Kowai

2.9K 228 5
                                    

Tanpa kusadari libur musim panasku berlalu begitu saja. Tak ada piknik, tak ada kenangan berarti. Waktuku habis tanpa kegiatan yang bermanfaat. Belum lagi aku dihukum Kaa-san karna telat pulang malam itu. Alhasil hingga libur usai aku hanya mengurung diri dirumah.

" Hah.. " desahku.

" Dousta Hinata? "

" Iie.. hanya merasa bosan "

" Jangan bilang kau ingin mencari pasangan lagi "

" Ino.. kau kan tau aku tak pernah mencari, merekalah yang datang padaku " ucapku menyombongkan diri.

" Ha-i.. ha-i.. hime-sama "

" Hahaha.. berhenti menggodaku Ino "

" Ujian sekolah sudah usai, apa kau ingin mencari cinta sejatimu itu lagi? " tanya Ino penuh penekanan pada kata cinta sejati.

" Tentu.. selama aku berusaha aku pasti menemukannya " ucapku optimis.

Cinta sejati.. aku sendiri tidak tau apa makna cinta sejati itu. Lucu bukan..

Aku hanya terpengaruh oleh novel yang ku baca, anime juga dorama lainnya yang pernah ku tonton. Keyakinan bahwa cinta sejati itu ada dan pasti dimiliki oleh semua orang membuatku gila. Hingga seperti yang kau lihat, aku mencari pasangan secara acak.

" Jam selanjutnya PE.. hah.. " keluh Ino.

Aku hanya tersenyum melihatnya. Sejak dulu Ino memang kurang suka olahraga bahkan kadang menurutnya seharusnya kelas PE tidak pernah ada.

" Atsui "

Ino terus ngomel sambil mengipaskan jemarinya ke wajah. Dasar..

" Lari 2 putaran " perintah sensei.

" Haaaa.. "

Bukan hanya Ino yang histeris tapi yang lainpun ikut mendumpat. Tapi ya.. perintah tetap perintah, kalau tak ada yang melakukan maka tak ada yang dapat nilai.

" Ayo Ino "

" Hah.. Darimana semua semangatmu itu Hinata "

" Jangan bercanda, aku juga tidak suka melakukan ini "

" Ha? "

" Kau pikir kalau kau mengeluh maka Sensei akan memberi keringanan? "

Dia diam sejenak, sepertinya berpikir.

" Cepat selesaikan ini dan kita kembali ke kelas Ino " ucapku mulai berlari meninggalkannya.

" Matte Hinata.. "

Setelah hampir 1 jam di lapangan, akhirnya kami bisa kembali ke kelas. Hah..

" Nanti makan siang dimana? " tanyaku.

" Aku tak sanggup kalau di atap "

" Bagaimana kalau di kantin sekolah saja? "

" Hinata.. Hinata.. "

Suara Ino tiba-tiba merendah, dia berbisik padaku.

" Nani? "

" Itu.. "

" Apa sih? "

" Pria itu.. yang tadi melewati kita "

" Aku tidak melihatnya "

" Tsk.. pria setampan itu kau tidak melihatnya "

" Maaf Ino aku tidak tertarik pada pria dewasa "

" Ah ya aku lupa.. pria dewasa bukan tipe mu... percuma saja aku memberitahu "

Ya, aku tidak suka pria dewasa. Karna terasa seperti mengencani saudara sendiri. Ah aku belum cerita, aku memiliki seorang kakak laki-laki yang sudah dewasa. Usianya kini sekitar 22 tahun, namanya Neji.

SasuHina - Daisuki DakaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang