Chapter 13

6.2K 534 9
                                    

Sasuke membawa Naruto kedalam gua yang berada sangat jauh dari perkemahan dengan melalui bukit danjalan yang terjal jauh dari pemukiman warga. Ini dilakukan agar keberadaan Natuto aman, dengan fisik yang berubah kewujud aslinya akan membuat Naruto dalam bahaya.

Sasuke membaringkan Naruto di lantai gua yang di alasi oleh dedaunan yang lebar, tak jauh dari tempat berbaringnya dibuat api unggun untuk menghangatkan tubuh.
"Naru! Naru! "
"Mmmm "
"Bagun, minumlah walau sedikit"
Sasuke mengangkat sedikit kepalanya agar memudakanya untuk minum.
"Sebenarnya apa yang terjadi "
"Entahlah, tiba tiba tubuhku terasa terbakar setelah meminum air dari Naruko dan wujudku langsung berubah "
"Jadi dia sudah tau wujudmu ini? Kau tidak curiga dia memasukan sesuatu kedalam air itu? "
"Mm, bagaimana aku bisa curiga, dia juga minum dari tempat minum yang sama "
"Ada yang aneh "
"Maksudmu? "
"Aku tidak tau apa ini di sengaja atau tidak, tapi dari mana dia mendapatkan minuman itu, pasti ada orang yang mengetahui jati dirimu "
"Mungkin kau benar, tapi siapa?"
"Entahlah aku akan menyelidikinya, yang lebih penting sekarang kau harus memulihkan kondisimu "
"Kau benar "

Seminggu kemudian, kekuatan Naruto sudah mulai pulih kembali, wujudnyapun sudah kembali seperti semula. Saatnya mereka kembali kerumah.
Mereka menuju kepemukiman warga untuk minta tolog. Saat tiba di depan rumah yang paling dekat dengan pintu masuk hutan, mereka mengetuk pintu. Keluarlah pemilik rumahnya, pemiliknya adalah seorang wanita tua yang hanya tinggal bersama cucunya. Dia adalah wanita tua yang ramah.
Sasuke mengatakan bahwa mereka tersesat dihutan selama seminggu, nenek itupun percaya karena penjelasan yang meyakinkan dan ditunjang oleh penampilan mereka yang lusuh.
Mereka diberi pinjam pakaian yang bersih dan dipinjamkan telepon untuk menghubungi keluarga.
Sekarang mereka sedang menunggu jemputan. Terlihat di kejauhan datang dua buah nobil berwarna hitam dan putih.
Yang pertama tiba adalah mobil berwarna putih, yang pertama keluar adalah Kushina yang langsung menerjang Naruto di susul dengan Minato. Naruko tidak ikut, katanya ada urusan penting.
"Naru kau tidak apa apa? Apa kau terluka? "
"Tidak Kaa-san, aku baik baik saja "
Kedua yang datang adalah mobil hitam dengan keluar secara bersamaan kedua orang tua Sasuke yaitu Fugaku dan Mikoto. Mikoto langsung lari memeluk Sasuke sambil menangis disusul oleh suaminya, mereka tidak ingin kehilangan lagi anaknya setelah kakak Sasuke meninggal.
Setelah mereka puas melepas rindu, nenek yang menolong Sasuke dan Naruto mengundang mereka untuk masuk kerumah sederhananya. Nenek itu menghidangkan air untuk mereka dan mulai menceritakan apa yang terjadi sesuai yang diceritakan SasuNaru.
"Untunglah mereka bergasil keluar, hutan ini memang sering membuat orang yang baru pertama kali masuk hutan tersesat "
"Tapi Sasuke, bagaimana kalian bisa tersesat terlalu jauh? "
"Saya terlalu panik nelihat Naruto pingsan didekat sumber mata air, sehingga saya salah mengambil jalan, tidak terasa saya pergi semakin jauh dari tempat kemping sampai kesini. Maaf paman saya perbuatan saya membuat kalian kawatir "
"Tidak apa apa Sasuke, malahan paman harus mengucapkan terimakasih karena menjaga Naruto "
"Itu tidak perlu paman, karena Naruto adalah orang yang paling kukasihi, jadi sudah kewajibanku menjaganya "
"Aku bangga padamu, tapi Naru bagaimana kau bisa pingsan"
"Itu....ano, Tou-san bisakah kita membicarakanya nanti di rumah "
"Baiklah "

Merekapun pergi setelah berpamitan pada nenek baik hati itu.
Beberapa jam mereka telah tempuh, mereka telah berpisah dengan mobil yang ditumpangi oleh keluarga Uchiha di persimpangan jalan tadi.
Saat ini mereka telah tiba dikediaman Namikaze, di sambut oleh kepala pelayan mereka dengan raut bahagia karena nona muda kesayangan mereka, sudah pulang dengan selamat. Naruto adalah pribadi yang rendah hati dan tidak pernah membeda bedakan mereka, walaupun mereka adalah pembantunya, dia tetap menghormati mereka berbeda dengan Naruko yang sebaliknya. Sehingga Naruto di sayang oleh semua orang.
Terlihat Naruko berada di atas tangga melihat Naruto telah kembali kerumah.
"Ah kau sudah datang, kukira kau tidak akan pernah kembali "
"Naruko! Apa maksudmu berbicara begitu, adikmu baru bisa kembali pada kita tapikau. Kau berbicara kasar seperti itu! " teriak Minato
"Dia bukan adikku! Dia.dia siluman! " tunjuk Naruko marah
"Plak " suara tamparan dari Minato
"Kau sudah keterlaluan, kembali kekamarmu!"
"Tau-san menamparku? Karena dia? Tau-san jahat " teriaknya sambil pergi kekamarnya lalu membanting pintu.
Naruto hanya menatap datar melihat adegan itu. Lalu Naruto melembukan kembali raut wajahnya saat Kushina berbalik kearahnya.
"Sayang, kau tidak usah ambil hati perkataanya'ya! Mungki, suasana hatinya sedang buruk "
"Tidak apa Kaa-san, aku mengerti. Kalau begitu aku pamit pergi kekamar dulu, selamat malam Kaa-san, Tau-san"
"Malam sayang "
Setelah Naruto pergi kekamarnya
"Sebenarnya ada apa dengan anak itu, sifatnya semakin tidak terkendali "
"Aku juga tidak tau anata, apa yang terjadi dengan Naruko "

Dikamar, Naruko mulai kembali mengamuk, dia merasa marah karena telah di tampar oleh ayahnya, selama ini ayahnya tidak pernah menamparnya walaupun dia melakukan hal seburuk apapun, paling dia hanya diceramahi berjam jam sampai telinganya panas, tapi sekarang dia ditampar karena berbicara yang sebenarnya, menurut dia.
Dia semakin merasa benci terhadap Naruto.
Naruko ingat akan wanita miaterius itu, dia bilang akan membantunya jadi Naruko diam diam keluar rumah untuk pergi mencari rumah wanita miaterius itu.

Dalam perhalanan dia melewati jalan yang gelap, disisi jalan terdapat pohon pohon yang besar dan lebat. Di ujung jalan dia melihat rumah yang besar dengan pagar yang tinggi dengan nuansa yang suram. Tiba tiba pintu pagar terbuka, seakan akan pemiliknya tau dia akan datang. Naruko memajukan mobilnya sampai di halaman depan teras rumah itu.
Saat akan mengetuk pintu pintu rumahnya sudah dibuka oleh wanita miaterius itu.
"Aku tau kau akan datang, masuklah "
Naruto mengikuti dengan ragu wanita itu kedalam. Dia di bawa keruang tamu.
"Jadi apa yang kau inginkan? "
"Kau bilang akan membantuku.Kau benar soal dia bukan saudaraku, dia adala siluman, orang tuaku tidak mempercayainya"
"Dasar bodoh! Kau pasti tidak membongkar rahasianya didepan orang tuamukan "
"Ya"
"Jadi kau ingin bantuan seperti apa? "
"Aku ingin menyingkirkanya, aku tidak mau siluman itu terus mengganggu kehidupanku"
"Baiklah "
Koyuki pergi mengambil sesuatu, dia kembali demgan sesuatu yang dibungkus oleh kain putih. Ternyata itu adalah sebuah pisau dengan ukiran rumit di kedua sisinya.
"Ambillah, pisau ini adalah benda yang bisa memusnahkan siluman, kau tinggal menusuk tepat dijantungnya maka dia akan lenyap selamanya "
Pisau itu adalah salah satu benda yang dulu memusnahkan siluman keluarga Naruto, dia mengambilnya dari jasat salah seorang prajurit yang tewas.
"Baiklah, terimakasih "
Naruko pergi dengan membawa pisau itu didekapanya seakan akan pisau itu adalah benda paling berharga. Narukopun sudah hilang dari pandanganya.
"Dasar bodoh, dia mudah sekali dipengaruhi. Manusia memang mahluk yang mudah di hasut. Naruto! Aku akan membunuhmu melalui saudaramu hahahahah "

TBC

My KitsuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang