Prolog

77 21 4
                                    

"Amsterdam"
"Amsterdam"

Breasha Alea atau yang biasa dipanggil Acha , memutar kepalanya menghadap arah jarum jam pukul 12 dan menyipitkan mata ketika mendengar suara lelaki yang sangat dihafal olehnya. Siapa lagi kalau bukan , Bara Wiratama.
Sahabat sekaligus Rivalnya dalam 2 tahun terakhir.

Harus Acha akui kalo kecerdasan lelaki itu bisa dibilang upnormal. Bayangin aja , cowok yang kerjanya bolos pelajaran bisa raih ranking 1 paralel satu sekolah ?! Hell , Acha aja yang belajar mulu tiap hari cuma dapet ranking 3 ! So weird!!

"Wow , Breasha ? Sepertinya game kali ini dimenangkan oleh Bara. Lagi" ucap Miss Rene membuyarkan adu pandang antara Acha dan Bara.

"It's okay miss , it's just a game~" jawab Acha cepat lalu kembali fokus pada buku dihadapannya.

◀▶

"Sorry aja ya Cha , tapi gue udah janji sama Miss Rene kalo gue menang game kali ini. Gue boleh telat masuk pelajarannya minggu depan" terang Bara sambil mengaduk jus jeruknya

"Yayaya terserah Lo aja Bar , Dasar gila" respon Acha masih tidak lepas dari buku dihadapannya

Keduanya kini tengah makan di kantin sekolah. Acha dan Bara emang selalu makan dikantin berdua. Gaada janji atau apapun , tapi itu udah jadi tradisi sejak mereka sama-sama kelas 1 SD.

Seperti biasa , Bara sibuk makan sambil mengoceh dan Acha yang sibuk baca buku.

Tiba-tiba lelaki itu berdiri dan siap ninggalin kantin sebelum tangan Acha pegang sisi kemeja putih yang sengaja dikeluarkan lelaki itu.

"Mau kemana ?"

"Leo abis whatsapp gue , katanya anak sebelah ngajakin ribut lagi"

"Tawuran lagi ? Abis gini ulangan Matematika , Bar"

"Gampang , temen Lo ini kan jenius"

"Jangan pergi dong , kok firasat gue gaenak ya"

"Apaansi , lebay banget deh Lo Cha. Udah , nanti kalo dicari Pak Budi , bilangin aja Bara lagi sakit apa kek~ gitu ya ?"

"Tapi seriusan deh , firasat gue gaenak Bar"

"Bye Cha~~ Nanti pulang sekolah , gue masakin Mie kornet dirumah dehh !" Kata Bara sambil berdiri mengacak rambut Acha ringan sebelum menghilang dibalik siswa yang lain.

Itu adalah kali terakhir Bara mengusap rambut Acha sebelum mendengar kabar bahwa lelaki itu kritis di rumah sakit akibat benturan benda tumpul berupa batu di kepalanya dan menyebabkan pembuluh darah di otaknya beku sementara dan mengalami amnesia.


~~~
Note :
New stories , semoga suka !
Jangan lupa vote + comen ya :)
Big love , Snows 💕

a m n e s i aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang