SEBASTIAN
Mataku serasa hampir melompat melihat Yoosung malam itu tiba-tiba sudah ada di dalam penthouse ku mengobrol akrab bersama Hae-In.
"Oh, Seo Jin-ah! Annyeong~" dengan entengnya dia melambaikan tangannya padaku yang masih berdiri kaku di pintu masuk. Bagaimana mungkin dia bisa sesantai itu sedangkan aku disini sekarang sudah seperti orang yang melihat hantu?!
"Kenapa diam saja disitu? Sini, ayo gabung! Aku tadi kebetulan ada meeting di dekat daerah sini, jadi kupikir mungkin aku bisa singgah main ke sini dengan membawakan tteokbeoki kesukaan mu! Hae-In juga baru saja membuat jus jeruk." Ucapnya lagi dengan nada yang sama cerianya dengan tadi.
Dengan terpaksa akhirnya aku menyeret kakiku masuk ke dalam dan berjalan mendekati mereka. Aku tak habis pikir, kenapa Yoosung bisa jadi seakrab ini dengan gadis yang hanya kuceritakan lewat telepon saja saat aku kuliah?! Yoosung tidak pernah menemui Hae-In secara langsung, selama ini dia hanya tau tentang Hae-In lewat cerita-ceritaku di SNS ataupun telepon karena saat itu dia sedang melanjutkan kuliahnya ke London.
"Ah, sebentar biar kuambilkan untukmu juga." Hae-In langsung beranjak pergi menuju dapur melangkahkan kaki jenjangnya yang hanya tertutupi sampai sebatas paha oleh ujung kaos milikku yang kebesaran di tubuhnya.
"Hyeong, aku mau bicara denganmu." Bisikku padanya langsung menarik tangannya untuk keluar ruangan tanpa mau menunggu persetujuannya dulu.
"Aku tidak sangka kau akan kembali padanya, Seo Jin!" itu kalimat pertama yang dilontarkannya saat kami sudah berada di beranda depan pintu masuk kamarku yang pintunya sudah kututup rapat. Pintu ini memang dirancang untuk kedap suara dari luar ruangan sehingga tak mungkin Hae-In bisa menguping pembicaraan kami.
"Hyeong... ini tidak seperti yang kamu pikirkan, oke?"
"Eiish...Sudahlah, tidak usah malu-malu begitu padaku. Apalagi kalian sudah sampai tinggal bersama begini, wuuh... tidak kusangka kau bisa gerak cepat begini, Seo Jin!" Yoosung menepuk-nepuk bahuku sambil tersenyum penuh makna. Sudah kuduga dia salah paham!
"Tidak, hyeong... Kami tidak ada apa-apa. Dengarkan dulu, Hae-in ada disini karena dia punya masalah, jadi aku terpaksa harus menampungnya dulu sementara disini karena disinilah tempat paling aman." Aku menepis tangannya dari bahunya dan menatapnya serius. Yoosung pun hanya menyerit bingung sebagai balasannya.
"Apa maksudmu? Bukannya dia ada disini karena kalian pacaran kembali?"
"Apa Hae-In yang mengatakan itu padamu?"
"Tidak, ini cuma asumsiku saja... Tapi Hae-In tidak menyinggung apapun tentang hubungan kalian. Kami cuma bercerita tentangmu saat kuliah, dan ini pertama kalinya aku bertemu dia jadi kami tidak punya pembicaraan lain selain menggosipi dirimu."
Entah aku harus menonjok dia yang segitu entengnya mengaku telah menggosipi tentang masa laluku atau aku harus merasa lega karena mereka tidak menyinggung tentang alasan Hae-In ada disini tinggal seatap denganku sejak kemarin.
"Dengar, hyeong... sebenarnya aku tidak mau menceritakan ini, tapi berhubung kamu sudah tau Hae-In ada disini tanpa sengaja, jadi kupikir kamu harus tau hal ini agar tidak salah paham padaku, oke..."
Akhirnya kuceritakan secara singkat tentang kronologis datangnya Hae-In padaku kemarin beserta alasan kenapa Hae-In berada disini seatap denganku, Yoosung pun mendengarkanku dengan serius.
"...Oh, jadi begitu... memang tidak ada cara lain selain menampungnya disini. Eh, tapi, Seo Jin... sampai kapan kau akan terus menampungnya disini? Bagaimanapun juga, dia itu wanita dewasa dan kau juga sudah bukan bocah lagi, tidak mungkin kalian bisa terus bersama satu atap tanpa ada status hubungan begini? Yah... kau mengerti lah maksudku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reset
RomantikKetika cinta tak mengenal tombol Reset... Reina Ayuningtyas dan Sebastian Kim (Kim Seo Jin) merupakan sepasang teman sepermainan sejak kecil. Sejak dulu mereka selalu bersama seperti layaknya saudara sampai akhirnya Sebby harus pindah ke Korea Selat...