Chapter 14

7.8K 641 8
                                    

Satu bulan telah berlalu. Naruko masih menunggu kesempatan untuk melakukan rencananya.

Kebetulan sekarang orang tua mereka akan pergi untuk menghadiri pesta pernikahan dari koleganya di luar kota dan akan pulang besok lusa, Naruto maupun Naruko tidak ikut karena besok mereka masih harus sekolah. Mereka masih harus belajar untuk ujian kenaikan kelas nanti.

"Naru! Ruko! Jaga diri kalian, setelah pesta selesai Kaa-san dan Tou-san akan segera pulang"
"Tidak usah terburu buru Kaa-san "
"Kenapa Ruko? "
"Kalau Kaa-san buru buru, nanti tidak bisa membelikan kami oleh oleh, iyakan Naru " kata Naruko dengan senyum manis, membuat Naruto curiga.
"I.iya "
"Baiklah, jaga adikmuya Ruko "
"Tentu saja, tidak usah kawatir "
"Saat kalian pulang, dia sudah lenyap hahaha "
Setelah mengantarkan kepergian orang tua mereka, Naru dan Ruko pergi kekamar masing masing.

Keesokan harinya Naruto menjalani aktifitas seperti biasanya. Sebenarnya ia mempunyai pirasat buruk, tetapi dia tidak mempunyai bayangan tentang apa yang akan terjadi nantinya, ia menepis perasaanya karena biasanya dia bisa menyelesaikanya sendiri.

Seperti biasa, saat pulang sekolah ia di antar oleh Sasuke. Sasuke tidak ikut masuk karena dia terlalu malas melihat Naruko nanti, tanpa ia sadari itu akan menjadi penyesalanya nanti.

Saat Naruto sampai di depan pintu, ia tidak melihat kepala pelayan yang biasanya selalu menyambutnya saat ia datang, diapun tidak melihat maid dan pekerja lainya satupun, seakan rumah ini kosong tidak ada penghuninya, atau memang tidak ada siapapun.
"Haku! "
Naruto memanggil salah satu maid pribadinya, tapi tidak ada jawaban.
"Kemana mereka? "
Naruto mencari keseluruh ruangan, dari dapur, ruang makan, taman, bahkan sampai kekamar mandi, tapi tidak ada siapapun.
"Kemana semua orang "
Naruto pergi kekamarnya untuk mengganti seragamnya.

Naruto mendengar suara mesin mobil menandakan ada orang yang datang. Dia buru buru turun kebawah, mungkin salah satu pekerjanya datang atau lebih bagus kalau orang tuanya. Tapi tidak mungkin orang tuanya datang, karena paling cepat mereka akan datang besok pagi karena perjalananya yang jauh.

Saat sampai dibawah, ia melihat pintu utamanya dibuka, ternyata yang datang adalah Naruko.
"Ah, kau menugguku pulang? Manis sekali " ucap Naruko dengan nada mengejek.
"Tidak juga, untuk apa aku menunggumu. Tumben kamu sudah pulang, biasanya jam dua belas malam baru datang "
"Ah, aku hanya takut nanti kau kesepian Naru, jadi aku pulang lebih awal "
"Terserah kau saja "
Naruto berbalik. Saat dia akan pergi keatas, insting tajamnya bekerja. Dia berbalik untuk menghindari serangan dari Naruko. Dia melihat senjata yang digunakan Naruko adalah salah satu senjata yang memusnahkan bangsa silumanya dahulu.
"Dari mana kau mendapatkan pisau itu! "
"Kau tak perlu tau " balasnya sambil terus menyerang Naruto dengan membabibuta.
"MATI KAU! "
"Ruko apa yang kau lakukan! "
"Aku ingin membalasmu, kau mengambil semua dariku "
"Aku tidak mengambil apapun darimu! " jawabnya sambil menghindari serangan Ruko.
"BOHONG! Kau mengambil Sasuke dariku "
"Sejak kapan Sasuke menjasi milikmu! "
"Sejak aku melihatnya "
"Apa kau gila? Perasaan seseorang tidak bisa dipaksakan"
"Ya, aku memang gila, kenapa, kenapa semua orang memilihmu! "
"Kau sendiri yang membuat orang lain menjauhimu! " Naruko langsung menghentikan serangan brutalnya.
"Apa maksudmu "
"Bagaimana bisa orang lain betah berada di sampingmu, bila kau selalu memandang rendah mereka, kau tidak pernah memperdulikan sekitarmu, apa kau tidak sadar "
"Aku, aku tidak begitu!"
"Ya! Kau begitu, pernahkah kau menolong temanmu saat dia kesusahan tanpa minta imbalan, tidak pernahkan. Apakah kau peduli kesedihan mereka, kebahagiaan mereka, tidak pernahkan. Kau hanya peduli dirimu sendiri, tanpa kau sadari orang yang mencintaimu dengan tuluspun pergi karena sikapmu. Naruko kumohon sadarlah, ayo kita ulang semua dari awal, aku masih adikmu kan " kata Naru sambil mengulurkan tanganya.
Naruko dengan ragu ragu mulai mengulurkan tanganya.
"Jangan percaya dia Naruko, apa kau lupa dia adalah seorang siluman " tiba tiba Koyuki datang mempengaruhi jiwa Naruko, yang memang sudah lemah.
Pandangan Naruko kembali menajam, dia mulai kembali menyerang Naruto.
Naruto tidak mungkin membalas serangan Naruko, bagainanapun Naruto telah hidup belasan tahun dengan Naruko sebagai saudarinya, Naruto sudah terlanjur menyayanginya. Naruto hanya bisa terus menghindar sampai Naruko kelelahan.
"Dasar manusia tidak berguna, biar aku sendiri yang melakukanya "
Koyuki mengambil pisau yang ada dalam genggaman Naruko, dan mulai menyerang Naruto.
Saat Koyuki mulai menyerangnya, Naruto mengubah wujudnya menjadi siluman rubah, sehingga dia bisa menggunakan seluruh kekuatanya.
"Siapa kau? "
"Aku adalah wanita yang kau ambil kekasihnya"
"Siapa yang kau maksud? "
"Sasuke, dia miliku! Miliku! Kau mengambilnya dua tatus tahun yang lalu "
"Apa kau....putri Koyuki? "
"Ya, akhirnya kau ingat "
"Tentu saja aku ingat, kau adalah wanita pembawa bencana. Kau tidak ingat, siapa yang membuat Sasuke terbunuh, itu kau! Itu karena kau yang terlalu berambisi kepada Sasuke, sehinga kau menghasut yang mulia utuk memerangi kami, kerajaan Sasukepun ikut hancur, itu karenamu! "
"Diam kau! "
Mereka terus bertarung, keadaan rumah menjadi sangat kacau balau karena pertarungan mereka.

My KitsuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang