Chapter 3

9.7K 752 8
                                    

Naruto terbangun saat tengah malam, dia melihat kekiri dimana Narako sedang tertidur pulas.
Dia meliat kearah jendela, terlihat tirai jendela bergoyang karena tiupan angin.
Diapun berdiri, berjalan menuju kearah jendela yang terbuka, melihat sinar rembembulan yang bersinar lembut. Setiap saat bulan purnama, dia selalu terbangun saat bulan purnama tiba, dia akan pergi keluar menuju danau di tengah hutan.
Kebiasaan ini sudah terjadi pada saat usianya memasuki 12tahun.
Malam itu adalah saat pertama kali dia mengalaminya, tiba tiba seluruh tubuhnya mengeluarkan cahaya emas,muncul telinga rubah di atas kepala menggantikan telinga manusia yang berada di kedua sisi kepalanya, begitupun dengan bagian belakangnya muncul ekor berwarna seperti warna rambutnya dengan garis putih di ujung ekornya, awalnya dia merasa panik, dia bertanya tannya ada apa dengan tubuhnya, tapi lambat laun dia sudah terbiasa akan keadaan tubuhnya. Naruto tidak dapat menceritakan hal itu pada orang tuanya, entah mengapa dia mempunyai perasaan bahwa ia tidak bokeh menceritakan hal itu kepada orang tuanya. Kehadian itupun terus berlanjut pada saat bulan purnama tiba. Sampai saat ini tidak ada seorangpun yang tahu tentang perubahan bentuknya, karna saat itu terjadi dia akan pergi ke danau di tengah hutan dan kembali pada saat tubuhnya kembalu normal, yaitu pada saat matahari muncul menggantikan bulan.
Seperti kebiasaanya enpat tahun terakhir, ia sedang berada di tepi danau, di tengah hutan. Merenung sambi ditemani oleh suara nyanyian serangga hutan dan kunang kunang yang bertebaran di sekelilingnya, seakan menemaninya dalam sepi dan pekatnya malam.
"Kami-sama sebenarnya ada apa dengan diriku " ucap lirih dari bibirnya.
Sinar mataharipun mulai terlihat, menandakan bahwa waktu untuk pulang telah tiba. Perlahan lahan ekor dan telinga rubahnya mulai menghilang, menjadikan wujudnya menjadi normal kembali.
Naruto kini sudah sampai di rumahnya, seperti biasa dia melewati pintu belakang agar tidak ada yang melihatnya saat masuk rumah,diapun masuk kedalam kamar, dan langsung mengganti bajunya dengan piama lalu membaringkan badanya dan terlelap seakan dia tidak pergi kemanapun tadi malam.
Sekarang jam telah menunjukkan pukul 07:00 saatnya bagi putri putri Namikaze untuk beranggkat sekolah.
"Ayo anak anak kita berangkat "
"Ayo "
Merekapun berangkat, tidak lupa mencium pipi ibunya sambil berpamitan.
Sesampainya di sekolah, Naru dan Ruko menjadi sorotan mata setiap prnghuni sekolah, dikarenakan selain mereka kembar, merekapun di karuniai fisik yang indah. Naru dengan senyum lembutnya dan Ruko dengan senyum angkuhnya.
Di persimpangan kolidor mereka bertemu dengan Gaara dan Kiba.
"Naruuuuu! " panggil kiba, dan di balas senyum oleh Naru.
"K k kau kembar? "
"Iya, maaf aku belum cerita, perkenalkan dia Naruko saudara kembarku, Ruko mereka teman baruku yang memiliki tato segitiga terbalik di kedua pipinya itu Kiba dan yang memiliki tato "AI " di keningnya itu Gaara. "
"Oh hai " kata ruko tak acuh.
"Naru aku prtgi dulu, temanku sudah datang " Rukopun pergi kearah tiga orang gadis berambut pink, kuning dan biru dongker.
"Naru saudara kembarmu sombong sekali "
"Hm "gumam Gaara membenarkan.
"Tidak usah di ambil hati, Ruko memang begitu kalau pada orang asing, kalau kalian mengnalnya dia itu baikkok "
"Oh ya, Naru apa tidak apa apa Naruko berteman dengan mereka? "
"Memangnya kenapa? "
"Mereka terkenal karena selalu membuli siswi yang mendekati pangeran sekolah,yang rambut pink itu Sakura, yang rambut kunig pudar itu Ino dan yang biri dongker adalah Hinata sepupunya Neji.tapi di antara mereja hanya Hinata yang normal "
"Benarkah? "
"Mm, bahkan ada siswi yang menyatakan cinta pada Sasuke lalu dia keluar sekolah karena tidak kuat dibuli terus oleh mereka"
"Maksudmu, Sasuke yang rambutnya seperti buntut unggas itu? " kata Naru tanpa menyadari orang yang mereka bicarakan betada di belakang mereka.
"Siapa yang kau sebut buntut unggas, dobe? " bisik Sasuke di sisi telinga Naru.
Narupun merinding dan langsung menjauhi Sasuke.
Pada saat Naru ingin kabur, lehernya di piting oleh lengan kekar Sasuke, lalu di bawa pergi.
"Mau di bawa kemana Naru? "
"Tak usah perdulikan mereka puppy, lebih baik kau masuk kelas karena sebentar lagi giru akan datang "
"Berhenti memanggilku puppy! " teriak kiba lalu menendang tulang kering Shika sambi berlalu kearah kelas di ikuti oleh NejiGaara.
"Ya! Kau mau membawaku kemana? " sambil berusaga melepaskan kuncian maut Sasuke.
"Hn "
Mereka sampai di taman belakang sekolah, area yang jarang di datangi para siswa.
"Jadilah kekasihku! "
"Hah? "
"Selain dobe, kau juga tuliyah"
"Siapa yang kau sebut dobe "
"Tentu saja kau dobe "
"Mana ada orang yang meminta orang menjadi kekasihnya dengan cara begini, aku tidak mau "
"Aku tidak menerima penolakan"
"Ini pemaksaan namanya "
"Aku tidak perduli "
"Pokoknya aku tidak mau" Narupun pergi tapi tubuhnya di tarik kedalam dekapanya, lalu langsung mencium bibir merah alami Naruto.
Entanh kenapa naruto tidak menolak ciuman ini, seakan akan dia telah menantikan momen ini sudah sejak lama. Sasukepun melepaskan ciumannya, lalu menempelkan dahinya.
"Kau milikku " bisiknya.

TBC

My KitsuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang