Aku pasti memilikimu

2.7K 224 11
                                    

Sejak pertemuan waktu itu, aku mulai mencari tahu tentangnya. Keluarganya, sekolahnya, rumahnya, temannya, juga lainnya. Dan demi semua itu, aku harus rela kejar-kejaran dengan bodyguard baka nii-san karna kini aku kabur setiap hari dari kantor.

Dengan alasan perintah nii-san, aku bebas duduk berjam-jam menanti pujaan hatiku di kafe itu. Kebiasaan ini terus berlanjut serasa tak pernah ada kata puas dihatiku.

Dan bisa ku katakan dengan penuh percaya diri bahwa aku tau semua tentangnya. Kebiasaannya, kesukaannya, hal yang dia benci juga kebaikannya. Zenbu..

Siang itu lagi-lagi aku datang tanpa alasan ke kafe. Tapi ada yang berbeda disini.

" Kenapa sepi sekali? "

" Karna sekarang sudah mulai libur musim panas tuan jadi pelajar urung datang ke kafe kita "

Ah sial.. Bagaimana bisa aku tak tau bahwa sekarang sudah masuk libur musim panas.

" Hah.. " desahku.

" Aku sangat ingin bertemu denganmu " batinku.

" Tuan "

" Buatkan minuman yang biasa " ucapku tersadar.

Aku berdiri di depan kasir menunggu pesananku.

" Mocachino dingin satu "

Deg

Aku membatu di posisiku tuk sesaat. Aku kenal suara ini.

Aku menoleh kesamping perlahan. Lalu onyx ku membulat saat mendapati gadis itu berada tepat disampingku.

" Tuan pesanan anda "

" Arigatou " ucapnya dan berlalu.

Aku masih diam diposisiku, mataku tak lepas darinya. Terus mengekor hingga dia memilih tempat duduknya.

Sebuah bangku menghadap jendela kaca pun terpilih.

Kakiku lantas saja berjalan dan ikut duduk tepat disampingnya.

Ku lirik dia yang mulai memainkan ponselnya. Dan mulai terpaku pada sesuatu di ponselnya. Tanpa kusadari akupun terpaku menatapnya. Aku bahkan tak menyentuh minumanku sama sekali.

" Kau sungguh ciptaan Tuhan yang sangat indah " batinku.

Ditengah kegiatanku, tiba-tiba dia tersadar dari rutinitasnya. Dia menoleh kesana kemari seolah memikirkan sesuatu. Aku yang sangat sadar akan sikapnya hanya diam berpura-pura tak tau.

Lalu dia bangkit dan mulai masuk dalam antrian dikasir.

" Hey itu ada bangku kosong "

Plak

" Milikku " ucapku menahan bangku itu.

" Ha? "

" Pergilah " ucapku sembari tersenyum menahan geram.

Dan dua orang pria itupun pergi. Kafe mulai ramai saat senja.

Beberapa saat kemudian dia datang lalu tersenyum sesaat sebelum kembali duduk.

" Astaga.. Ini pasti bonus untukku karna menahan bangkunya " batinku menikmati senyumnya.

Saat hari mulai gelap diapun bersiap pergi.

" Ah tidak.. Aku masih ingin bersamamu " pikirku.

Namun dia tetap pergi menuju halte bus.

" Kya "

Aku tersontak saat mendengar suaranya. Ku coba berlari menghampirinya.

" Kau tidak apa-apa? " tanyaku.

SasuHina - Daisuki DakaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang