Chapter 6

7.2K 599 7
                                    

"Suke cepat bangun, aku sudah tidak sanggup lagi untuk menunggu, cukup sekali aku kehilanganmu, aku tidak mau lagi kehilanganmu" namun hanya di jawab dengan keheningan. Tiba tiba terdengar suara langkah kaki yang datang, Narutopun bersembunyi di kamar mandi.
Terdengar suara gesekan pintu terbuka, Naruto mengintip dari celah pintu terlihat seseorang mendekati ranjang Sasuke, ternyata dia adalah Naruko.
"Sasuke, kenapa...kenapa kau memilih Naru, aku lebih baik segalanya dari Naru, gara gara dia kamu seperti ini, bila kamu memilih aku pasti kamu sekarang baik baik saja. Bangunlah, dan akan kupastikan kau akan berpaling padaku " setelah mengucapkan itu Naruko mengecup dahi Sasuke dan keluar dari ruang rawat Sasuke.
Naru pun keluar dari kamar mandi.
"Tidak akan kubiarkan. Maaf Ruko, kali ini aku tidak bisa mengalah " lalu Narutopun mendekatkan bibirnya dan bibir Sasuke untuk memberikan mutiara kehidupanya pada Sasuke, walaupun butuh waktu untuk mutiara itu menyembuhkan Sasuke tapi tidak apa apa asalkan dia kembali sehat, dengan ini nyawa Naruto bergantung pada Sasuke begitupun sebaliknya.
"Dengan ini jiwa kita sudah tikat" bisik Naruto.
Matahari mulai terbit, sudah saatnya Naruto pergi. Naruto mendekati Sasuke dan mencium bibirnya sebagai salam perpisahan.
"Aku pergi, cepat bangun, aku mencintaimu "
Narutopun pergi keruang inapnya sendiri dan kembali berbaring seakan tidak pernah pergi kemanapun.
Terlihat kushina dan Minato tertidur menunggu putrinya siuman. Cahaya matahari mulai mengganggu tidur Kushina, diapun terbangun, dia melihat kearah Naruto yang mulai membuka matanya.
"Sayang, kamu sudah bangun nak, kau haus? "
Hanya di balas anggukan, Kushinapun mengerti dan mengambil air yang sudah disiapkan di atas meja.
"Pelan pelan sayang "
"Sudah lebih baik? "
"Mmm, kaa-san bagai mana Sasuke? " tanya Naru dengan suara paraunya. Naru pura pura tidak tahu, bagaimanapun tidak ada yang tahu bahwa dia sudah melihat Sasuke.
Kushina memberikan tatapan sendu.
"Dia...dia sedang koma, Naru"
"Apa? Kaa-san aku ingin melihatnya "
"Tidak Naru, kamu masih lemah"
"Tapi, Naru tidak bisa haya diam di sini, sedangkan dia berbaring koma karena menyelamatkanku"
"Kaa-san mu benar Naru, kamu masih lemah, saat kamu sudah agak membaik kamu boleh menemuinya " kata Minato
"Sejak kapan kamu bangun Anata? "
"Sejak tadi "
Kini Naruto hanya menurut, bagaimanapun mereka benar, manamungkin Naruto tiba tiba sembuh, itu akan membuat curiga bayak orang. Dengan kembalinya ingatan Naruto maka kembali pula kekuatannya.
"Kaa-san mana Naruko? "
"Entahlah, kaa-san juga tak tahu kemana perginya dia. Dasar, adiknya sedang sakit, di malah pergi entah kemana "
Naruto tidak memperdulikan omelan kaa-sannya, dia malah melamun.
'Aku tahu, pasti dia berada di ruang rawat Sasuke, aku tidak akan membiarkan dia terus mendekati Sasuke'
Dokterpun datang, mengecek kesehatan Naruto.
"Tanda tanda vitalnya tidak menunjukan ada kerusakan, dan kakinya hanya retak, kemungkinan seminggu lagi dia sudah bisa pulang, tapi setelah pulag harus cek minimal seminggu sekai ok! "
"Baik Dokter,apa aku boleh menjenguk seseorang "
"Boleh, tapi kamu harus memakai kursi roda, kamu tidak boleh dulu memakai kaki kirimu "
"Baik Dokter "
"Baiklah, kalau begitu saya pergi dulu, semoga cepar sembuh "
"Ya, trimakasih Dokter "
Setelah dokter pergi, Minatopun pamitan.
"Koi aku pergi kekantor. Naru cepat sembuh " Minatopun pergi setelah mengecup kening anak dan istrinya.
Siang hari tiba, Narutopun pergi ketempat ruang inap Sasuke di antar oleh ibunya. Disana terlihat ada ibu Sasuke sedang duduk didekat jendela.
"Mikoto"
"Ah kau Kushina, sudah datang "
"Maaf dan terima kasih, karena Sasuke sudah menyelamatkan Naruto "
"Tidak apa apa, aku bangga karena Sasuke bisa menyelamatkan Naruto. Jadi kamu yang bernama Naruto, Sasuke jadi bayak tersenyum sejak bertemu denganmu, entanh sudah berapa lama aku tidak pernah melihatnya tersenyum, mungkin sejak kakaknya meninggal dia jadi pemurung, dan Sasuke bayak cerita tentangmu, terima kasih sudah hadir dalam hidup Sasuke " kata Mikoto dengan diiringi senyuman tulus.
"Tidak bibi, seharusnya aku yang berterima kasih, dan maaf bila saja dia tidak menyelamatkanku pasti dia masih sehat hik hik "
"Tidak sayang, jangan menangis, bila Sasuke tidak menyelamatkanmu dia pasti menyesal seumur hidup, kamu adalah dunianya saat ini, bibi yakin sebentar lagi Sasuke pasti akan terbangun."
Tanpa mereka sadari, Naruko mendengar semua pembicaraan mereka. Itu membuat Naruko semakin membenci kembarannya.
"Kenapa, kenapa hanya Naruto saja yang mereka perhatikan, apa bedanya aku dan dia. Naru aku akan merebut semua orang darimu "
Entah sejak kapan Naruko menyimpan kebencian terhadap Naruto, hanya Kami-sama dan Autor yang tahu.

TBC

Hai hai hai, para senior minta kritik dan saran yang membagunya. Tulisan saya masih bayak yang tidak sempurna, semoga dengan saran dan keritik para senior bisa membuat karyaku menjadi kebih baik.
See you nex chapter....:)

My KitsuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang