Part 9

1.1K 79 1
                                    

(Ruang pertandingan // Pic from : http://blog.livedoor.jp)

Mereka semua pun segera memasuki ruang pertandingan. Setelah mereka semua masuk, pintu ruangan itu pun tertutup. Di hadapan mereka sekarang hanyalah sebuah lorong yang hanya diterangi oleh pencahayaan berupa obor. Mereka pun mulai berpencar untuk mencari kelinci bermata tiga yang diminta oleh penyelenggara pertandingan ini.

Kelompok Marcel dan Alvian menyusuri lorong-lorong di sana satu per satu, namun mereka tidak dapat menemukan apapun. Yang lebih membuat mereka semua bingung adalah pintu tempat mereka masuk tadi sekarang menjadi tidak dapat dibuka. Kelompok Marcel dan Alvian pun mencoba untuk kembali mencari kelinci itu. Mereka tidak dapat menyerah begitu saja karena hanya dengan undangan pesta Zen lah mereka bisa bertemu dengan Ella secara cepat. Namun berapa kalipun mereka mengelilingi ruangan di sana, mereka tidak dapat menemukan apapun. Hingga akhirnya, saat mereka berada di ujung lorong, Marcel menyadari kalau ada sesuatu yang tertulis di sana.

"Kalahkan sang ksatria untuk menemukan jalan menuju apa yang kau cari"

Tulisan itu ditulis dengan menggunakan huruf latin. Untungnya Razark dapat membaca tulisan itu dan mengetahui artinya.

"Mungkin maksudnya kita diminta bertarung satu sama lain?" Tanya Daniel.

"Tidak mungkin" kata Edward, "Jika kita saling bertarung, tidak mungkin akan ada jalan untuk menemukan apa yang kita cari" lanjutnya.

"Mengalahkan ksatria....." gumam Nathan.

"Sebentar" kata Nathan lagi sambil mencoba apa yang ia pikirkan.

Ia berjalan menuju ke sebuah patung ksatria yang ada di dekat pintu masuk yang tadi mereka lewati lalu menghancurkan patung itu.

Tepat saat Nathan menghancurkan patung ksatria itu, sebuah pintu rahasia yang terdapat di dinding itu pun terbuka.

"Wow! Kamu hebat sekali!" Kata Catherine tanpa dibalas oleh Nathan.

"Ternyata kamu bisa berguna juga" kata Marcel sambil berjalan masuk ke dalam pintu itu.

Setelah mereka semua masuk ke dalam pintu itu, pintu itu pun menutup dan setelah itu semua obor di sana yang sebelumnya mati langsung menyala dengan api berwarna biru. Ketika mereka tiba di akhir lorong, mereka dihadapkan dengan seekor monster ular raksasa yang dapat mengeluarkan api biru dari mulutnya.

Marcel, Razark, Alvian, Edward, dan Nathan berusaha untuk menyerang mereka, namun api Marcel dan Razark tidak berpengaruh terhadap ular itu yang juga bisa mengeluarkan api biru. Serangan Alvian, Edward, dan Nathan juga tidak memberikan dampak apapun terhadap ular itu.

Ular itu malah menjadi agresif dan menyerang mereka semua. Mereka semua pun terluka karena serangan itu, namun mereka tidak bisa melakukan apapun untuk melawan ular itu. Hingga akhirnya sebuah ide melintas di kepala Edward.

"Dengar! Pada saat monster itu akan menyerang, kali ini kita semua harus masuk ke dalam mulutnya! Kita akan membunuhnya dari dalam!" Teriak Edward pada teman-temannya.

Pada serangan berikutnya, Edward membekukan ular itu untuk sementara lalu mereka semua pun langsung berlari masuk ke dalam mulut ular itu. Beberapa detik kemudian ular itu pun langsung berhasil meluluhkan sihir es Edward. Untung saja mereka semua sudah masuk ke dalam tubuh ular itu. Di dalam sana mereka pun mulai melakukan serangan balasan pada ular itu. Marcel dan Razark membakar bagian dalam tubuh ular itu dengan tornado api, sedangkan Edward, Alvian, dan Nathan membekukan organ-organ ular itu lalu menghancurkannya. Ular itu pun akhirnya berhasil mereka kalahkan. Mereka keluar dari tubuh ular itu dengan cara merobek tubuhnya.

Setelah mereka semua keluar dari tubuh ular itu, tiga ekor kelinci biru bermata 3 muncul dari dalam perut ular itu. Marcel dan teman-temannya pun segera mengambil masing-masing satu kelinci per kelompok. Ternyata kelinci itu selama ini disebut sebagai kelinci langka yang hanya ada dalam mitos karena ia hanya hidup di dalam tubuh ular raksasa yang berada di ruangan tersembunyi di sana.

The Lost QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang