendorong Naruto kekolam renang " kata Hinata sambil memainkan jarinya.
"Apa! Bagaimana bisa kamu melakukan hal jahat seperti itu " bentak Neji.
"Maaf nii-san aku terpaksa, Sakura yang menyuruhku, kalau aku tidak melakukan perintahnya, dia akan membuangku dari kelompoknya"
"Jadi kau memilih melakukah hal yang buruk dari pada menjauhi teman yang memberikan pengaruh buruk bagimu, kau tahu paman pasti kecewa padamu "
"Maaf nii-san, tolong jangan katakan hal ini pada tou-san, tou-san pasti kecewa padaku " mohon Hinata.
"Yang seharusnya kau mintai maaf itu Naruto bukan aku "
"Tapi aku takut dia tidak akan memaafkanku"
"Itu resiko yang harus kamu terima, lebih baik kamu segera minta maaf padanya daripada kau nenyesal nantinya "
"Baik nii-san "
"Mulai besok kau harus mulai sekolah lagi dan langsung minta maaf kepadanya, ok! "
"Hmm "

Esok harinya Hinata sudah mulai masuk kembali, saat memasuki kelas ia melihat Sakura Ino dan Naruko sedang mengobrol, tak sengaja Sakura melihat kearanya dan melambaikan tangan seakan meminta untuk menghampirinya. Hinata tidak memperdulikan lambaian tangan Sakura dan langsung menuju bangku depan, jauh dari Sakura cs.
"Ada apa denganya? "
Ino hanya mengangkat bahu sebagai balasan.
Saat bel istirahat tiba Sasuke dan Shikamaru langsung pergi menuju kelas Naruto di ikuti oleh hinata.

"Naru! "
"Ah Suke, kau sudah datang "
"Hn "
"Na.naruto, boleh aku bicara sebentar dengamu "
Naruto memandang dengan tatapan datar, membuat Hinata merasa gugup.
"Baiklah " katanya tiba tiba sambil tersenyum, itu membuat hatinya sedikit lega.
"Kalian pergi lebih dulu saja, nanti aku menyusul "
"Tapi..."
"Tidak akan terjadi apapun, jadi kau pergi dulu bersama yang lain "
"Hn "
Sasuke dan teman teman pergi meninggalka Naruto dan Hinata berdua.
"Jadi....kau ingin bicara apa? "
"Itu...ano....a.aku ingin minta maaf padamu, hiks maaf, maaf karena sudah mendorongmu hiks hiks "
Naruto menghapus air matanya dan berkata.
"Sudahlah, aku sudah melupakanya, lagi pula itu bukan keinginanmu sendiri bukan? "
"Trimakasi, trimakasih hiks sudah memaafkanku, aku sudah begitu bodoh sudah mencelakai orang sebaik dirimu hiks "
"Sudah, berhenti menangis, mau ikut kekantin bersamaku? "
"Apakah boleh? "
"Tentu saja, ayo! "
"Mmm "
Merekapun pergi meninggalkan Sakura cs yang menguping pembicaraan mereka.
'Sakura, teman temanmu akan pergi satu demi satu, kau akan berakhir sendirian itu adalah balasanmu ' Naruto menyerigai dalam hati, sambil melirik kearah tempat Sakura cs berada.
"Jadi Hinata menghianati kita? " ujar Sakura.
"Aku memang sudah menduganya, mentalnya terlalu lemah "
"Pertama dia mengambil Sasuke dariku, sekarang dia mengambil temanku, tidak akan kubiarkan kali ini "
Sakura menghubungi seseorang
"Aku terima tawaranmu, tapi kau harus melakukan sesuatu untukku "
".............."
"Habisi orang yang bernama Namikaze Naruto "
"..............."
"Tentu"
Setelah itu Sakura mengakhiri percakapanya.
"Kau menghubungi siapa? "
"Kau tidak usah tahu, lebih baik kita pergi "

"Jadi... sekarang kau sudah keluar dari kelompok sakura? " tanya kiba sambik menyipitkan mata.
"I.iya "
"Kalau begitu, selamat datang di kelompok kami " pekiknya sambil tersenyum.
"Terimakasih teman teman " sambil tersenyum.

TBC

My KitsuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang